Paus Fransiskus Ingatkan Bahaya Teknologi Kecerdasan Buatan

Paus Fransiskus mengingatkan bahaya pengembangan teknologi kecerdasan buatan yang tidak disertai etika dan tanggung jawab.

oleh Agustin Setyo Wardani diperbarui 12 Agu 2023, 16:00 WIB
Paus Fransiskus melambaikan tangan saat memimpin Doa Angelus dari jendela studionya yang menghadap Lapangan Santo Petrus di Vatikan, Minggu (1/3/2020). Pemimpin umat Katolik itu untuk pertama kalinya tampil di muka publik dalam empat hari terakhir setelah tak enak badan. (Filippo MONTEFORTE/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Pemimpin agama katolik Paus Fransiskus mengajak dunia melakukan refleksi atas potensi bahaya kecerdasan buatan.

Paus Fransiskus mengajak banyak orang untuk mencatat adanya kemungkinan mengganggu dan efek ambivalen dari teknologi artificial intelligence.

Paus yang kini berusia 86 tahun ini mengatakan, di masa lalu dirinya tak tahu bagaimana memakai komputer. Ia mengingatkan terkait bahaya teknologi kecerdasan buatan itu dalam sebuah pesan untuk Hari Perdamaian Gereja Katolik.

Mengutip Reuters, Sabtu (12/8/2023), pesan dari Vatikan ini agak berbeda dibandingkan pesan mereka tahun-tahun sebelumnya saat Hari Perdamaian Gereja Katolik.

Dalam pesannya, Paus Fransiskus mengingatkan, perlunya waspada dan bekerja agar logika kekerasan dan diskriminasi tidak mengakar dalam produksi dan penggunaan perangkat komputer atau teknologi lainnya, dengan mengorbankan yang paling rapuh dan tersisih.


Perlunya Etika Dalam Penggunaan Kecerdasan Buatan

Ilustrasi Machine Learning, Deep Learning, Artificial Intelligence, Kecerdasan Buatan. Kredit: Pixabay/Mohamed Hassan

"Kebutuhan mendesak untuk mengorientasikan konsep dan penggunaan kecerdasan buatan dengan cara yang bertanggung jawab, sehingga dapat melayani kemanusiaan dan melindungi rumah kita bersama. Mengharuskan refleksi etis diperluas ke bidang pendidikan dan hukum," Paus Fransiskus menambahkan.

Sebelumnya di tahun 2015, Paus Fransiskus mengakui adanya bencana yang disebabkan karena teknologi. Namun ia juga menyebut bahwa internet, jejaring sosial, dan pesan singkat sebagai anugerah dari Tuhan, asal dipakai dengan bijak.

Sementara itu, pada 2020, Vatikan bersama dengan perusahaan teknologi seperti Microsoft dan IBM mempromosikan tentang pengembangan AI yang etis dan menyebut perlunya regulasi untuk teknologi yang intrusif, misalnya pengenalan wajah.


Imbau Anak Muda

Paus Fransiskus menyampaikan berkatnya selama doa Angelus Hari Minggu setelah misa di alun-alun Santo Petrus, Vatikan Minggu (12/8). Jubah Paus berkali-kali diterbangkan angin saat berbicara di hadapan publik. (AFP PHOTO / FILIPPO MONTEFORTE)

Ini bukan pertama kalinya Paus Fransiskus memberi peringatan tentang teknologi. Karena, meski teknologi hadir sebagai alat bantu manusia untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Bak pisau bermata dua, berbagai perangkat teknologi seperti tablet dan smartphone tidak hanya memberi dampak positif, tetapi juga membawa efek negatif bagi penggunanya.

Produk teknologi seperti internet, smartphone dan televisi dinilai Paus Fransiskus bisa membuang waktu percuma. Pemimpin besar Katolik dunia itu meminta 50 ribu pemuda-pemudi pelayan altar gereja di Jerman lebih banyak menghabiskan waktu untuk aktivitas produktif ketimbang bermain dengan produk teknologi tersebut.

"Hidup kita terdiri dari waktu, dan waktu adalah karunia dari Tuhan, sehingga sangat penting bahwa hal tersebut dapat digunakan dalam hal yang baik dan berbuah tindakan," kata Paus dalam khotbah singkatnya kepada pemuda-pemudi gereja seperti dilansir Antara, Kamis (7/8/2014).

Paus menyebutkan beberapa contoh aktivitas yang membuang waktu, seperti mengobrol di internet dengan smartphone, menonton opera sabun TV, dan memakai aneka produk kemajuan teknologi lain yang semula untuk menyederhanakan dan meningkatkan kualitas hidup, tetapi mengalihkannya menjadi hal-hal yang tidak penting.

 


Ajak Anak Muda Letakkan Smartphone dan Mulai Berbaur

Paus Fransiskus menyampaikan pesan saat memimpin Misa Malam Paskah di Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (11/4/2020). Paus mengatakan bahwa ketakutan orang-orang saat ini sama seperti ketakutan para pengikut Yesus sehari usai diri-Nya disalibkan. (Remo Casilli/Pool Photo via AP)

Berkaitan dengan dunia teknologi, pemimpin umat Katolik itu mengatakan bahwa kita sekarang ini hanya bisa 'menghasilkan dan mengkonsumsi informasi'.

"Tantangan besar yang kita hadapi saat ini adalah untuk mempelajari kembali bagaimana berbicara satu sama lain, tidak hanya bagaimana untuk menghasilkan dan mengkonsumsi informasi," ujar Paus.

 Tahun lalu, Paus bahkan berkomentar bahwa generasi muda saat ini terlalu banyak membuang waktu, seperti mengobrol di internet atau melalui smartphone.

"Media komunikasi modern, yang merupakan bagian penting dari kehidupan bagi generasi muda pada khususnya, dapat menjadi bantuan dan sekaligus hambatan untuk berkomunikasi dengan keluarga.

Di era komunikasi massa seperti sekarang ini, pesan tersebut tampaknya bertujuan meyakinkan seseorang untuk meletakkan ponsel mereka dan mulai berbicara satu sama lain.

Infografis Aktris Hollywood & Tokoh Industri Teknologi Dunia Jadi Pembicara B20 Summit (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya