Liputan6.com, Seoul - Sekitar 450 penerbangan di seluruh Korea Selatan dibatalkan pada Kamis (10/8/2023) karena kedatangan Topan Khanun. Topan itu sudah masuk ke wilayah selatan Korea Selatan pada pukul 09:20 pagi waktu setempat.
Sebelumnya, perjalanan dengan kapal feri juga sudah dilaporkan mengalami pembatalan.
Advertisement
Administrasi Meterologis Korea menyebut dampak topan itu berupa hujan besar dan angin kencang.
Berdasarkan keterangan otoritas bandara Korea Selatan, ada 452 dari 2.138 penerbangan yang telah disuspens akibat topan ini per 08:30 pagi.
Bandara Internasional Incheon melaporkan pembatalan atau penundaan 145 dari 1.048 penerbangan yang direncanakan.
Pada bandara di daerah-daerah lain, ada 307 dari 1.090 penerbangan yang dibatalkan.
Angka-angka penerbangan yang dibatalkan itu diiprediksi akan bertambah karena topan ini. Pihak bandara memberikan laporan real-time mengenai pembatalan penerbangan kepada calon penumpang.
Topan Khanun Sempat ke Wilayah Jepang
Topan Khanun, topan tropis di Samudra Pasifik yang menghantam Jepang selatan pekan lalu dan menewaskan sedikitnya dua orang, kembali ke Jepang pada Selasa (8/8/2023), mendorong peringatan dan perintah evakuasi di sana dan di Korea Selatan, yang berada di jalur selanjutnya.
Badan Meteorologi Jepang mengungkapkan bahwa pada Selasa, Topan Khanun berada sekitar 120 mil dari pulau utama di selatan Jepang, Kyushu. Sementara itu, badan ramalan cuaca Korea Selatan mengatakan bahwa mata topan diperkirakan akan melewati Kyushu sebelum menghantam pantai selatan Korea Selatan pada Kamis (10/8) pagi waktu setempat.
Di Okinawa, topan Khanun menelan dua korban jiwa, melukai hampir 100 orang, dan memutus aliran listrik ke ribuan orang. Pada saat itu, badai dilaporkan bergerak ke barat laut menuju China, namun selama akhir pekan, badai berputar ke timur menuju pulau-pulau selatan Jepang. Lalu pada Selasa, menuju Kyushu dan Korea Selatan. Demikian seperti dilansir NY Times.
Jepang dan Korea Selatan telah bersiap menghadapi badai dengan mengeluarkan peringatan tanah longsor dan banjir serta perintah evakuasi. Korea Selatan yang tengah menjadi tuan rumah Jambore Pramuka Dunia ke-25 telah melangsungkan evakuasi terhadap puluhan ribu peserta kegiatan tersebut.
Kontingen Indonesia untuk Jambore Pramuka Korsel Tetap Semangat Meski Didera Topan Khanun
Gelombang panas dan ancaman amukan Topan Khanun berdampak ke momen Jambore Pramuka Dunia ke-25. Kontingen Gerakan Pramuka Indonesia, salah satu perwakilan negara yang masih bertahan, tetap bersemangat mengikuti lanjutan kegiatan akbar empat tahun sekali yang kali ini diadakan di Korea Selatan (Korsel).
Kegiatan yang tadinya direncanakan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Saemangeum dari 1 sampai 12 Agustus 2023, terpaksa dihentikan sementara karena diprediksi Topan Khanun yang akan melanda area Jambore pada 9-10 Agustus 2023.
Menurut informasi dari Wakil Ketua Kwarnas/Kakom Kehumasan dan Informatika, Berthold Sinaulan, yang diterima Rabu (9/8/2023), Pemerintah Korsel memutuskan memindahkan 39.000 peserta Jambore dari 155 negara yang masih berada di bumi perkemahan, ke tempat yang lebih aman. 1.000 bus didampingi bus dan motor polisi serta dipantau helikopter polisi, memindahkan para peserta ke tempat-tempat penampungan.
Kontingen Indonesia berkekuatan 1.569 orang dipindahkan ke Wonkwang University Dormitory (Asrama Universitas Wonkwang) yang berjarak sekitar 55 kilometer dari bumi perkemahan Saemangeum.
Advertisement
Menanti NCT Dream
Berthold Sinaulan menuturkan, Kontingen Indonesia dalam keadaan sehat dan tetap bersemangat mengikuti Jambore dan menantikan upacara penutupan yang bakal dimeriahkan dengan penampilan band-band K-Pop terkemuka, di antaranya NCT Dream.
Kontingen Indonesia akan kembali ke Tanah Air sesuai jadwal pada 12, 13, dan 14 Agustus 2023 dengan menggunakan berbagai maskapai penerbangan.
Adapun sejak 9 Agustus, kegiatan diambil alih oleh Pemerintah Korsel dengan menyediakan berbagai kegiatan wisata, seperti Situs Sejarah Mireuksaji, Museum Perhiasan Iksan dan makan siang serta makan malam di Indoor Iksansi Gymnasium.
Sedangkan penutupan tetap dilaksanakan pada 11 Agustus 2023 malam di Stadion Sang-am, yang pernah dijadikan stadion pada final Piala Dunia Sepak Bola beberapa tahun lalu. Selesai penutupan dilanjutkan dengan Konser K-Pop di tempat yang sama.
Kontingen Indonesia juga sudah dikunjungi oleh para pejabat Kemenpora dan sejumlah tokoh Pramuka, di antaranya Ketua Kwarda Jawa Barat, Atalia Praratya, yang juga istri Gubernur Jawa Barat. Seminggu sebelumnya, Ketua Kwarda Jawa Tengah yang juga istri Gubernur Jawa Tengah, Siti Atiqoh, juga mengunjungi kontingen Indonesia.
Terkini, KBRI Seoul yang mengunjungi lokasi penampungan di Wonkwang University Dormitory.
"Hari ini saya menyaksikan sendiri bahwa peserta Jambore dari Indonesia semangat, ceria dan tangguh dalam mengikuti Jambore Dunia. Saat makan siang dan makan malam, seluruh anggota kontingen Indonesia berbaris rapi. Mereka pun hadir tepat waktu dalam berbagai pertemuan Jambore. Tidak heran keguyuban anggota kontingen Indonesia menjadi buah bibir dari kontingen negara lain," ujar Zelda Wulan Kartika, Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar RI di Seoul saat berkunjung ke lokasi akomodasi kontingen Pramuka Indonesia di Universitas Wonkwang, Kota Iksan.
Keadaan Sehat
KUAI Zelda menyampaikan bahwa seluruh peserta Jambore dari Indonesia dalam keadaan aman. Dalam menghadapi peringatan badai Topan Khanun, kontingen Pramuka dipastikan akan beraktivitas di dalam gedung pada hari Kamis 10 Agustus 2023. Terdapat tim medis di dalam kontingen Pramuka Indonesia dan tim medis dari Pemerintah Korsel.
Istri Duta Besar RI di Seoul, Susi Sulistiyanto, turut serta dalam kunjungan tersebut. Mereka berdiskusi dengan hangat bersama peserta kontingen Pramuka dari Indonesia.
Banyak yang meminta foto swadiri/selfie dengan KUAI RI Seoul dan istri Dubes RI di Seoul saat meninjau kamar asrama yang dihuni oleh peserta kontingen dari Tanah Air. Setiap kamar layak huni dan dilengkapi pendingin/AC, dua tempat tidur, meja belajar dan lemari pakaian.
Dari awal persiapan hingga ketibaan 1.569 peserta kontingen Pramuka Indonesia, KBRI Seoul turut aktif mendukung partisipasi Pramuka Indonesia di Jambore Dunia. Pada 30 Juli 2023, Duta Besar RI di Seoul, Gandi Sulistiyanto, menyambut 500 anggota kontingen Indonesia yang pertama tiba di kantor KBRI Seoul.
Advertisement