Serial Gadis Kretek Siap Tayang di Netflix 2 November, Hadirkan Dian Sastro hingga Putri Marino

Gadis Kretek merupakan sebuah serial drama yang menceritakan kisah cinta dengan latar belakang industri kretek pada era 1960-an.

oleh Switzy Sabandar diperbarui 11 Agu 2023, 15:00 WIB
Gadis Kretek. (Foto: Netflix)

Liputan6.com, Yogyakarta - Netflix akan menayangkan serial Gadis Kretek mulai 2 November 2023 mendatang. Serial ini diangkat dari novel karya Ratih Kumala.

Gadis Kretek merupakan sebuah serial drama yang menceritakan kisah cinta dengan latar belakang industri kretek di era 1960-an. Serial yang disutradarai Kamila Andini dan Ifa Isfansyah ini diproduksi oleh BASE Entertainment bersama showrunner Shanty Harmayn dan Tanya Yuson.

Sebagai penulis cerita, Ratih Kumala juga ikut andil dalam serial ini sebagai penulis naskah. Naskah yang ia tulis tersebut dikerjakan bersama Tanya Yuson, Kanya K Priyanti, dan Ambaridzki Ramadhantyo.

Mengutip dari laman resmi Netflix, serial ini menghadirkan tokoh Dasiyah yang diperankan oleh Dian Sastrowardoyo. Ia adalah perempuan visioner yang gemar meracik saus rokok kretek.

Tokoh lain yang menjadi fokus utama pada serial ini adalah Soeraja yang diperankan oleh Ario Bayu. Dasiyah dan Soeraja terlibat dalam kisah cinta yang terseret peristiwa besar dalam sejarah Indonesia.

Berpuluh-puluh tahun kemudian, perjumpaan anak Soeraja yang bernama Lebas dengan Arum membawa mereka mengarungi perjalanan mengungkap masa lalu dan rahasia yang selama ini dipendam. Tokoh Lebas akan diperankan oleh Arya Saloka, sedangkan tokoh Arum diperankan oleh Putri Marino.

Selain beberapa nama tersebut, Gadis Kretek juga didukung oleh sederet aktor ternama lainnya, mulai dari Tissa Biani, Ine Febriyanti, Winky Wiryawan, Sheila Dara, Ibnu Jamil, Rukman Rosadi, Nungki Kusumastuti, Dimas Aditya, Pritt Timothy, hingga Tutie Kirana.

Sebagai informasi, novel Gadis Kretek pertama kali diterbitkan pada 2012 oleh Gramedia Pustaka Utama. Kehadiran novel ini langsung menarik perhatian para pencinta sastra Indonesia hingga masuk dalam sepuluh besar penerima penghargaan Kusala Sastra Khatulistiwa di tahun terbitnya.

Gadis Kretek lebih banyak menggunakan narasi daripada dialog. Cerita yang dihadirkan lebih mengangkat budaya Jawa, khususnya pergerakan pabrik kretek pada awal berdirinya Indonesia.

 

Penulis: Resla Aknaita Chak

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya