Cuaca Indonesia Hari Ini Selasa 8 Agustus 2023: Sebagian Wilayah Cerah dan Cerah Berawan hingga Malam

Meski didominasi cuaca cerah, sejumlah kota diprediksi berawan, berkabut dan berpotensi hujan dibarengi petir.

oleh Maria Flora diperbarui 08 Agu 2023, 08:10 WIB
Ilustrasi Cuaca Jakarta Cerah Berawan

Liputan6.com, Jakarta Cuaca cerah dan cerah berawan kembali menaungi sebagian kota besar di wilayah Indonesia hari ini, Selasa (8/8/2023). Kondisi cuaca cerah tersebut dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bakal terjadi hingga malam nanti. 

Meski didominasi langit cerah, sejumlah kota diprediksi berawan, berkabut dan berpotensi hujan dibarengi petir.

Untuk pagi hari ini, BMKG memprakirakan Jambi diselimuti kabut dan cuaca berawan di Pontianak, Palangkaraya, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Jayapura, Manokwari, dan Pekanbaru. Sedangkan Kota Ambon diprediksi hujan ringan.

Memasuki siang hari, hujan petir dilaporkan bakal melanda wilayah Pontianak. Sementara, hujan dengan intensitas ringan terjadi di Jambi, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Manokwari, Palembang, dan Medan diguyur hujan sedang. 

Malam nanti, meski cuaca cerah masih mendominasi di sebagian kota besar di Indonesia, BMKG mengungkap sejumlah wilayah turun hujan ringan, yaitu Ambon dan Medan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Indonesia selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:

 Kota   Pagi   Siang  Malam
 Banda Aceh  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Denpasar  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Serang  Cerah Berawan  Berawan  Berawan
 Bengkulu  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
 Yogyakarta  Cerah Berawan  Cerah Berawan  Cerah Berawan
Jakarta Pusat Cerah Berawan Cerah Cerah
Gorontalo Cerah Cerah Berawan Cerah
Jambi Kabut Hujan Ringan Berawan
Bandung Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Semarang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Surabaya Cerah Cerah Cerah
Pontianak Berawan Hujan Petir Cerah Berawan
Banjarmasin Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah
Palangkaraya Berawan Berawan Berawan
Samarinda Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah
Tarakan  Berawan Cerah Berawan Berawan
Pangkal Pinang Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Tanjung Pinang Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Bandar Lampung Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Ambon Hujan Ringan Berawan Tebal Hujan Ringan
Ternate Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Mataram Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Kupang Cerah Berawan Cerah Berawan Cerah Berawan
Kota Jayapura Berawan Berawan Berawan
Manokwari  Berawan Hujan Ringan Berawan
Pekanbaru Berawan Berawan Cerah
Mamuju Cerah Berawan Berawan Berawan
Makassar Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Kendari  Cerah Cerah Berawan Berawan
Manado  Cerah Berawan Cerah Cerah Berawan
Padang Cerah Berawan Cerah Berawan Berawan
Palembang Cerah Berawan Hujan Ringan Cerah Berawan
Medan Cerah Berawan Hujan Sedang Hujan Ringan

BMKG Prediksi Puncak El Nino pada Agustus-September, Dampaknya Mulai Terasa

Ilustrasi kekeringan. (Istimewa)

Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prediksi puncak terjadinya El Nino pada Agustus-September 2023. BMKG pun mengingatkan semua pihak terkait dampak yang ditimbulkan fenomena El Nino yang mulai terasa.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menuturkan, El Nino sesuai hasil prediksi sudah mulai terjadi di Indonesia sejak Juli. Akan tetapi, sesuai hasil prediksi juga, ia menuturkan, El Nino masih lemah pada awal Juli.

Dwikorita menuturkan, dalam hal ini dampak El Nino pada awal Juli masih kurang signifikan atau kurang terasa karena El Nino masih lemah. Demikian mengutip dari Antara, Kamis 20 Juli 2023.

Namun, beberapa hari lalu, sesuai hasil prediksi, indeks El Nino semakin menguat dari yang awalnya masih lemah mulai menjadi moderat.

“Ini baru mulai menjadi moderat. Makanya kami terus gencar mengimbau, mengingatkan, dengan El Nino yang semakin moderat atau semakin menguat, tentunya dampaknya akan menguat juga,” ujar dia.


Dampak El Nino

Kekeringan melanda sebagian wilayah Filipina, akibat hantaman El Nino berkepanjangan (AFP)

Dwikorita menuturkan, puncak terjadinya El Nino akan berlangsung pada Agustus-September. Hal itu akan berakibat pada musim kemarau yang lebih kering dari kemarau saat tidak terjadi El Nino seperti pada 2020, 2021, dan 2022.

Ia menuturkan, jika kondisinya semakin kering, dampak lanjutnya adalah lahan dan hutan menjadi mudah terbakar.

“Itu yang harus diantisipasi, dicegah, jangan mudah membuang puntung rokok atau menyulut di lahan atau di hutan,” tutur dia.

Dia mengatakan, El Nino juga berdampak ke petani karena air semakin kurang sehingga  sektor pertanian akan terganggu.

Dengan demikian, BMKG sejak awal 2023 sudah melakukan persiapan, salah satunya dengan menggelar Sekolah Lapangan Iklim bagi petani agar dapat beradaptasi selama terjadinya El Nino dengan menyesuaikan pola tanam.

“Tentunya kami bekerja sama dengan dinas-dinas pertanian di berbagai daerah di Indonesia,” ujar dia. 

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya