Liputan6.com, Jakarta - Jenama lokal Sejauh Mata Memandang (SMM) meluncurkan koleksi terbarunya yang bertepatan dengan Hari Konservasi Alam Nasional pada 10 Agustus. Koleksi bertajuk Rimba ini terinspirasi dari Kawasan Ekosistem Leuser di Aceh Timur sebagai tempat terakhir di dunia bagi empat spesies yang terancam punah untuk dapat hidup berdampingan di alam liar, yaitu gajah Sumatera, badak Sumatera, harimau Sumatera, dan orangutan Sumatera.
"Koleksi ini jadi sebuah ekspresi dari komitmen kami dalam upaya menjaga dan melestarikan alam terutama hutan serta berbagai makhluk yang hidup di dalamnya," jelas Chitra Subyakto, Pendiri dan Direktur Kreatif Sejauh Mata Memandang di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Kamis, 10 Agustus 2023.
Advertisement
"Sejalan dengan ini, kami juga ikut berpartisipasi pada program restorasi hutan di Kawasan Ekosistem Leuser yang sudah berjalan sejak akhir tahun 2020," tambahnya.
Menurut data dari McKinsey & Co., industri fesyen dunia turut menyumbang persentase kasar sejumlah 4 persen dari keseluruhan emisi gas rumah kaca di seluruh dunia. SMM menanggapi hal ini dengan secara konsisten menorehkan karya busana yang bertanggung jawab bagi lingkungan, termasuk koleksi “Rimba”.
Bersama dengan Yayasan HAkA (Hutan Alam dan Lingkungan Aceh) dan Forum Konservasi Leuser, SMM menginisiasi program restorasi hutan ini dan perkembangannya yang hingga awal tahun 2023 ini telah berhasil merestorasi area hutan seluas 20 hektare, setara dengan sekitar 8.000 pohon.
"Inisiatif ini merupakan bentuk kolaborasi kami dengan para Sahabat Sejauh yang telah membeli produk kami, dengan menyumbangkan sebagian dari hasil pembelian mereka untuk program restorasi hutan,” ucap Chitra Subyakto.
Ekosistem di Leuser, Aceh Timur
Ia menambahkan, sudah banyak yang sadar akan ancaman kepunahan yang dihadapi oleh sejumlah spesies makhluk hidup khas Indonesia. Namun banyak pula yang belum memahami tindakan apa yang bisa dilakukan oleh masyarakat untuk turut andil dalam konservasi hutan tempat bernaungnya flora dan fauna yang terancam. Contohnya ekosistem di Leuser.
"Untuk itu, SMM mengambil inisiatif pelestarian dengan cara yang sederhana dan lebih dekat dengan keseharian masyarakat Indonesia. Melalui koleksi “Rimba”, kami berharap kesadaran dan partisipasi Sahabat Sejauh dalam mendukung upaya penting ini dapat meningkat," terangnya.
Sementara Farwiza Farhan mengatakan HAkA mendukung keinginan Sejauh Mata Memandang untuk ikut merestorasi hutan khususnya jalur gajah Sumatera yang kini terancam punah.
"Pertama karena Sejauh mau ulang tahun ke enam, mau restorasi hutan enam hektar hutan. Saya tawari restorasi habitat gajah yang perlu direstorasi, pelan-pelan nambah sekarang sudah 20 hektar area yang udah direstorasi Sejauh," kata Farwiza.
Pada koleksi “Rimba”, SMM menjalin kerjasama dengan pengusaha rumahan printing tekstil di Bali yang menerapkan proses produksi bertanggung jawab. Dengan menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX®️ STANDARD 100 yang telah teruji aman untuk kulit anak-anak maupun yang memiliki kulit sensitif dan proses produksi ini dapat menghemat air serta tidak mencemari lingkungan.
Advertisement
Komitmen Sejauh Mata Memandang
Sebagai bentuk komitmen dalam menerapkan sirkularitas, SMM tetap menggunakan kain serat Tencel yang dapat terurai kembali ke alam (biodegradable) di masa akhir pakainya. Meski begiu bahan ini juga dinilai lembut dan memberikan rasa nyaman saat dipakai. Pilihan bahan ini dirasa cocok dengan iklim tropis Indonesia terlebih dengan adanya fenomena gelombang panas yang kerap melanda saat ini.
Koleksi “Rimba” yang akan diluncurkan secara eksklusif dan terbatas kali ini bernuansa warna hitam, off white serta hijau botol yang terdiri dari produk-produk favorit Sahabat Sejauh, seperti scarf, outer, baju Padma, baju panjang, dan baju Chandra untuk wanita, hingga kemeja lengan pendek untuk pria. Anda dapat membeli koleksi “Rimba” di Dia.Lo.Gue Shop Kemang dan webstore www.sejauh.com mulai Kamis, 10 Agustus 2023.
Inspirasi bisa datang dari berbagai hal. Koleksi fesyen Sejauh Mata Memandang yang bertajuk "Kudapan” misalnya, erinspirasi dari jajanan Nusantara. Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com pada 9 Maret 2023, label fesyen berbasis wastra Nusantara ini menyuguhkan deretan pakaian, mulai dari atasan berupa kebaya panjang, kebaya pendek, baju panjang, outer, bawahan berupa rok lilit dan sarung serta berbagai item fesyen lainnya.
Kudapan Jadi Inspirasi Sejauh Mata Memandang
Koleksi busana "Kudapan" hadir dengan sentuhan warna pastel dan ragam corak khas Sejauh Mata Memandang. Inspirasi unik tersebut hadir dari sajian tradisional onde-onde dan kue lapis.
Jenama ini menyajikannya melalui motif bulat-bulat dan motif garis berlapis dengan nuansa warna seperti hijau botol serta biru muda dan salem yang manis. Proses pewarnaan menggunakan pewarna buatan bersertifikat OEKO-TEX® STANDARD 100 sehingga aman saat dipakai dan tidak menyebabkan polusi air saat proses pewarnaan.
Sejauh Mata Memandang juga menghadirkan pakaian berbahan kain tenun putih dengan motif samar-samar maskot ayam khas jenama tersebut (white on white). Kain tenun pun dibuat di kecamatan Kedungwuni, Pekalongan dan bekerja sama dengan UMKM yang dinaungi arahan Mugi, salah satu mitra yang telah berkolaborasi dengan Sejauh Mata Memandang sedari awal berdiri.
Selain melalui motif yang khas, Sejauh Mata Memandang juga menyelipkan filosofi bermakna yang menyertai terpilihnya kudapan tradisional sebagai inspirasi utama dari rancangan koleksi yang diluncurkan.
Advertisement