Kejar Target Ekspor UMKM, Zulkifli Hasan Minta Shopee Manfaatkan ITPC

Menurut Zulkifli Hasan, Shopee Indonesia bisa bekerja sama dengan ITPC yang tersebar di seluruh dunia untuk mengembangkan ekspor. Khususnya dengan target yang dimiliki Shopee, yaitu kenaikan jumlah penjual ekspor di Shopee hingga 500 ribu pada 2030.

oleh Elza Hayarana Sahira diperbarui 11 Agu 2023, 13:00 WIB
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menerima kunjungan dari SEA Group yang merupakan induk usaha dari Shopee. Hadir perwakilan Director & Country Head Indonesia SEA, Kiky Hapsari dan Head of Government Relations Shopee International Indonesia, Balques Manisang. (Dok Kemendag)

Liputan6.com, Jakarta- Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menerima kunjungan dari SEA Group pada Kamis kemarin. Sea Group merupakan induk Perusahaan Shopee dan Garena. Hadir perwakilan Director & Country Head Indonesia SEA, Kiky Hapsari dan Head of Government Relations Shopee International Indonesia, Balques Manisang.

Dalam pertemuan ini, Zulkifli Hasan mengatakan, untuk mengembangkan ekspor, pelaku usaha bisa melakukan kerja sama dengan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC). ITPC merupakan perwakilan Negarea Indonesia di luar negeri yang membidangi Perdagangan Luar Negeri Indonesia.

Dengan bekerja sama dengan ITPC, para pelaku usaha dapat memperkuat jaringan (networking) dengan buyer di luar negeri.

“Shopee Indonesia bisa bekerja sama dengan ITPC yang tersebar di seluruh dunia untuk mengembangkan ekspor. Khususnya dengan target yang dimiliki Shopee, yaitu kenaikan jumlah penjual ekspor di Shopee hingga 500 ribu pada 2030 yang pada tahun ini berjumlah 200 ribu,” kata Zulkifli Hasan.

Kiky Hapsari mengatakan, Shopee Indonesia memiliki media pembinaan ekspor usaha mikro, kecil,dan menengah (UMKM) bernama Kampus UMKM Shopee dan meminta bantuan Kemendag dalam kembangkan ekspor.

“Platform e- commerce Shopee memungkinkan penjualan lintas negara (cross border). Untuk itu, kami berharap Kemendag dapat membantu Shopee Indonesia mengembangkan ekspor,” urainya.

Shopee Indonesia pun mengundang Zulkifli Hasan untuk menghadiri program Shopee, yaitu, Mari Kita Ngobrol Santai Bareng UMKM (MARKAS) Edisi Kemerdekaan. Program ini akan disiarkan langsung di kanal Shopee Live.


Shopee Luncurkan Program Ekspor di 10 Kota, Perluas Pasar UMKM Indonesia

Handhika Jahja saat di Program Ekspor Shopee Serentak di 10 Kota pada Rabu, 26 Juli 2023 Jakarta Selatan. (sumber: Shopee)

Sebelumnya, Shopee meluncurkan Gerakan Ekspor UMKM Shopee Serentak 10 Kota. Kegiatan ini sekaligus menandai dimulainya kolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki program penguatan UMKM agar bisa memanfaatkan fasilitas Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor yang tersebar di 10 kota di Indonesia.

Pelatihan serentak digelar secara langsung dan diikuti oleh 1.000 UMKM di Solo, Bandung, Semarang, Jakarta, Yogyakarta, Medan, Samarinda, Malang, Makassar, dan Denpasar. Direktur Eksekutif Shopee Indonesia, Handhika Jahja menjelaskan peran Shopee dalam meningkatkan daya saing UMKM lokal di dalam dan luar negeri melalui teknologi yang inklusif.

"Sejak menghadirkan Kampus UMKM Shopee dan Kampus UMKM Shopee Ekspor di 10 kota, kami melihat secara langsung besarnya antusiasme pelaku UMKM yang ingin terus berkembang dengan mengikuti pelatihan yang kami berikan. Dalam dua tahun terakhir, jumlah UMKM terlatih di Kampus UMKM Shopee meningkat dua kali lipat dan jumlah produk UMKM yang diekspor konsisten mencapai jutaan produk setiap bulannya," jelas Handhika, Rabu, 26 Juli 2023.

UMKM milik Achmad Latif, yaitu Toko Zahra 27 Batik & Kebaya di Shopee, adalah contoh nyata dari sebuah usaha kecil dan menengah (UMKM) yang berambisi untuk terus berkembang dan memperluas jangkauan pasar. Achmad kini telah berhasil mengekspor produknya.

Produk-produk unggulan tokonya, seperti kemeja batik pria dengan motif kelapa silver dan rok kebaya wanita dengan motif paya silver, berhasil menarik perhatian konsumen dari negara-negara seperti Malaysia dan Singapura.  


UMKM Berdaya Saing Global

Perjalanan toko Achmad tidak selalu mulus. Achmad bercerita bahwa awal mula toko ini adalah sebagai toko offline di Jawa Tengah. Ketika pandemi COVID-19 melanda, toko tersebut mengalami kebangkrutan.

Tapi, Achmad tidak menyerah. Dia melihat peluang dalam penjualan online dan memutuskan untuk mengubah tokonya itu menjadi toko online di Shopee. Sejak itu, bisnisnya mulai pulih dan bahkan berkembang melebihi ekspektasi.

"Saya berilmu di Shopee Ekspor, menjadi bangkit di usaha online," kata Achmad ketika ditemui di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023. "Kami terus berinovasi sehingga produk tidak mudah dijiplak oleh orang lain."

Achmad menambahkan, penjualan produk tokonya sudah mencapai proporsi 30 persen ekspor dan 70 persen lokal, dengan omzet yang mencapai miliaran rupiah secara global. Ia berencana untuk memperluas pasar mereka ke Vietnam, Thailand, serta Amerika Latin, dengan gaya hidup dan kehidupan sehari-hari penduduknya hampir mirip dengan Indonesia.

"Pasti kita jaga kualitasnya, kualitas barang dari produk-produk kami," tutur Achmad.

Toko Achmad sudah menawarkan 280 produk dan telah berhasil mendapatkan pengikut sebanyak 27 ribu di Shopee. Dua produk yang paling populer adalah rok lilit batik bawahan kebaya volume 1 rok serut dan rok lilit batik bawahan kebaya volume 2 rok kondangan dengan harga Rp38 ribu. 

Infografis Zulkifli Hasan Ketua Umum PAN. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya