Liputan6.com, Washington - Jumlah korban tewas akibat kebakaran hutan di Pulau Maui, Hawaii, Amerika Serikat, menjadi 36 orang. Kematian yang tercatat di Kota Lahaina, tujuan wisata utama pulau itu, terjadi saat angin kencang mengipasi api.
Ribuan orang telah mengungsi dan keadaan darurat telah diumumkan. Operasi pencarian dan penyelamatan besar tengah berlangsung, di mana sejumlah orang masih dinyatakan hilang.
Advertisement
Lima tempat penampungan beroperasi di Maui dan dibanjiri pengungsi. Sementara itu, petugas pemadam kebakaran masih berupaya mengendalikan api dengan helikopter.
"Saat upaya pemadaman berlanjut, total 36 korban jiwa telah ditemukan hari ini di tengah kebakaran Lahaina," kata pemerintah daerah Maui dalam pernyataan pada Rabu (9/8/2023) malam, seperti dilansir BBC, Kamis (10/8).
Lusinan orang terluka sejak kebakaran mulai terjadi pada Selasa (8/8).
"Kami baru saja mengalami bencana terburuk yang pernah saya lihat. Seluruh Lahaina hangus terbakar. Ini seperti kiamat," kata warga bernama Mason Jarvi kepada Reuters.
Jarvi mengatakan bahwa dia menderita luka bakar setelah melewati api dengan sepedanya untuk menyelamatkan anjingnya.
Dalam peristiwa terpisah, orang-orang melompat ke perairan dari pelabuhan untuk menghindari api dan asap. Empat belas orang berhasil diselamatkan.
Di antara bangunan yang hancur di Lahaina adalah sebuah sekolah dasar berusia seabad.
Peran Perubahan Iklim
Pada Rabu, angin kencang yang disebabkan oleh Badai Dora dilaporkan sedikit mereda. Itu berarti pilot dapat melihat skala penuh kerusakan.
Gambar yang diambil dari atas menunjukkan mobil-mobil yang terbakar berserakan di jalanan dan asap mengepul tinggi di atas tumpukan puing.
"Mengerikan. Saya telah terbang ke sini selama 52 tahun dan saya belum pernah melihat sesuatu yang mendekati itu," kata pilot helikopter Richard Olsten kepada AP. "Kami tidak kuasa meneteskan air mata."
Perubahan iklim meningkatkan risiko cuaca panas dan kering yang memicu kebakaran hutan.
Dunia telah menghangat sekitar 1,2 derajat Celcius sejak era industri dimulai dan suhu akan terus meningkat kecuali pemerintah di seluruh dunia melakukan pengurangan emisi yang tajam.
Advertisement