PLN Bantah Kabel Semrawut di Jalan Milik Mereka

Kabel dan tiang listrik milik PLN memiliki ciri khas tersendiri yang dapat membedakan dengan utilitas instansi lain.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 10 Agu 2023, 14:20 WIB
PT PLN (Persero) memastikan seluruh kabel yang semrawut di jalanan bukan milik mereka. (Dok PLN)

Liputan6.com, Jakarta - Banyaknya kabel yang terpasang pada tiang-tiang, mulai dari tepi jalan protokol hingga ke pemukiman, membuat masyarakat mengira seluruh tiang dan kabel tersebut merupakan utilitas kelistrikan.

Namun, PT PLN (Persero) menyangkal seluruh kabel semrawut di jalanan itu milik mereka. Sebab, kabel dan tiang tersebut sebenarnya milik berbagai instansi mulai kelistrikan, telematika, maupun telekomunikasi.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN, Gregorius Adi Trianto mengatakan, kabel dan tiang listrik milik PLN memiliki ciri khas tersendiri yang dapat membedakan dengan utilitas instansi lain.

Pertama, kata Gregorius, jarak antar tiang tiang milik PLN sekitar 30 meter hingga 40 meter.

Kedua, terdapat perbedaan tinggi tiang PLN sesuai tegangannya, yakni tegangan rendah setinggi 7,5 meter dari permukaan tanah dengan diameter 190 milimeter (mm). Sedangkan untuk tiang tegangan menengah memiliki tinggi 10,8 meter dari permukaan tanah dengan diameter 267 mm.

"Secara kasat mata bisa dilihat bahwa tiang PLN itu tinggi dan diameternya lebih besar dibanding tiang lain,” kata Gregorius, Kamis (10/8/2023).

 

PT PLN (Persero) memastikan seluruh kabel yang semrawut di jalanan bukan milik mereka. (Dok PLN)

Ketiga, untuk kabel udara milik PLN, dapat dikenali dengan kerapiannya. Kabel milik PLN terpilin dan tidak tergumpal pada tiang, dan cenderung memiliki diameter yang lebih besar dibanding kabel lain.

“Kabel milik PLN yang berada di udara terdiri dari 4 kabel dipasang terpilin, sedangkan utilitas lain tidak terpilin serta diameter lebih kecil. Selanjutnya, untuk ketinggian lengkungan kabel pada jalan besar yaitu 6 meter, untuk jalan kecil 4 hingga 5 meter. Terakhir, kabel listrik PLN tidak tergulung di tiang,” jelasnya.

Gregorius menyebutkan, PLN rutin melakukan pemeliharaan utilitas sebagai tindakan preventif memastikan tiang dan kabel listrik tetap optimal dalam menyalurkan energi listrik. Menurutnya, PLN akan segera melakukan tindakan jika terdapat tiang dan kabel yang dinilai tidak sesuai standar.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk melaporkan kepada PLN, kalau melihat ada tiang listrik miring atau kabel listrik milik PLN yang menjuntai. Laporkan saja melalui PLN Mobile. Segera kami tindaklanjuti," pungkas Gregorius.


Pemprov Jakarta Ancam Gunting Kabel Semrawut Jika Tak Dibenahi dalam Sebulan

Kabel utilitas semrawut melintang di atas Jalan Ciledug Raya, Kawasan Seskoal, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa (8/8/2023). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Setda DKI Jakarta Afan Adriansyah mengungkapkan, pihaknya akan menggunting kabel semrawut jika para operator tak membenahinya selama satu bulan ke depan.

Langkah itu diambil Pemprov DKI Jakarta usai bertemu dengan para operator pemilik kabel menjuntai di Jakarta.

"Kalau sebulan lewat, digunting tapi kan mereka benahi dulu," kata Afan kepada wartawan, Minggu (6/8/2023).

Dia mengatakan, dalam sebulan ini, para operator akan memperbaiki dengan mengencangkan kabel yang menjuntai.

"Jadi mereka dalam sebulan akan perbaikan. Jadi semua, seluruh kabel dikencangin. Kemudian yang crossing akan dilakukan perbaikan untuk diupayakan turun, minimal ditarik lebih kencang. Nanti kalau sebulan lewat tidak eksekusi, Pemprov sanksi," jelas Afan.

Sultan Rif'at Alfatih (20) menjadi korban jeratan kabel fiber optik di Jalan Pangeran Antasari, Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023, pukul 22.00 WIB.

Kejadian itu berawal saat Sultan tengah menghabiskan waktu libur semester dengan teman-teman SMA-nya di sekitar Ibu Kota. Mereka mengendarai sepeda motor ke arah Jalan TB Simatupang, lalu berbalik ke kiri menuju Jalan Pangeran Antasari.

 


Kabel Membal

Kabel yang semrawut dan tidak tertata ini merusak keindahan dan estetika kota. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Setelah menyusuri Jalan Pangeran Antasari sejauh satu kilometer, sebuah mobil jenis SUV berhenti di depan motor korban karena ada kabel fiber optik yang posisinya menjuntai secara melintang di tengah jalan.

Sopir SUV bergerak secara perlahan agar dapat melewati kabel fiber optik yang menjuntai. Namun, sopir diduga salah perhitungan, lantaran kabel tersebut menyangkut di bagian atap mobil.

Sayangnya, sopir yang tak menyadari hal tersebut langsung tancap gas. Kabel yang tertarik mobil, membal ke arah belakang mengenai leher Sultan.

"Karena kabel fiber optik terbuat dari serat baja, kabelnya jadi tidak putus saat tertarik beberapa meter. Kabel justru berbalik ke arah belakang dan menjepret leher anak saya. Seketika itu juga anak saya langsung terjatuh akibat jeratan kabel," kata Ayah Sultan, Fatih saat dikonfirmasi, Sabtu 29 Juli 2023.  

Infografis Kabel Semrawut dan Melintang di Jakarta Menelan Korban. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya