Liputan6.com, Lisbon - Ratusan petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang berkobar di Portugal selatan yang telah menghanguskan ribuan hektare lahan dan menyebabkan sekitar 1.400 orang dievakuasi untuk berjaga-jaga.
Kebakaran hutan, yang ditangani oleh lebih dari 800 petugas pemadam kebakaran, dimulai pada Sabtu (5/8) di Odemira, Alentejo, dan sejak itu menyebar ke selatan menuju Algarve, salah satu tujuan wisata utama Portugal. Demikian seperti dilansir The Guardian, Selasa (8/8/2023).
Advertisement
Temperatur tinggi dan angin kencang mempersulit upaya pemadaman api, yang telah menghancurkan sekitar 6.700 hektare lahan. Komandan Otoritas Darurat dan Perlindungan Sipil Jose Ribeiro mengatakan bahwa kondisi cuaca diperkirakan akan tetap menjadi tantangan.
Jelang matahari terbenam pada Senin (7/8), langit di Odemira menjadi gelap saat awan asap besar memenuhi udara.
Wali Kota Odemira Helder Guerreiro menggambarkan situasinya kritis, sulit, dan kompleks, sementara Ribeiro mengatakan ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengendalikan api.
"Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan," kata Ribeiro, menambahkan ada dua front aktif, dengan satu menuju Monchique, daerah pegunungan hijau subur di pedesaan Algarve.
Monchique, yang terakhir terbakar pada tahun 2018, populer di kalangan penduduk lokal dan turis karena mata air panas dan hotelnya.
Sembilan belas desa kecil, empat akomodasi wisata, dan tempat berkemah telah dievakuasi sebagai tindakan pencegahan. Pihak berwenang mengatakan bahwa sejumlah jalan juga telah ditutup.
Didorong oleh Perubahan Iklim
Negara-negara Eropa Selatan seperti Portugal tengah bergulat dengan suhu panas ekstrem, mendorong pihak berwenang memperingatkan risiko kesehatan.
Para ilmuwan mengatakan gelombang panas menjadi lebih sering, intens, dan menyebar sepanjang musim karena perubahan iklim.
Badan cuaca Portugis, IPMA, pada Senin menempatkan enam distrik di negara itu, termasuk ibu kota, Lisbon, dalam siaga merah terkait panas ekstrem hingga tengah malam. Dan pihak berwenang telah mengumumkan bahwa lebih dari 120 kota berada pada risiko maksimum kebakaran hutan.
Pada Selasa, tiga distrik di utara ditempatkan di bawah siaga merah, setelah suhu di Kota Castelo Branco diperkirakan mencapai 41 derajat Celcius.
Advertisement