Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023 dapat menjadi momentum bagi penjualan mobil listrik di Tanah Air. Mengingat, GIIAS merupakan ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, bahkan kawasan Asia Tenggara (ASEAN).
"Nah ini juga yang mungkin kita berharap transaksi (kendaraan listrik) juga bisa tinggi," ujarnya saat membuka GIIAS 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/8).
Advertisement
Saat ini, pemerintah terus berupaya mendorong penjualan mobil listrik di Indonesia seiring meningkatnya realisasi investasi dari pabrikan kendaraan listrik.Tercatat, penjualan mobil listrik di Tanah Air mencapai 15.222 unit hingga kuartal II-2023.
"Indonesia sedang mengalami momentum positif dalam pengembangan industri kendaraan listrik berkat posisinya sebagai produsen nikel terbesar di dunia," tegas Airlangga.
Penjualan Kendaraan Listrik
Dalam rangka mendorong penjualan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBL-BB), Pemerintah mengatur pengenaan tarif PPnBM dilihat berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor. Selain itu, untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik berbaterai di Indonesia Pemerintah telah mengeluarkan insentif PPN Mobil dan Bus Listrik 2023.
"Hal ini sesuai dengan era mobilitas baru yang melibatkan kendaraan listrik, self-driving, dan praktik ramah lingkungan, yang memainkan peran penting dalam masa depan industri otomotif," ucap Airlangga.
Kemudian, Pemerintah juga akan mempermudah aturan untuk memperoleh subsidi motor listrik. Kini syarat untuk memperoleh subsidi motor listrik cukup dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Masing-masing KTP berlaku untuk 1 unit motor listrik.
Dengan ini, calon penerima subsidi motor listrik tidak lagi dikhususkan bagi penerima bantuan sosial (bansos). Seperti penerima kredit usaha rakyat (KUR), penerima bantuan upah kerja di bawah Rp3,5 juta, dan penerima subsidi listrik di bawah 900 VA.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Industri Otomotif Indonesia Berhasil Kalahkan Jepang
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang. Padahal, Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia.
"Industri, plus motor lebih besar dari di Jepang. Karena otomotif ini tidak hanya di sektor manufaktur, tapi juga perdagangan," ungkapnya saat membuka ajang Pameran GIIAS 2023 di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Kamis (10/8/2023).Saat ini, industri otomotif sebagai salah satu tulang punggung ekonomi nasional. Dia mencatat, industri otomotif berkontribusi pada penyerapan 1,5 juta lapangan kerja.
"Otomotif ini salah satu penopang ekonomi kita. Kontribusinya sudah menyerap 1,5 juta tenaga kerja," katanya.
Dia mencatat, saat ini terdapat 21 perusahaan industri kendaraan roda empat. Adapun, total kapasitas produksi mobil sebanyak 2,35 juta unit per tahun.
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,17 persen di kuartal II-2023 juga salah satunya ditopang oleh sektor industri pengolahan yang mampu tumbuh sebesar 4,88 persen secara year on year (yoy) dengan kontribusi sebesar 18,25 persen terhadap PDB. Sementara itu, Industri Alat Angkutan merupakan salah satu industri yang selalu mencatatkan pertumbuhan positif selama sembilan kuartal berturut sejak Kuartal II-2021 sampai dengan Kuartal II-2023.
Pada kuartal kedua tahun 2023 pertumbuhan industri alat angkutan tumbuh sebesar 9,66 persen. Adapun, kontribusi terhadap PDB Nasional sebesar 1,42 persen.
"Dan seluruh backbonenya (tulang punggungnya) adalah industri otomotif," ungkap Menko Airlangga.
Advertisement
Target Ekspor Mobil
Sementara untuk tahun 2023, pemerintah menargetkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (Completely Build Up/CBU) mencapai 500.000 unit. Target ini meningkat 30.000 unit dari realisasi ekspor mobil CBU 470.000 unit di 2022 lalu.
"Pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekspor, kalau tahun lalu ekspornya 470 ribu, targetnya 500 ribu tahun ini," ujar Menko Airlangga.
Dia menargetkan, transaksi penjualan mobil dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023 mencapai Rp15 triliun. Target ini melampaui realisasi tahun sebelumnya sebesar Rp14,3 triliun.
"Kita berharap transaksi (GIIAS 2023) bisa Rp15 triliun. Lebih tinggi dari tahun lalu sampai di atas Rp14,3 triliun. Itu saya rasa tahun ini juga minimal targetnya lebih baik," ucapnya.