Liputan6.com, Jakarta - Hari akhir atau kiamat merupakan suatu kepastian yang akan terjadi. Hal ini telah banyak disebutkan dalam ayat-ayat Al-Qur’an.
Hari kiamat atau yaumul qiyamah merupakan hari kehancuran alam semesta beserta segala kehidupan yang terdapat di dalamnya. Kelak, orang yang meninggal dunia akan dibangkitkan kembali untuk dihisab amal perbuatannya selama hidup.
Baca Juga
Advertisement
Pada hari kiamat, alam semesta digambarkan dalam keadaan porak-poranda. Gunung yang menjulang tinggi beterbangan layaknya kapas.
Demikian juga dengan planet-planet dalam susunan tata surya. Meskipun mengerikan, tapi Allah SWT menjamin hambanya yang beriman akan terlindungi dari dahsyatnya peristiwa kiamat.
Tak ada nash yang memastikan kapan kiamat akan terjadi. Namun, Allah telah memberikan informasi perihal tanda-tanda kiamat, baik dalam Al-Qur'an maupun melalui Rasulullah SAW.
Simak Video Pilihan Ini:
Tanda-Tanda Kedatangan Hari Kiamat
Belakangan ini kita seringkali dihidangkan dengan sebaran informasi terkait ramalan hari kiamat. Informasi ini sejatinya tidak dapat menjadi pedoman bagi umat Islam. Pasalnya, kepastian soal tanggal dan tahun terjadinya hari kiamat hanya diketahui oleh Allah. Kita hanya diminta untuk berbuat sebaik-baiknya.
Adapun soal kepastian hari kiamat bukan menjadi urusan manusia, tetapi urusan Allah. Kita hanya diberikan informasi perihal tanda-tanda kedatangan hari kiamat, bukan informasi perihal kepastian datangnya sebagaimana tersebut pada Surah Al-A’raf ayat 187 berikut ini:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي ۖ لَا يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلَّا هُوَ ۚ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا تَأْتِيكُمْ إِلَّا بَغْتَةً ۗ يَسْأَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا ۖ قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
Artinya: “Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat, ‘bilakah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sungguh pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku. Tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepada kalian melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sungguh, pengetahuan tentang hari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,’" (QS. Al-A'raf : 187).
Ayat ini menegaskan bahwa tidak seorangpun tahu kapan terjadinya kiamat. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun tidak tahu. Yang tahu hanya Allah SWT. Jadi, jika ada orang berbicara soal waktu terjadinya kiamat, pasti dia mengada-ada. Jika dia mengutip sebuah hadis maka hadisnya harus diteliti, bisa jadi hadis maudhu'(palsu).
Yang menarik, di akhir ayat tersebut menegaskan bahwa "Yang mengetahui kapan terjadinya kiamat itu hanya Allah, tetapi sebagian besar manusia tidak tahu." Tegasnya, banyak orang yang seakan-akan tahu karena sejatinya memang tidak tahu kecuali hanya Allah.
Tugas manusia adalah menjalani hidup ini dengan baik dan benar. Membangun peradaban. Jangan memikirkan apa-apa yang bukan tanggung jawabnya. Urusan kiamat serahkan saja kepada Allah. Adapun orang-orang yang sering berbicara perihal kiamat mereka adalah orang-orang yang pesimis dalam memandang hidup ini.
Sedangkan, orang-orang optimis pasti lebih memikirkan bagaimana menciptakan kehidupan ini menjadi lebih baik, untuk dirinya dan untuk orang lain. Mereka sadar betul bahwa kiamat sepenuhnya adalah urusan Allah. Nabi Muhammad pun tidak tahu kapan datangnya kiamat.
Advertisement