Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bakal ada kejutan dari Ketua Umum Partak Gerindra Prabowo Subianto dan Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko.
Dia menyebut, kedua tokoh itu bakal berada di atas panggung pada pekan depan.
Advertisement
"Dia sudah sampaikan dan sebentar lagi saudara-saudara bisa menyaksikan Pak Prabowo dan Pak Budiman satu panggung bersama. Nah itu Minggu depan nanti," kata Hashim, di acara Konsolidasi Relawan Prabowo, secara daring, Kamis (10/8).
Kendati demikian, Hashim tak menjelaskan, secara detail panggung apa yang dimaksud.
Sebelumnya, Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko melakukan pertemuan dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kediaman di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (18/7) malam. Usai melakukan pertemuan, Budiman menyebut kalau Prabowo dibutuhkan oleh bangsa Indonesia.
"Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman.
Budiman menjelaskan, kalau maksud dirinya menemui Prabowo ialah untuk menyampaikan kalau Indonesia membutuhkan sosok yang dapat memancing persatuan.Terlebih saat ini masyarakat Indonesia dihadapkan dengan Pemilu 2024.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024," imbuhnya.
Kekecewaan Aktivis 98 pada Budiman
Sebelumnya sejumlah pihak menyatakan kekecewaannya atas dukungan Budiman Sujatmiko terhadap Prabowo Subianto. Salah satu Aktivis 98 Adian Napitupulu. Adian mengatakan selain dirinya , banyak juga eks aktivis 98 yang kecewa.
"(Kelompok 98) Banyak, banyak yang menolak, banyak yang kecewa, tapi saya enggak mau mikirin itu. Pertarungan politik kita tinggal 199 hari. Saya mau fokus di situ aja," kata Adian usai menghadiri acara Ngopi Banteng Bersama Repdem di kawasan Jakarta, Minggu (30/7/2023).
Penolakan itu disebutnya karena masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi yang harus diselesaikan.
"(Protes karena sejarah kelam 98) Ya kalau saya baca dari media, nonton di tv segala macem ya masih ada banyak nyawa yang tidak dipertanggungjawabkan dari proses reformasi kemarin kan, ya artinya bahwa semua harus diselesaikan," sebutnya.
Adian menegaskan, dirinya tidak ingin memikirkan Budiman. Apalagi, mereka akan tetap berjalan meski tidak bersama dengan Budiman.
"Saya enggak mau mikirin Budiman, apa dari dulu prinsip berjuang kita adalah bersama atau tidak dengan Budiman kita akan tetap berjalan, gampang aja," tegasnya.
Advertisement