Evakuasi 1.569 Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia Korea Selatan Dilakukan Bertahap, Pakai Sekitar 40 Bus

Begini proses evakuasi peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Saemangeum di Korea Selatan pada Selasa, 8 Agustus 2023 pagi waktu setempat yang dilakukan jelang Topan Khanun.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Agu 2023, 10:07 WIB
Evakuasi kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 di Korea Selatan dibantu KBRI Seoul. (Candra Wiguna Alisufi/KBRI Seoul)

Liputan6.com, Seoul - Proses evakuasi peserta Jambore Pramuka Sedunia ke-25 dari Bumi Perkemahan Saemangeum di Korea Selatan telah berlangsung pada Selasa, 8 Agustus 2023 pagi waktu setempat. Upaya ini dilakukan guna menghindari amukan Topan Khanun yang diperkirakan akan melanda area bumi perkemahan pada 9 dan 10 Agustus 2023.

Peserta Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang dievakuasi termasuk kontingen Indonesia, berjumlah 1.569 orang, dipimpin Ketua Kontingen, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi.

"Proses pemindahan sudah mulai berjalan. 1 tim KBRI telah tiba di lokasi penampungan Wonkwang University," ujar Candra Wiguna Alisufi, First Secretary on Protocol and Consular Affairs, KBRI Seoul, Selasa (8/8/2023).

Sementara itu, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi menanggapi proses tersebut dengan menyinggung jumlah kendaraan untuk evakuasi kontingen Indonesia diprediksi mencapai 40 unit.

"Proses evakuasinya bertahap. Dalam beberapa bis saya mendapatkan informasi bahwa jumlah bis yang untuk kontingen Indonesia sekitar 40-an. Tapi sekali lagi bis yang diperlukan tentunya sejumlah yang dapat mengangkut seluruh anak-anak," jelas Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi saat ditemui di Sekretariat ASEAN Jakarta.

Menurut informasi yang didapat dari KBRI Seoul, berikut ini proses evakuasi kontingen Indonesia dari Bumi Perkemahan Saemangeum di Korea Selatan:

  • Diawali dengan menyanyikan lagu "Indonesia Raya" oleh para peserta di lokasi Bumi Perkemahan Saemangeum di Korea Selatan.
  • Lalu seluruh kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Dunia ke-25 berdoa bersama
  • Para kontingen Indonesia kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk masuk ke dalam bis
  • Rombongan bis berangkat ke lokasi penampungan di Wonkwang University Dormitory berjarak sekitar 55 km dari Saemangeum.
  • Tim KBRI Seoul telah berada di lokasi penampungan Wonkwang University Dormitory, berjarak sekitar 55 km dari Bumi Perkemahan Saemangeum di Korea Selatan
  • Satu unit kontingen Indonesia dilaporkan telah tiba di Wonkwang University Dormitory, menanti tim selanjutnya secara bertahap

 

 


Evakuasi dengan 1.000 Bus dalam 14 Jam

Setelah dipindahkan, kata Yuniar, para peserta masih akan mengikuti beberapa acara jambore dan mendapat konsumsi sebagaimana dijadwalkan. (Anthony WALLACE/AFP)

Menurut informasi dari Waka Kwarnas/Kakom Kehumasan & Informatika Berthold Sinaulan, Pemerintah Korea Selatan (Korsel) siap membantu panitia penyelenggara Jambore Pramuka Dunia ke-25 untuk memindahkan peserta yang masih ada dari 155 negara ke tempat lebih aman di sekitar Seoul, ibu kota Korsel.

Pemindahan tersebut, sambung Berthold Sinaulan, akan dilakukan dengan mengerahkan sekitar 1.000 bus yang mulai berangkat pukul 08.00, dan diperkirakan pemindahan keseluruhan akan selesai dalam 14 jam.

"Untuk pergerakan pemindahan akan didahulukan peserta didik, baru setelah semua peserta didik, akan dipindahkan juga orang dewasa yang ikut dalam Jambore, baik sebagai Contingent Management Teak maupun International Service Team," jelas Berthold Sinaulan.

Sementara itu, KBRI Seoul juga menyiapkan bantuan dengan akan mengerahkan para mahasiswa Indonesia yang bisa berbahasa Korea, ke tempat-tempat pemindahan peserta. 

 


Kondisi Kontingen Indonesia di Jambore Pramuka Korea Selatan Jelang Evakuasi Akibat Topan Khanun

Sedangkan pemulangan kontingen Indonesia ke Tanah Air tetap sesuai rencana pada 12, 13, dan 14 Agustus 2023, sesuai jadwal penerbangan masing-masing. (Anthony WALLACE/AFP)

Sebelumnya, Pimpinan Kontingen Gerakan Pramuka, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi,menyatakan memastikan akan terus mengarahkan para unit Leader (pembina pasukan) Indonesia agar 1.569 peserta Indonesia bisa dipindahkan sesuai jadwal besok.

Saat ini, Waka Kwarnas/Kakom Kehumasan & Informatika Berthold Sinaulan mengatakan, kondisi peserta kontingen Indonesia semua dalam keadaan aman dan tetap bersemangat. Bahkan masih sempat tampil dengan pertunjukan kesenian di panggung utama pada Senin 7 Agustus malam bersama hanya 15 negara lain yang lolos seleksi untuk tampil di panggung utama Jambore.


Jokowi Pantau Kondisi Kontingen Pramuka Indonesia

Kontingen Indonesia mengikuti Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea Selatan (Istimewa)

Sebelumnya juga dilaporkan, Kontingen Indonesia berkekuatan 1.569 orang yang dipimpin Ketua Kontingen, Mayjen TNI Mar (Purn) Yuniar Ludfi, tetap bertahan meskipun cuaca amat panas mencapai 38 sampai 40 derajat Celsius di siang hari. Selain itu, kontingen tetap solid dan bersemangat mengikuti kegiatan akbar empat tahun sekali itu.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI untuk memantau kondisi Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia yang mengikuti, Jambore Dunia ke-25 di Korea Selatan.

Hal itu dilakukan setelah cuaca panas yang melanda Korea Selatan saat ini menyebabkan peserta di beberapa negara mengalami masalah kesehatan.

"Saya sudah perintahkan kepada Kemlu kepada kedutaan kita untuk selalu memonitor untuk selalu memantau," kata Jokowi saat ditemui di Indonesia Arena, GBK, Jakarta, Senin (7/8/2023).

Meski begitu, Jokowi telah memerintahkan agar para peserta dari Indonesia bisa dipulangkan kembali. Sebagai upaya pencegahan, walaupun kondisi cuaca di sana belum sampai indikasi membahayakan. "Sampai saat ini tidak ada yang disampaikan itu membahayakan dan kita harus apa. Membawa pulang kembali," kata Jokowi.

Sementara Inggris, Amerika Serikat, dan organisasi Singapura membuat keputusan untuk menarik peserta mereka keluar dari Jambore Pramuka Dunia 2023 di Korea, mengutip langkah-langkah yang tidak memadai untuk mengatasi panas ekstrem dan faktor lainnya, sebagian besar negara peserta lainnya telah memutuskan untuk tetap tinggal, termasuk Jerman, Swedia, dan Spanyol.  

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya