Pertumbuhan Ekonomi Kinclong, Indonesia Kembali Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle country.

oleh Tira Santia diperbarui 07 Agu 2023, 15:50 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle country. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Bank Dunia kembali memasukkan Indonesia sebagai negara berpenghasilan menengah atas atau upper middle country.

Hal ini seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 mencapai 5,17 persen, dimana secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut. Artinya, menandakan pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin stabil.

Untuk saat ini produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia berada di angka USD 4.580. Airlangga pun optimis ke depannya produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD 5.500.

"Capaian itu diperoleh Indonesia dan Indonesia kembali menjadi upper middle income country, berdasarkan data daripada World Bank di akhir Juli 2023. Jadi kita di angka USD 4.580, kita berharap di akhir 2024 nanti kita bisa mencapai USD 5.500," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).

Sebagai informasi, Bank Dunia membagi perekonomian menjadi empat kelompok berdasarkan pendapatan, yakni berpendapatan rendah (low), berpendapatan menengah rendah (lower-middle), berpendapatan menengah tinggi (upper-middle), dan berpendapatan tinggi (high income). Klasifikasinya diperbarui setiap 1 Juli dan didasarkan pada pendapatan nasional bruto (gross national income/GNI) per kapita dalam mata uang dollar AS terkini.

Klasifikasi 4 Kelompok Perekonomian

Menurut data di laman resmi Bank Dunia, klasifikasi empat kelompok perekonomian berdasarkan pendapatan untuk Juli 2023 hingga Juni 2024 yakni low income (1.135 dolar AS), lower middle income (1.136 dolar AS hingga 4.465 dolar AS), upper middle income (4.446 dolar AS hingga 13.845 dolar AS), serta high income (di atas 13.845 dolar AS).

Disisi lain, Airlangga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 lebih baik dibandingkan beberapa negara maju, seperti Singapura, Jerman, Korea Selatan hingga Amerika Serikat. 

"Pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-2 2023 tumbuh positif di angka 5,17 persen secara year on year, atau secara quarter to quarter adalah 3,86 persen atau semester to semester tumbuh 5,11 persen. Dibanding negara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat dengan inflasi yang terkendali," ujarnya.

 


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Ratusan kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Sudirman, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV tahun 2022 mencapai 5,31 persen secara tahunan (yoy), angka tersebut sesuai dengan target APBN 2022 yang dipatok pemerintah sebesar 5,1-5,3 persen (yoy). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 masih dibawah China yang mencapai 6,30 persen, dan di bawah Uzbekistan 5,60 persen.

Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 masih lebih baik dibandingkan negara Vietnam 4,14 persen, Mexico 3,66 persen, Amerika Serikat 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Saudi Arabia 1,10 persen, Korea Selatan 0,87 persen, Singapura 0,70 persen, Lithuania 0,59 persen, Prancis 0,40 persen, Jerman minus 0,62 persen.

"Fundamental ekonomi kita Solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya dibawah Cina 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen. Beberapa negara lain seperti, Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman mengalami kontraksi," pungkasnya. 


7 Kuartal Beruntun Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Atas 5%, Apa Rahasianya?

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).

Edy mengaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).

Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.

"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.

Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.075,7 triliun.

Dilihat dari sisi lapangan usaha dengan kontribusi terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi tersebut antara lain industri pengolahan, pertanian, perdagangan, pertambangan, dan kontruksi terus tumbuh moderat.

Disisi lain, terdapat tiga lapangan usaha dengan pertumbuhan tertinggi, diantaranya transportasi dan pergudangan tumbuh 15,28 persen, akomodasi dan makan minum 9,89 persen, serta jasa lainnya tumbuh 11,89 persen.

Pertumbuhan tiga sektor ini ditopang oleh peningkatan mobilitas masyarakat, peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional, serta libur lebaran dan libur sekolah.


Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Betah di Atas 5% Dalam 7 Kuartal Berturut-turut

Suasana gedung bertingkat dan permukiman warga di kawasan Jakarta, Senin (17/1/2022). Bank Dunia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 mencapai 5,2 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).

Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud mengatakan hal ini membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di atas 5% dalam 7 kuartal berturut-turut.

"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Edy.

"Pertumbuhan ekonomi secara tahunan konsisten berada pada level 5% pada 7 kuartal berturut-turut. Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," lanjut dia.Edy menegaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).

Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.

Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.

"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya