PLN IP dan Cogindo Gelar Progam IP Pintar 2023 bagi Siswa SMK di Garut dan Kalbar

Program yang telah berjalan sejak tahun 2018 ini mendorong terciptanya link and match antara sekolah dan industri kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 08 Agu 2023, 10:11 WIB
dok: PLN

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN Indonesia Power (PLN IP) dan anak usahanya PT Cogindo DayaBersama (Cogindo) terus wujudkan komitmennya untuk berkontribusi terhadap dunia pendidikan Indonesia melalui Program IP Pintar 2023.

Program yang telah berjalan sejak tahun 2018 ini mendorong terciptanya link and match antara sekolah dan industri kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Program ini juga akan memberikan benefit seperti sertifikasi kompetensi tenaga teknik ketenagalistrikan yang diterbitkan oleh Ditjen Ketenagalistrikan, Kementerian ESDM serta peluang bergabung dengan PLN Group melalui Cogindo dengan seleksi lanjutan.

Direktur SDM PT Cogindo DayaBersama, R Triyono Budi P, mengatakan langkah sinergi PLN IP dan Cogindo ini dilaksanakan dengan pola pembelajaran berbasis teaching factory, teaching industry, dan pembelajaran praktik kerja industri dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas dan menyiapkan sumber daya manusia di bidang ketenagalistrikan serta terbukanya peluang bergabung dengan PLN IP Group.

“Sebanyak 60 siswa SMK dari Kalimantan Barat dan Garut ini akan mendapatkan pengalaman dan pengetahuan sehingga diharapkan menjadi tenaga yang siap bekerja, kami berpesan kepada para peserta untuk serius dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti Program IP Pintar karena akan mendapatkan banyak manfaat, bahkan terbuka peluang beberapa dari mereka untuk bergabung bersama dengan PLN Indonesia Power Group, termasuk di PT Cogindo DayaBersama,” ujar Triyono, dalam keterangan tertulisnya, Senin (7/8/2023).

Pada tahun 2023 ini Program IP Pintar dilaksanakan di 2 lokasi yaitu PLTU Kalbar1 di Kalimantan Barat dan PLTP Kamojang di Garut, Jawa Barat dengan diikuti 60 siswa dari 3 SMK di Kalimantan Barat dan 6 SMK di Garut.

Program IP Pintar ini dimulai dari 1 Agustus 2023 hingga 31 Januari 2024, selama 6 bulan sebagai prasyarat untuk uji kompetensi.

 


Siswa akan mengisi posisi magang yang berbeda

Para siswa yang mengikuti program IP Pintar ini akan mengisi posisi magang yang berbeda-beda, diantaranya sebagai operator balance of plant (BOP) 24 siswa, operator kimia 4 siswa, teknisi mesin 11 siswa, teknisi listrik 13 siswa, dan teknisi kontrol instrumen 8 siswa.

Para siswa ini juga memiliki jurusan yang berbeda-beda seperti kimia analis, teknik kimia industri, geologi pertambangan, teknik instalasi tenaga listrik, teknik elektronika industri, teknik mekatronika, dan teknik mesin.

Dari 60 peserta program IP Pintar 2023, sebanyak 30 siswa yang mengikuti Program IP Pintar di PLTP Kamojang berasal dari SMK Negeri 4 Garut (1 orang), SMKN 2 Garut (4 orang), SMKN 9 Garut (5 orang) SMKS YPPT Garut (12 orang), SMKN 1 Majalaya 97 orang), dan SMKN 14 Garut (1 orang).

Sementara itu, 30 siswa mengikuti magang di PLTU Kalbar-1 berasal dari SMKN 4 Pontianak (13 orang), SMKN 1 Mempawah Hilir (7 orang), dan SMKN 1 Singkawang (10 orang).

Program IP Pintar dilaksanakan selaras dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia.

Sebelumnya, PLN Indonesia Power dan Cogindo telah menggelar Program IP Pintar dengan 9 SMK di Jawa Tengah pada 2018, kemudian pada 2019 dengan 9 SMK di Jawa Tengah, 3 SMK di Kubu Raya (Kalimantan Barat), dan 1 SMK di Barru (Sulawesi Selatan).

kurikulum tiap era pemerintahan (liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya