Saham GOTO Memerah pada Perdagangan Selasa 8 Agustus 2023

Melihat pergerakan saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) pada Selasa, 8 Agustus 2023.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 08 Agu 2023, 19:24 WIB
Saham GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup merah pada perdagangan hari ini, Selasa 8 Agustus 2023. (Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) ditutup merah pada perdagangan hari ini, Selasa 8 Agustus 2023. Saham GOTO terkoreksi 4,59 persen ke posisi 104. Padahal, saham GOTO sempat naik 0,93 persen ke posisi 109 pada awal pekan ini.  

Melansir data RTI, Saham GOTO hari ini dibuka pada posisi 108 dan konsisten bergerak di zona merah pada rentang 103-109. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 34.478 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 3,63 miliar lembar senilai Rp 381,78 miliar. Dalam sepekan, harga saham GOTO susut 3,70 persen. Sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham GOTO naik 14,29 persen.

Namun, dalam satu tahun terakhir, harga saham GOTO terkoreksi 68,67 persen. Di tengah hingar bingar disrupsi teknologi, Research Analyst CGS, CIMB Sekuritas Indonesia, Ryan Winipta menilai saham GoTo Gojek Tokopediamasih menarik dicermati. Untuk jangka pendek, GOTO berpotensi mendapat angin segar dari gelaran pemilihan umum (pemilu).

Secara historis, Ryan menjelaskan bahwa sektor konsumsi akan naik jelang pemilu yang pada akhirnya meningkatkan permintaan pada platform milik emiten sektor internet. Mengingat pemilu akan berlangsung pada Februari 2024, Ryan memperkirakan kenaikan konsumsi bakal terjadi pada paruh kedua atau sepanjang kuartal III dan kuartal IV tahun ini.

"Jadi secara top line, saya rasa di semester II akan ada dampak positif untuk GMV maupun TPV dari emiten sektor internet di Indonesia, termasuk GOTO dan Bukalapak. Saya dari CIMB Sekuritas Indonesia, kita masih suka BUKA dan GOTO karena keduanya masih on track untuk mencapai profitabilitas secara adjusted EBITDA pada kuartal IV 2023," ujar Ryan.

 

 


Informasi Perubahan Pemegang Saham

Gojek, platform layanan on-demand dan perusahaan teknologi Tokopedia di Indonesia mengumumkan pembentukan grup GoTo.

Sementara, informasi terakhir yang mengenai GOTO yang disampaikan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah terkait perubahan pemegang saham tertentu. William Tanuwijaya selaku Komisaris GoTo Gojek Tokopedia Tbk, melakukan perpindahan 132.220.000 lembar saham dari satu rekening penyimpanan efek ke rekening penyimpanan efek lainnya tanpa menyebabkan perubahan kepemilikan efektif melalui rekening atas nama Bank of Singapore Limited.

Dalam proses tersebut telah dipindahkan sejumlah 132.220.000 Saham Seri A atau sebesar 0,01 persen dari modal disetor PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. Dengan demikian, setelah proses ini dilakukan jumlah saham seri A dan seri B yang secara langsung dan tidak langsung yang dimiliki adalah tetap.

Rinciannya, sebesar 20.981.678.973 Saham seri A dan seri B atau setara dengan 1,77 persen yang terdiri dari kepemilikan langsung sejumlah 20.849.458.973 saham seri A dan seri B. Serta kepemilikan tidak langsung, sejumlah 132.220.000 saham seri A.

 


Saham GoTo Gojek Tokopedia Masuk Indeks Global MSCI

Paparan publik penawaran umum perdana saham (IPO) PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk, Selasa (15/3/2022) (Foto: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk)

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital Internasional atau MSCI Inc merilis rebalancing portofolionya pada 11 Mei 2023.  Perubahan konstituten indeks MSCI Global Standard berlaku pada penutupan 31 Mei 2023.

MSCI menambah saham dari Indonesia untuk daftar indeks MSCI Global Standard. MSCI juga tidak menghapus saham dari Indonesia di indeks MSCI Global Standard.

MSCI menambah saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dalam indeks MSCI Asia Pasifik. Hal ini sesuai prediksi pasar kalau GOTO akan masuk indeks MSCI.

Pada penutupan perdagangan saham Kamis, 11 Mei 2023, saham GOTO melemah 1,69 persen ke posisi Rp 116 per saham. Saham GOTO bergerak di kisaran Rp 120-Rp 112 per saham. Kapitalisasi pasar tercatat Rp 137,39 triliun.

Dalam pengumuman MSCI menyebutkan, di indeks MSCI Global Standard 86 securities akan ditambahkan dan 39 securities akan dihapus dari indeks MSCI ACWI. Tiga tambahan besar di indeks MSCI World adalah Builders Firstsources (USA), Lattice Semiconductor (USA) dan Deckers Outdoor Corp (USA).

 

Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya