Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) berada di zona merah pada penutupan perdagangan hari ini, Selasa 8 Agustus 2023. Saham BRMS turun 0,57 persen ke posisi 175. Saham BRMS dibuka pada posisi 178 dan bergerak pada rentang 174-178.
Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham BRMS tercatat sebanyak 3.546 kali. Volume saham yang ditransaksikan mencapai 194,57 lembar senilai Rp 34,18 miliar. Dalam sepekan, harga saham BRMS naik 2,34 persen.
Advertisement
Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham BRMS telah naik 10,06 persen. Sedangkan dalam satu tahun terakhir, harga saham BRMS masih terkoreksi 21,88 persen. Informasi terakhir yang disampaikan perseroan lewat keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yakni terkait laporan pemegang saham perseroan.
Di mana per Juli 2023, pemodal asing tercatat mendominasi kepemilikan sebesar 58,95 persen dan sisanya 41,05 persen dimiliki oleh pemodal lokal. Bersamaan dengan itu, Bumi Resources Minerals mengumumkan rencana penyelenggaraan paparan publik atau public expose.
Acara tersebut akan digelar pada Kamis, 24 Agustus 2023 dengan agenda pemaparan kinerja perusahaan. Informasi saja, pada paruh pertama tahun ini perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 15,84 juta. Pendapatan itu naik 185,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,54 juta.
Dari raihan tersebut, perseroan membukukan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 5,56 juta atau sekitar Rp 83,92 miliar.
Laba itu naik 45,60 persen dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar USD 3,82 juta. Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2022 naik menjadi USD 1,1 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lau sebesar USD 1,08 miliar. Liabilitas naik menjadi USD 134,78 juta dari USD 125,17 juta pada Desember 2022.
Kinerja Semester I 2023
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mengumumkan kinerja untuk periode enam bulan pertama 2023 yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, perseroan berhasil membukukan pertumbuhan signifikan dari sisi pendapatan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (28/7/2023), pendapatan perseroan pada paruh pertama tahun ini tercatat sebesar USD 15,84 juta atau sekitar Rp 239,01 miliar.
Pendapatan itu naik 185,93 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar USD 5,54 juta. Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan Bumi Resources Minerals naik menjadi USD 6,93 juta dibanding posisi Juni 2022 sebesar USD 3,12 juta. Sehingga perseroan mengantongi laba kotor USD 8,9 juta, atau masih naik dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar USD 3,12 juta.
Beban usaha pada periode ini juga naik menjadi USD 3,89 juta dari USD 2,31 juta pada semester I 2022. Meski begitu, laba usaha perseroan masih tumbuh 523,13 persen menjadi USD 5,02 juta dari USD 804.968 pada semester I 2022. Pada paruh pertama tahun ini, perseroan membukukan penghasilan lain-lain sebesar USD 217.572.
Bersamaan dengan itu, perseroan mendapat manfaat pajak penghasilan senilai USD 402.765. Dari rincian tersebut, perseroan berhasil mengantongi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 5,56 juta atau sekitar Rp 83,92 miliar.
Laba itu naik 45,60 persen dibandingkan semester I 2022 yang tercatat sebesar USD 3,82 juta. Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2022 naik menjadi USD 1,1 miliar dibandingkan posisi akhir tahun lau sebesar USD 1,08 miliar. Liabilitas naik menjadi USD 134,78 juta dari USD 125,17 juta pada Desember 2022.
Advertisement
Produksi Emas Perseroan
Bersamaan dengan itu, ekuitas perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi USD 960,75 juta dibandingkan posisi akhir Desember 2022 sebesar USD 955,17 juta. Produksi Emas Bumi Resources Minerals Tbk Direktur Utama Bumi Resources Minerals Tbk, Agus Projosasmito menambahkan, pada semester pertama tahun ini, perusahaan membukukan produksi emas sebesar 236 kg atau 7.611 oz.
”Pabrik kedua kami di Palu secara berkala terus meningkatkan kapasitas produksinya. Kami berharap pabrik tersebut dapat mencapai kapasitas penuh sampai dengan 4.000 ton bijih per hari di awal September 2023,” kata dia.
Anak usaha Bumi Resources Minerals, yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) baru saja menyelesaikan konstruksi pabrik emas keduanya di Palu yang berkapasitas 4.000 ton bijih per hari pada November 2022. Selain itu, CPM juga mengoperasikan pabrik emas yang berkapasitas lebih kecil yaitu 500 ton bijih per hari di Palu.
Pada semester pertama 2023, kedua pabrik emas tersebut beroperasi dengan kapasitas rata-rata sebesar 1.000 ton bijih per hari. Namun demikian, sejak 1 Juli 2023 lalu kedua pabrik tersebut telah meningkatkan operasinya menjadi sekitar 2.400 ton bijih per hari.
Bumi Resources Minerals Catat Kenaikan Volume Pemrosesan Bijih Emas 1.000 Ton per Hari
Sebelumnya, PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyatakan pabrik emas keduanya di Palu telah meningkatkan volume pemrosesan bijihnya menjadi sekitar 1.000 ton bijih per hari.
Direktur Utama Bumi Resources Minerals, Agus Projosasmito menuturkan, pabrik kedua perseroan di Palu secara bertahap terus meningkatkan volume pemrosesan bijihnya. “Sejak pertengahan Mei, pabrik tersebut telah beroperasi dengan rata-rata volume pemprosesan sebesar 1.000 ton bijih per hari,” ujar dia.
Agus menambahkan, rata-rata volume pemrosesan bijih dari pabrik kedua tersebut diharapkan akan meningkat ke 2.000 ton bijih per hari pada Juni 2023. Rencananya pabrik tersebut dapat mencapai kapasitas penuh di level 4.000 ton bijih per hari di akhir Agustus tahun ini. Selain itu, pabrik emas pertama perseroan tetap secara konsisten beroperasi dengan rata-rata volume pemrosesan di sekitar 500 ton bijih per harinya.
“Kami berharap kenaikan produksi emas tersebut akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan Perusahaan di tahun 2023,” ujar dia.
Advertisement