Liputan6.com, Jakarta - Induk usaha Cretivox, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) berencana melakukan akuisisi dan merger usai menggelar penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Direktur Utama Multi Garam Utama Danny Sutradewa menuturkan, pihaknya memiliki sejumlah rencana strategi untuk mengembangkan bisnis Perseroan di masa mendatang.
Advertisement
"Ke depannya adalah growth engine, merger atau akusisi. Bukan akuisisi brand baru saja, tetapi menambah kepemilikan di existing company-company kami, yang masih kami miliki secara minoritas," kata Danny dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Di sisi lain, Multi Garam Utama juga akan berfokus pada sektor konsumer dan media baru (new media). Sebab, kedua sektor tersebut dinilai prospektif dan juga saling menguntungkan.
"Untuk ke depannya kami melihat bahwa dua sektor ini konsumer dan new media ini merupakan dua hal yang bisa dilakukan secara scalable, jadi kami harus fokus di dua lini sektor tersebut dan kami melihat mana sektor yang bisa lebih jauh scalable," kata dia.
Ia menuturkan, salah satu sumber pendapatan industri media itu berasal dari customer brand. Dengan demikian, bisnis ritel ini akan memberikan keuntungan bagi media. Sebaliknya, dengan adanya media bisnis ritel ini akan menjadi dikenal oleh masyarakat.
"Di sisi lain retail bisnis sangat bergantung pada media karena dalam B2C produk atau supervisi produk itu perlu ada media sebagai follow up nya untuk memberitahukan bahwa brand ini ada dan menjadi top of mind ke customer," ujar dia.
Minahasa Membangun Hebat Incar Laba Bersih hingga Rp 15 Miliar Usai IPO
Sebelumnya, PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) membidik pendapatan Rp 40 miliar dan laba bersih hingga Rp 15 miliar usai penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Komisaris Utama Minahasa Membangun Hebat Rommy Posma Leke mengatakan, pendapatan hingga akhir tahun ini diproyeksikan meningkat dari tahun lalu. Ini mengingat, Perseroan tengah membuka klaster baru.
"Kami melihat laba bersih bisa juga di sekitaran Rp 14-15 miliar pada akhir tahun ini," kata Rommy saat ditemui di BEI, Senin (7/8/2023).
Dalam rangka mencapai pertumbuhan kinerja tersebut, Minahasa Membangun Hebatpun tengah buka kluster baru dan sudah jalan tahap I dan II. Pada akhir 2023, Perseroan sedang menggarap klaster baru bernama The Valley. Sedangkan, Perseroan mencatatkan marketing sales atau prapenjualan hingga Mei 2023 sekitar 46-50 persen.
Direktur Utama Minahasa Membangun Hebat Go Ronny Nugroho mengatakan, seluruh dana dari hasil penawaran umum, setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan IPO, akan digunakan sebesar 46 persen untuk pembelian landbank dan 45 persen untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan, seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai – Minahasa.
Advertisement
Sisa Dana IPO
Sementara itu, sisa dana IPO dipakai untuk modal kerja, termasuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok. Penggunaan modal kerja ini akan digunakan untuk proyek Perumahan Sawangan Permai, di mana, saat ini sudah ada kontraktor proyek yaitu CV Bangun Cipta Minahasa.
Adapun detail landbank yang akan diakuisisi yakni tanah seluas 38.000 m2 milik Hendra Sutanto di Desa Warembungan, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulut, kemudian tanah seluas 1.323 m2 milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado, dan tanah seluas 1.050 m2 juga milik Jon Fieris di Desa/Kelurahan Malalayang Satu Timur, Kecamatan Malalayang, Kota Manado.
"Lokasi bidang-bidang tanah tersebut cukup strategis dan sudah terdapat aksesibilitas menuju lokasi, sehingga lahan-lahan itu memiliki potensi yang baik untuk dijadikan landbank guna dikembangkan sebagai proyek perumahan perseroan di kemudian hari,” kata Ronny.
Jadi Pendatang Baru di BEI
Sebelumnya, dua perusahaan akan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023. Adapun perusahaan yang dimaksud adalah PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) dan induk usaha Cretivox, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK).
Berikut ini Liputan6.com ulas dua calon emiten yang akan menjadi penghuni baru BEI.
PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT)PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) bakal melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 7 Agustus 2023. Perusahaan tersebut mencatatkan saham perdana sebagai perusahaan tercatat ke-54 di BEI pada 2023.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, Minahasa Membangun Hebat mencatatkan saham perdana dengan kode saham HBAT.
Perseroan akan mencatatkan saham di papan akselerasi dengan jumlah saham yang ditawarkan ke publik 240,74 juta saham. Lalu, emiten dengan kode saham HBAT akan mencatatkan saham sejumlah 1,04 miliar saham.
Adapun, harga penawaran saham senilai Rp 108 per saham. Dengan demikian, Minahasa Membangun Hebatberhasil meraup dana sebanyak Rp 26 miliar. Dalam melancarkan aksi tersebut, Perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) setelah dikurangi dengan seluruh biaya-biaya emisi yang berhubungan dengan penawaran umum, akan digunakan oleh perseroan sekitar 46,20 persen untuk pembelian landbank.
Kemudian, sekitar 45,36 persen akan digunakan untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan seperti kantor marketing, club house dan kolam renang di Perumahan Sawangan Permai.
Sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja Minahasa Membangun Hebat antara lain untuk pembayaran kepada kontraktor dan pemasok.
Advertisement