Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menyambut baik capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Tercatat, per kuartal II-2023, ekonomi Indonesia mampu tumbuh 5,17 persen.
Shinta meyakini Indonesia mampu mempertahankan pertumbuhan ini. Meski begitu, dia melihat adanya tantangan perkembangan ekonomi global yang juga berdampak ke tanah air.
Advertisement
"Kami selalu meyakini bahwa Indonesia bisa mempertahankan stabilitas ekonomi meski di tengah pelemahan ekonomi global karena Indonesia punya fundamental ekonomi yang baik dan pemerintah juga selalu melakukan intervensi-intervensi kebijakan moneter dan fiskal secara prudent," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (8/8/2023).
Shinta turut menyoroti stabilnya pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen selama 7 kuartal berturut-turut. Menurutnya, ini jadi angin segar bagi dunia usaha.
"Stabilitas pertumbuhan ini juga menjadi salah satu faktor yang menciptakan optimisme bagi pelaku usaha bahwa ekonomi kita bisa tumbuh mencapai target sepanjang tahun ini, meski kita tidak lepas dari efek negatif pelemahan ekonomi global dan juga kecenderungan pelaku pasar yang wait and see karena tahun politik. Ini capaian yang sangat kami apresiasi," bebernya.
Dia mengaku optimistis pertumbuhan positif ini bisa terus terjadi kedepannya. Dia meluhat faktor utama pengungkit pertumbuhan. Yakni, kuatnya konsumsi domestik dari masyarakat di Indonesia.
Artinya, pertumbuhan ekonomi nasional tidak bergantung pada permintaan ekspor global. Meskipun dari beberapa aspek, Indonesia menjadi pengekspor sejumlah komoditas unggulan.
"Jadi bila kita bisa menciptakan stabilitas dengan mengimbangi dampak-dampak pelemahan ekonomi global agar tidak terlalu membebani pertumbuhan dan kondusifitas iklim usaha yang baik sepanjang tahun, ekonomi kita bisa tumbuh dengan baik dan masih on track dengan target pertumbuhan yang diinginkan," urai Shinta Kamdani.
Tumbuh Kuat
Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 yang mencapai 5,17 persen lebih baik dibandingkan beberapa negara maju, seperti Singapura, Jerman, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.
"Pertumbuhan ekonomi di triwulan ke-2 2023 tumbuh positif di angka 5,17 persen secara year on year, atau secara quarter to quarter adalah 3,86 persen atau semester to semester tumbuh 5,11 persen. Dibanding negara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat kuat dengan inflasi yang terkendali," kata Airlangga dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Kendati demikian, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 masih dibawah China yang mencapai 6,30 persen, dan di bawah Uzbekistan 5,60 persen.
Advertisement
Lebih Tinggi dari Negara Maju
Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II-2023 masih lebih baik dibandingkan negara Vietnam 4,14 persen, Mexico 3,66 persen, Amerika Serikat 2,70 persen, Taiwan 1,45 persen, Saudi Arabia 1,10 persen, Korea Selatan 0,87 persen, Singapura 0,70 persen, Lithuania 0,59 persen, Prancis 0,40 persen, Jerman minus 0,62 persen.
"Fundamental ekonomi kita Solid dan kita lihat pertumbuhan kita hanya dibawah Cina 6,3 persen ataupun Uzbekistan 5,6 persen. Beberapa negara lain seperti, Vietnam, Amerika Serikat, Singapura bahkan Jerman mengalami kontraksi," ujarnya.
Menurut Airlangga pencapaian tersebut, menjadikan Indonesia kembali masuk kategori upper middle income country. Ia pun optimis ke depannya produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia bisa mencapai USD 5.500.
"Capaian itu diperoleh Indonesia dan Indonesia kembali menjadi upper middle income country, berdasarkan data daripada World Bank di akhir Juli 2023. Jadi kita di angka USD 4.580, kita berharap di akhir 2024 nanti kita bisa mencapai USD 5.500," pungkasnya.
7 Kuartal Beruntun
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 terhadap triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,17 persen (y-on-y).
"Pertumbuhan ekonomi pada triwulan II-2023 bila dibandingkan dengan triwulan I-2023 secara qtq tumbuh sebesar 3,86 persen. Kemudian bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen," kata Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh Edy Mahmud dalam konferensi pers, Senin (7/8/2023).
Edy mengaskan kembali, meskipun ditengah melambatnya perekonomian global dan menurunnya harga komoditas ekspor unggulan, perekonomian Indonesia masih tumbuh 5,17 persen (yoy).
Menurutnya, ekonomi Indonesia pada triwulan II-2023 tumbuh sebesar 3,86 persen secara kuartalan (quarter to quarter). Hal itu sejalan dengan pola ditahun-tahun sebelumnya, yakni pertumbuhan triwulan II lebih tinggi dari triwulan I.
Lebih lanjut, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan II-2023 sebesar 5,17 persen, secara tahunan konsisten berada pada level 5 persen selama tujuh kuartal berturut-turut.
"Menandakan pertumbuhan ekonomi kita semakin stabil," imbuhya.
Sementara itu, ekonomi Indonesia bila dihitung berdasarkan PDB pada kuartal II-2023 atas dasar harga berlaku sebesar mencapai Rp 5.226,7 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 Rp 3.075,7 triliun.
Advertisement