Polusi Udara di Jakarta Buruk, Heru Budi: Memang Beban Jakarta Berat

Jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang masuk ke Jakarta meningkat. Heru menilai, hal tersebut menjadi beban yang menyumbang polusi udara di Ibu Kota.

oleh Nila Chrisna YulikaWinda Nelfira diperbarui 09 Agu 2023, 10:22 WIB
Pemadangan saat polusi menyelimuti langit Monumen Nasional (Monas) dan gedung bertingkat di Jakarta, Senin (20/6/2022). Berdasarkan data IQAir indeks kualitas udara Jakarta berada pada angka 193-196 Air Quality Index (AQI) US. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak menampik buruknya kualitas udara di Ibu Kota. Menurut dia, kendati kegiatan perindustrian telah bergeser ke luar kota, Jakarta tetap tak bisa mengatasi polusi udara secara mandiri.

"Sebenarnya Jakarta itu kan terkait industri sudah bergeser ke luar kota Jakarta. Tapi masih ada yang menyebabkan pencemaran udara dari kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat," kata Heru dalam diskusi daring Forum Merdeka Barat 9 (FMB9), Selasa, 8 Agustus 2023.

Heru menjelaskan, ada peningkatan jumlah kendaraan baik roda dua maupun roda empat yang masuk ke Jakarta dalam kurun waktu kurang dari dua tahun terakhir. Heru menilai, hal tersebut menjadi beban yang menyumbang pencemaran udara di Ibu Kota.

"Kalau data saya terima, 1,5 tahun terakhir kendaraan roda empat itu dari 4 juta jadi 6 juta loh sekarang. Begitu juga kendaraan roda dua, 14 juta jadi 16 juta. Yang berplat B, itu kan Jabodetabek. Dan Hampir semua masuk Jakarta. Jadi memang beban Jakarta berat," ujar Heru.

Meskipun demikian, Heru mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bakal tetap bertanggung jawab mengatasi buruknya kualitas udara di Jakarta. Heru menyebut, salah satu upaya yang gencar dilakukan antara lain menambah kendaraan listrik baik moda transportasi maupun kendaraan dinas.

"Tapi tidak mengurangi tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI, contoh DKI menambah kendaraan bus dengan listrik, misal dua tahun ke depan kita tambah 100 bus. Begitu juga dishub menggunakan roda duanya listrik. Begitu juga kendaran dinasnya secara bertahap walau anggaran terbatas," jelas Heru.


Gencarkan Menanam Pohon

Kualitas udara Jakarta berada di angka 168 yang menunjukkan kategori tidak sehat, lalu disusul Kota Lahore, Pakistan dengan angka 154. (merdeka.com/Arie Basuki)

Selain itu, lanjut Heru Pemprov DKI juga gencar melakukan kegiatan tanam pohon. Heru menyatakan, selama menjabat sebagai Penjabat Gubernur, total lebih kurang dia telah menanam 15 ribu pohon di wilayah Ibu Kota.

"Pemda DKI memberikan maksimal setiap Jumat para walkot Jumat menanam pohon. Begitu juga saya kalau luang tiap selasa jumat tanam pohon. Selama saya kurang lebih setahun lebih dari 15 ribu pohon kami tanam," ujar dia.

Namun, Heru menyampaikan Pemprov DKI tak bisa bekerja sendiri mengatasi pencemaran udara di Jakarta, terlebih dalam jangka pendek. Heru mengajak, pemerintah di daerah penyangga turut serta melakukan aksi serupa.

Infografis Bagimana Ancaman Bahaya Polusi Udara?.(Tri Yasni/Liputan6.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya