Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meminta kepastian dan kejelasan dari Bakal Capres Anies Baswedan terkait calon wakil presiden.
Menurut AHY, semua pihak pasti tidak suka ketidakpastian, termasuk Demokrat yang tidak suka ketidakjelasan siapa sosok bakal cawapres yang akan mendampingi Anies Baswedan.
Advertisement
“Yang mahal dalam kehidupan kita itu adalah uncertainty, kejelasan dan kepastian. Saya pikir semua seperti itu makanya seringkali kita mengatakan bahwa ketidakpastian ketidakjelasan itu yang sering membuat orang tidak optimal,” kata AHY di Kantor DPP Demokrat, Jumat (11/8/2023).
AHY mengaku sejak lama mendorong agar deklarasi paslon capres-cawapres dipercepat, dengan demikian pihaknya dapat langsung bergerak atau berkampanye.
“Demokrat juga termasuk yang terdepan untuk mengatakan waktu itu sangat berharga, kita ingin segera melakukan berbagai hal yang efektif tepat sasaran. Tapi semua itu tentu membutuhkan kejelasan dan kesatuan komando,” kata AHY.
Sementara terkait nama-nama baru yang bermunculan menjadi bakal cawapres Anies, termasuk nama Yenny Wahid, AHY menyatakan enggan berkomentar. Sebab, saat ini nama cawapres sudah ada satu nama di kantong Anies.
“Terkait nama sudah jelas nama cawapres disampaikan berkali-kali diserahkan kepada capres, kita semua tahu sudah ada satu nama di kantong capres, beliau yang akan menentukan dan mengumumkan secara langsung kepada rakyat, kita tunggu,” kata AHY.
“Semoga pada saatnya segera diumumkan,” sambungnya.
AHY Jalin Komunikasi dengan PDIP
Sebelumnya, AHY mengaku menjalin komunikasi tidak hanya dilakukan pihaknya dengan PDIP, melainkan juga dengan PKB.
Menurut AHY, pada acara peluncuran buku tetralogi dirinya pada 10 Agustus kemarin, ia juga berdiskusi dengan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
“Semalam selain Mba Puan juga ada Gus Muhaimin misalnya dari PKB, saya juga berdiskusi bagaimana di sana bagaimana di situ menarik,” kata AHY di Gedung DPP Demokrat, Jumat (11/8/2023).
AHY menyebut komunikasi dengan Cak Imin sangat menarik, sebab saat ini belum ada palon yang pasti.
“Bikin penasaran, betul. Karena memang belum ada yang pasti, yang pasti nanti kalau sudah didaftarkan di KPU dan kemudian kita sama-sama masuk menjadi kontestan pilpres dan pemilu,” kata AHY.
Sementara terkait Puan, AHY mengaku komunikasi tidak sampai pada saling menggoda untuk menyebrang koalisi.
“Kalau ditanya goda-menggoda saya pikir belum sampai sana, dan kita masih saling menghormati satu sama lain,” kata AHY.
Menurut AHY, masing-masing koalisi memang saling update dan memantau perkembangan pemilihan paslon di antar koalisi.
“Posisinya juga terus bergerak dalam arti selalu ada update di antara masing-masing poros koalisi saat ini,” pungkasnya.
Advertisement