Bupati Sancoko Senang Perguruan Silat di Ponorogo Mulai Bongkar Tugu Identitas, Bisa Jadi Contoh yang Lain

Perguruan silat di Ponorogo mulai membongkar tugu identitas perguruan mereka yang dibangun di beberapa lingkungan permukiman desa dan kota.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Agu 2023, 23:59 WIB
Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Liputan6.com, Ponorogo - Perguruan silat di Ponorogo mulai membongkar tugu identitas perguruan mereka yang dibangun di beberapa lingkungan permukiman desa dan kota.

Pembongkaran itu diawali oleh dua perguruan silat, yakni Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia (IKSPI) Kera Sakti dan Perguruan Silat Bangau Putih.

"Saya haturkan terima kasih kepada perguruan (silat) yang sukarela membongkar tugu pencak silatnya, sesuai dengan instruksi Kapolda Jatim," kata Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Jumat (11/8/2023).

Saat ini, di Ponorogo sudah ada dua tugu yang telah dilakukan pembongkaran. Pertama perguruan bangau putih dan IKSPI Kera Sakti.

"Semoga ini sebagai menjadi contoh perguruan lain, justru jika tugu dibongkar tidak akan kehilangan marwah perguruan silat. Marwah itu tetap selalu ada," ujarnya.

Kapolres Ponorogo AKBP Wimboko menambahkan, saat ini sedikitnya ada 578 tugu pencak silat yang ada di Ponorogo.

Dari jumlah itu, 300 lebih berdiri di atas lahan milik pemerintah, oleh karenanya pihaknya mengimbau kepada perguruan silat agar mau membongkar tugu miliknya.

"Kami tidak ingin terkotak-kotak, semua sama, semua NKRI, agar akur dan guyub rukun," ujarnya.


Imbauan Kapolda Jatim

Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto meminta seluruh perguruan pencak silat di wilayah setempat untuk memegang komitmen menjaga kondusivitas daerah saat peringatan Malam 1 Suro.

"Saya mengimbau kepada seluruh perguruan pencak silat di Jatim untuk mematuhi komitmen yang telah dibangun. Jika ada perguruan pencak silat yang masih tidak mematuhi komitmen yang telah dibangun dengan melakukan pelanggaran-pelanggaran, maka kepolisian tidak segan melakukan tindakan tegas," kata Kapolda di Surabaya, Selasa.

Untuk mengamankan peringatan tersebut sebanyak 1.325 personel gabungan diterjunkan dalam Operasi Aman Suro 2023 yang digelar tanggal 18 -19 Juli serta tanggal 27 Juli dan 3 Agustus 2023.

"Pelaksanaan Operasi Aman Suro 2023 tentunya ditujukan agar tidak terjadi peristiwa antar-perguruan pencak silat di Jatim yang khususnya di Madiun," katanya.

Jenderal bintang dua polisi itu mengatakan pihaknya akan membantu Polres Madiun dan Kota Madiun melalui pengawasan dan monitoring serta pejabat utama yang Polda turun ke lokasi.

"Ini bertujuan mengamankan pelaksanaan kegiatan di Bulan Suro yang dimulai malam ini dan kemudian sampai kegiatan 'sahsahan' atau pengesahan kenaikan tingkat perguruan pencak silat," ucapnya.

Infografis Fakta-Fakta Menarik tentang Fashion. (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya