Paus Fransiskus di Hari Orang Muda Dunia: Kejar Mimpimu!

Paus Fransiskus mengatakan kepada kaum muda bahwa Gereja Katolik membutuhkan mereka dan mendorong untuk mengejar mimpi mereka.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Agu 2023, 11:19 WIB
Paus Fransiskus menyampaikan berkatnya selama doa Angelus Hari Minggu setelah misa di alun-alun Santo Petrus, Vatikan Minggu (12/8). Jubah Paus berkali-kali diterbangkan angin saat berbicara di hadapan publik. (AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE)

Liputan6.com, Lisbon - Paus Fransiskus mengatakan kepada kaum muda bahwa Gereja Katolik membutuhkan mereka dan mendorong untuk mengejar mimpi mereka. Hal ini disampaikannya dalam sebuah misa terbuka yang dihadiri ribuan orang, saat menutup Hari Orang Muda Sedunia di Portugal hari Minggu (6/8).

Paus juga mengumumkan bahwa Hari Orang Muda Sedunia berikutnya akan dilangsungkan di Asia, yang pertama dalam 30 tahun, dikutip dari laman VOA Indonesia, Selasa (8/8/2023).

Kabar bahwa Seoul, Korea Selatan, akan menjadi tuan rumah Hari Orang Muda Sedunia tahun 2027 merupakan cerminan semakin pentingnya negara di benua Asia itu bagi Gereja Katolik, mengingat keberadaan Gereja Katolik yang masih baru dan meningkatnya jumlah jemaat di sana, di tengah memudarnya pengaruh gereja di negara-negara Kristen tradisional di Eropa.

Paus Fransiskus menyampaikan pengumuman soal lokasi penyelenggaraan Hari Orang Muda Sedunia berikutnya di akhir misa di Lisabon, di hadapan sekitar 1,5 juta jemaat, yang sebagian besar telah berkemah semalaman di Lapangan Lisabon supaya dapat mengikuti acara puncak festival Katolik itu.

Vatikan mengatakan acara itu juga dihadiri sekitar 700 uskup dan 10.000 pastur.

Meskipun masih berpegang pada naskah yang telah disiapkan, Paus melewatkan sebagian besar homili tersebut dan melakukan improvisasi; yang memang telah menjadi ciri khasnya dalam perjalanan selama lima hari ke Portugal.

 


Respons Pemuda

Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Segera setelah Paus mengumumkan Seoul sebagai tuan rumah acara itu tahun 2027, sejumlah pemuda Korea Selatan yang membawa bendera nasional berukuran besar, melompat ke panggung dengan penuh semangat.

Setengah abad lalu, jumlah warga Katolik di Korea Selatan hanya mencapai satu persen. Namun kini lebih dari 10 persen populasi yang berjumlah 50 juta jiwa itu beragama Katolik. Data statistik dari Vatikan menunjukkan lebih dari 100.000 orang Korea Selatan dibaptis setiap tahun.

 


Masalah Cuaca Panas di Korea Selatan

Para ilmuwan mengatakan perubahan iklim global dan dampak dari fenomena cuaca El Nino, berada di balik rekor suhu panas itu.

Festival-festival keagamaan biasanya dilangsungkan pada bulan Agustus, bulan paling panas di Korea Selatan. Cuaca yang terlalu panas tahun ini juga mendorong seruan untuk mempersingkat Jambore Pramuka Internasional yang sedang berlangsung di Seoul.

Paus, yang akan berusia 90 tahun pada tahun 2027 nanti, tidak berjanji akan hadir di Seoul. Namun ia mengatakan akan ada kesempatan lebih awal untuk hadir di Jambore Pemuda tahun 2025 di Vatikan, yang diperkirakan akan dihadiri lebih dari 30 juta jemaat dari seluruh dunia.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya