Gelar Business Matching, Kadin Indonesia Ajak UMKM Indonesia Tembus Pasar Jepang

Kegiatan business matching ini membuka kesempatan bagi para UMKM terpilih yang sudah menjalani program peningkatan kapasitas (capacity-building) untuk bertemu langsung dengan potential buyer maupun distributor di Jepang.

oleh Arthur Gideon diperbarui 10 Agu 2023, 12:16 WIB
Kadin Indonesia melalui program WikiExport Jepang (WikiExport.JP)  akan menggelar business matching di Tokyo, 8-11 Agustus 2023. (Dok Kadin)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia melalui program WikiExport Jepang (WikiExport.JP) akan menggelar business matching di Tokyo, 8-11 Agustus 2023. Langkah ini guna mendorong peningkatan kapasitas pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar bisa naik kelas hingga merambah pasar global.

Gelaran business matching ini merupakan kolaborasi Kadin Indonesia dengan Japanese Trade Organization (Jetro), dan program pemberdayaan UMKM binaan PT HM Sampoerna Tbk., Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC).

Kegiatan business matching ini membuka kesempatan bagi para UMKM terpilih yang sudah menjalani program peningkatan kapasitas (capacity-building) untuk bertemu langsung dengan potential buyer maupun distributor di Jepang.

Wakil Ketua Umum Kewirausahaan Kadin Indonesia Aldi Haryopratomo menjelaskan, WikiExport.JP merupakan inisiatif yang dikembangkan Kadin Indonesia sejak Oktober 2022 bersamaan dengan Gerakan Kemitraan Inklusif.

"Berkolaborasi dengan Jetro dan Sampoerna, inisiatif ini merupakan upaya pembinaan dan peningkatan kapasitas UMKM Indonesia untuk membuka akses pasar global," jelas dia dalam keterangan tertulis, Kamis (10/8/2023).

Ia melanjutkan, selain modal dan talenta yang cakap, tantangan bagi pengembangan UMKM adalah akses pasar yang terbatas, terutama untuk ekspor. WikiExport Jepang merupakan tindak lanjut konkrit program legacy B20 yang bertujuan untuk menjembatani UMKM Indonesia dengan para pelaku usaha dan buyer Jepang yang membutuhkan pasokan produk-produk Indonesia.

"Kami melihat peluang yang sangat besar bagi produk-produk Indonesia di pasar Jepang,” lanjut Aldi. 

Saat ini, terdapat lebih dari 200 UMKM yang sudah mendapatkan pendidikan dan pelatihan ekspor melalui platform WikiExport.JP. Jumlah tersebut kemudian dikurasi menjadi 9 UMKM F&B, komoditas, dan fashion yang siap untuk bertemu dengan para buyer dan distributor di Jepang, dengan harapan terjadi transaksi dan persetujuan kontrak kerja sama.

Para UMKM tersebut adalah Pipiltin Cocoa, Alko Sumatra Kopi, Sukkha Citta, Shiroshima, House of Tea, Balista Coffee Liqueur, Sambal Pecah, Jamune, dan Ohana Mie.

“Melalui kegiatan business matching ini kami berharap terjadi kesepakatan kontrak kerja sama yang aktual antara UMKM Indonesia dengan pembeli di Jepang. Selain itu, UMKM Indonesia juga bisa langsung belajar dan mengerti kebutuhan yang diinginkan buyer dan distributor Jepang,” tutur Aldi.

 


Jadi Langkah Awal

Ketua Komite Tetap UMKM Export Kadin Indonesia Nita Kartikasari mengatakan, sebagai upaya mendorong UMKM Indonesia menjadi pemasok bagi perusahaan Jepang, Kadin Indonesia bersama dengan Jetro, Sampoerna Untuk Indonesia, dan SETC menargetkan transaksi ekspor UMKM ke Jepang sebesar USD 1 juta.

“Business matching di Tokyo Jepang ini bisa menjadi langkah awal yang baik untuk memperkuat ekspor Indonesia-Jepang. Kolaborasi ini juga terus dilengkapi dengan kapasitas yang mumpuni dan kualitas yang sesuai pasar Jepang, serta program yang berkesinambungan melalui platform WikiExport.JP,” ujar Nita.

Pada business matching nanti, UMKM terpilih diminta untuk mempresentasikan bisnis mereka dan membawa contoh produk-produk unggulan yang ditawarkan. Setelah itu, mereka diberi kesempatan berdiskusi dengan calon pembeli untuk membahas secara detail proses transaksi lebih lanjut.

Pasca business matching, para UMKM akan diberikan pelatihan dan workshop untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih mendalam mengenai ekspor.

Adapun proses kurasi yang dilakukan melibatkan tahapan seleksi dan penilaian guna memastikan bahwa UMKM terpilih memiliki potensi dan kualitas produk terbaik sesuai dengan prioritas produk Jetro dan pasar Jepang.

“Pertimbangan utamanya adalah produk UMKM yang terpilih sesuai dengan kebutuhan pasar Jepang, kapasitas produksi yang mumpuni, kualitas yang bersaing, legalitas yang lengkap, serta kanal digital marketing yang sudah terbangun sehingga informasi produk mudah ditemukan secara online,” ujar Ko Ozaki, Senior Director Jetro.

 


Menciptakan Nilai bagi Perekonomian Indonesia

Inisiatif ini merupakan bentuk nyata realisasi program Inclusive Closed Loop Pledge B20 dari KADIN yang dicanangkan pada November 2022 lalu yang turut didukung oleh PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna).

Sampoerna senantiasa mengedepankan komitmennya dalam memberdayakan UMKM, yang salah satunya dilakukan melalui program Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC) di bawah Payung Program Keberlanjutan “Sampoerna Untuk Indonesia”, yang telah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada lebih dari 67.000 peserta dari seluruh Indonesia.

Dua dari sembilan UMKM yang berpartisipasi dalam WikiExport.JP pada kesempatan ini ialah binaan SETC.

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna Ishak Danuningrat menjelaskan, Sampoerna berkomitmen untuk terus menciptakan nilai bagi perekonomian Indonesia, salah satunya dengan memfasilitasi peningkatan daya saing UMKM melalui transformasi digital dan memperluas akses pasar mereka agar dapat bersaing, serta menjadi bagian dari rantai pasok global.

"Menjadi sebuah kebanggaan bagi kami, bahwa UMKM binaan SETC dapat menjadi bagian dari kelompok pertama yang mengikuti program WikiExport ke Jepang. Semoga kolaborasi ini dapat terus dilanjutkan dan menjadi bagian dari penguatan kolaborasi ekonomi antara Indonesia dan Jepang,” ujar dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya