Liputan6.com, Jakarta Nama BTS disebut-sebut di tengah kisruh soal pelaksanaan Jambore Pramuka Dunia ke-25 yang tengah digelar di Korea Selatan. Dilansir dari artikel Joongang Daily pada Selasa (8/8/2023) kemarin, yang menyebut-nyebutnya adalah anggota dewan bernama Sung Il Jong, dalam sebuah unggahan di media sosial.
“Jambore Pramuka Dunia yang digelar di Saemangeum, Jeolla Utara, menjadi sebuah event yang merusak kehormatan negara karena kurangnya persiapan dan manajemen yang payah,” tulisnya dalam unggahan tersebut.
Advertisement
Ia menambahkan, “Saya mendesak Kementerian Pertahanan untuk mengizinkan BTS tampil di jambore ini untuk mengembalikan harkat kita yang jatuh.” Permintaan ini berkaitan dengan Jin dan J-Hope BTS yang memang sedang menjalani wamil.
Sung Il Jong menambahkan bahwa setiap departemen mesti bersatu padu menyelesaikan kisruh Jambore Pramuka Dunia. “Memori bersama BTS yang dikenang para anak muda, bisa menjadi aset untuk Korea,” kata dia.
Permintaan sang politikus Korea Utara rupanya membuat ARMY—sebutan bagi penggemar BTS—naik darah.
Tuai Kritik dari ARMY
Tak sedikit yang menganggap permintaan ini sebagai cara pemegang kekuasaan menjadikan BTS sebagai alat untuk membersihkan citra mereka. Ada pula yang mencapnya sebagai “penyalahgunaan kekuasaan” dan “kemunduran demokrasi.”
Dalam acara MBC radio show, sang politisi kemudian mengklarifikasi unggahannya ini.
Advertisement
BTS Adalah Hartanya Korea
“BTS adalah hartanya Korea Selatan. Mereka adalah artis terhebat yang berada di pucuk Hallyu Wave dan memimpin gerakan budaya dalam bentuk yang tertinggi,” kata dia.
Ia meneruskan, “Puncak acara (Jambore Dunia) adalah konser K-Pop. Saya meminta mereka untuk tampil karena saya merasa itu akan membantu menghadirkan kenangan indah tentang Korea bagi para peserta dan memberi mereka hadiah yang tak terlupakan.”
Merasa Ada Kesalahpahaman dengan ARMY
Soal kritik dari ARMY, ia merasa semua adalah kesalahpahaman. Sung Il Jong lantas mengungkit bahwa dirinya adalah sosok yang mengusulkan bahwa BTS sebaiknya dibebaskan dari tugas wamil.
“Menurutku (ARMY) kecewa karena kami mengirim BTS ke militer tapi sekarang meminta mereka untuk menyelamatkan Jambore. Sejujurnya, saya adalahh politisi yang memimpin RUU pemberian amnesti untuk BTS. Karena saya memahami nilai dari harta yang berharga ini, dan karena BTS adalah musisi yang dapat dibanggakan bangsa, saya berusaha memberi mereka imunitas,” tuturnya.
Advertisement