Liputan6.com, Jakarta Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong mengaku tak keberatan jika Persija Jakarta dan PSM Makassar enggan melepas pemain untuk menjalani TC jelang Piala AFF U-23 2023 yang dijadwalkan bergulir mulai 17-26 Agustus mendatang.
Juru taktik asal Korea Selatan itu maklum para pelatih klub hendak mempertahankan penggawa intinya demi mencapai target masing-masing di liga domestik.
Baca Juga
Advertisement
Sebagaimana diketahui, skuad Garuda Muda memang sudah mulai menggelar sesi latihan perdana di Lapangan A Kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, pada Kamis (10/8/2023).
Dari total 23 penggawa yang dipanggil Shin Tae-yong untuk memperkuat tim racikannya, cuma 17 di antaranya yang hadir tepat waktu.
Sebanyak empat penggawa yakni Beckham Putra, Kadek Arel, Alfeandra Dewangga, dan Adi Satryo sudah memberi konfirmasi terkait tanggal bergabung.
Sementara itu, dua pemain lain dari Persija Jakarta dan PSM Makassar: Rizky Ridho serta Dzaky Asraf belum menunjukkan tanda-tanda akan dilepas oleh klubnya.
Di tengah situasi ini, Shin Tae-yong secara mengejutkan justru menunjukkan respons santai. Eks pelatih Timnas Korea Selatan mengaku paham dengan keputusan pelatih klub, mengingat Piala AFF U-23 2023 tidak masuk dalam kalender FIFA.
"Saya bisa mengerti pelatih klub-klub seperti apa," tutur Shin Tae-yong saat ditemui selepas latihan perdana Timnas Indonesia U-23 di Lapangan A GBK, Kamis (10/8/2023) sore WIB.
"Karena (mereka) mempunyai target masing-masing dan (mengincar) prestasi di liga, apalagi pemain yang dipanggil pemain inti di tim mereka," sambung pelatih berusia 52 tahun tersebut.
Ganggu Perkembangan Liga
Sebelumnya, Shin Tae-yong juga sempat mengutarakan pendapatnya terkait ajang Piala AFF U-23 2023. Ia menilai kompetisi tersebut mengganggu perkembangan liga dan berharap perhelatan serupa tak lagi digelar di masa mendatang.
"Untuk AFF, lewat interview ini sayaberharap tidak ada lagi turnamen AFF u-23 karena pemain-pemain u-23 itu banyak yang bermain di liga 1 dan banyak yang di tim inti mereka masing-masing," ucap STY.
"Jadi dengan adanya turnamen AFF U-23 ini sebenarnya merugikan liga dan mengganggu perkembangan sepak bola sebuah negara. Untuk U-20 oke karena mereka harus banyak bertanding dan berpengalaman di turnamen internasional, tetapi untuk U-23 saya berharap tidak ada lagi ke depannya," tandas dia.
Advertisement
Beda Pendapat dengan Ketua BTN
Pendapat Shin Tae-yong tersebut amat kontras dengan pernyataan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sumardji. Ia sebelumnya menyemprot Persija Jakarta dan PSM Makassar lantaran ogah melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23.
"Yang membuat kami prihatin, saya sangat kecewa akibat tidak hadirnya dua pemain dengan berbagai macam alasan. Pertama Persija Jakarta (Rizky Ridho), yang kedua PSM Makassar (Dzaky Asraf)," tutur Sumardji pada Kamis (10/8/2023).
"Hanya dipanggil untuk memperkuat timnas saja sama pelatihnya ditahan, tidak dilepas. Bangsa ini membutuhkan tenaga, pikiran para pemain. Akan tetapi, kalau pelatih asingnya yang ada di negara ini, yang cari makan di negara ini mempersulit, saya kira masyarakat bisa menilai sendiri," sambung sosok yang juga menduduki kursi Exco PSSI.
Sudah Siapkan Rencana Cadangan
Kendati demikian, Sumardji mengeklaim pihaknya juga telah menyiapkan rencana cadangan apabila Persija Jakarta dan PSM Makassar sampai akhir ogah melepas Rizky Ridho serta Dzaky Asraf.
Menurut Sumardji, ada dua nama alternatif yang bisa dijadikan opsi, yakni Mohammad Kanu dan Haykal Alhafiz.
"Memang ketika nanti betul-betul Dzaky dan Ridho enggak datang, saya sudah koordinasi dengan Coach Shin. Opsinya adalah, saty Kanu, dan mungkin opsi kedua Haykal, kami akan komunikasikan lagi dengan klub," papar dia.
Advertisement