Pemkot Pekalongan Beri Pelatihan Menjahit untuk Penyandang Disabilitas

Ada 3 kelompok disabilitas yang perlu upaya penanganan pemberdayaan yakni penyandang disabilitas fisik, tunanetra, tunawicara, dan tunarungu yang masing-masing membutuhkan pelatihan yang berbeda-beda.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Agu 2023, 15:00 WIB
Penyandang disabilitas menyelesaikan pekerjaan menjahit di Wisma Yayasan Cheshire Indonesia di Cilandak, Jakarta Selatan, Senin (3/7/2020). (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Pekalongan, Jawa Tengah, memberikan pelatihan keterampilan menjahit kepada 16 difabel selama 33 hari sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan partisipasi penyandang disabilitas dalam bidang kehidupan ekonomi maupun sosial.

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja Kota Pekalongan Sri Budi Santosa di Pekalongan, Senin, mengatakan bahwa program pelatihan khusus penyandang disabilitas ini menggunakan dana yang bersumber dari dana bantuan Anggaran Pendapatan Belanja Nasional (APBN).

"Kami berharap nantinya mereka bisa mendapat bekal keahlian menjahit dan dapat mandiri," katanya, dikutip Antara.

Menurut dia, ada 3 kelompok disabilitas yang perlu upaya penanganan pemberdayaan yakni penyandang disabilitas fisik, tunanetra, tunawicara, dan tunarungu yang masing-masing membutuhkan pelatihan yang berbeda-beda.

Pemberian pelatihan pada belasan penyandang disabilitas ini, kata dia, sebagai bentuk komitmen kepedulian pemkot untuk melakukan pemberdayaan dan pelatihan kerja pada mereka yang dinilai memiliki kekurangan.

Pada kesempatan itu, Sri Budi Santoso menyampaikan terima kasih kepada Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P2KB) Kota Pekalongan dan komunitas yang telah membantu mempersiapkan, mengoordinasikan, dan mengomunikasikan agar pelatihan bagi penyandang disabilitas ini dapat berjalan lancar.

"Kegiatan ini adalah bentuk perhatian, komitmen, dan keinginan pemerintah untuk melakukan pemberdayaan dengan memberikan bekal keterampilan bagi para penyandang disabilitas. Pasti tidak mudah, namun yang terpenting adalah punya semangat dan tekad hati kuat agar para peserta punya keahlian keterampilan," katanya.

 


Kesempatan untuk Bekal Pelatihan

Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan Zaenal Muhibbin berpesan pada para peserta agar memanfaatkan kesempatan pelatihan ini untuk menambah bekal keahlian.

"Kami berharap nantinya mereka dapat terus mandiri. Jangan lelah berusaha dan semangat berlatih," katanya.

Sebelumnya, ketua Persatuan Disabilitas Fisik Kota Pekalongan Merry Maria mengaku antusias untuk mengikuti rencana program pelatihan yang akan diberikan bagi para penyandang kebutuhan khusus.

"Pascacovid-19 kami belum menerima pelatihan. Alhamdulillah tahun ini sudah mulai ada program pelatihan yang nantinya bisa memberdayakan sumber daya manusia disabilitas agar dapat bermanfaat pada masyarakat semua," katanya.

Infografis Akses dan Fasilitas Umum Ramah Penyandang Disabilitas. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya