Sahroni Puji Pengamanan Polri Saat Demo Buruh 10 Agustus 2023

Massa buruh yang tergabung dari sejumlah elemen menggelar aksi demo buruh 10 Agustus 2023. Mulai dari patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, sampai di DPR jadi serbuan massa aksi untuk menyampaikan aspirasinya.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 11 Agu 2023, 13:47 WIB
Dalam aksinya mereka menuntut Pembatalan dan Pencabutan Omnibus Law Undang-undang Nomor 6 tahun 2023 tentang Cipta Kerja, karena telah terbukti berdampak buruk bagi rakyat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Massa buruh yang tergabung dari sejumlah elemen menggelar aksi demo buruh 10 Agustus 2023. Mulai dari patung Kuda Arjuna Wiwaha di Jakarta Pusat, sampai di DPR jadi serbuan massa aksi untuk menyampaikan aspirasinya.

Aparat gabungan polisi khususnya dari Polda Metro Jaya pun diterjunkan. Disebut, mereka tetap mengedepankan humanis dan demo tersebut berujung tertib hingga sore hari.

Langkah pengamanan aksi demonstrasi oleh personil Polda Metro Jaya bersama seluruh tim gabungan ini lantas mendapat apresiasi dari Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.

Legislator asal DKI Jakarta ini memuji kinerja aparat yang tetap mengedepankan aspek humanisme di tengah perubahan situasi di lapangan.

“Komisi III memberi apresiasi kepada seluruh jajaran tim Polda Metro Jaya yang telah memberikan pengamanan maksimal dan humanis dalam aksi demonstrasi buruh kemarin. Walaupun terjadi beberapa perubahan kondisi di lapangan, tapi aparat tetap bisa meng-handle situasi dengan baik. Terima kasih telah berikan waktu dan ruang bagi teman-teman buruh untuk bersuara hingga larut malam,” ujar Sahroni dalam keterangannya, Jumat (11/8/2023).

Politikus NasDem ini menilai, langkah aparat yang kepenuh hati-hatian, sudah sangat tepat. Karena jika tidak, akan banyak sekali momen yang dapat dipolitisasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Hal tersebut, bisa saja dimaksudkan untuk menyudutkan salah satu pihak, termasuk aparat dan pemerintah.

“Di saat sekarang ini, kita sadar, banyak hal sensitif yang rawan dipolitisasi atau ‘digoreng’ untuk menyudutkan pihak tertentu. Jadi langkah aparat semalam untuk tidak memukul mundur massa, saya kira sudah sangat tepat. Karena jika kedapatan terjadi tindak kekerasan sedikit saja, itu pasti akan dimanfaatkan oleh provokator,” tambahnya.

 


Rekayasa Lalu Lintas

Terakhir, Sahroni juga turut memuji rekayasa lalu lintas yang telah dipersiapkan oleh pihak Polda Metro Jaya.

Karena memang, aksi demonstrasi yang melibatkan massa dalam skala besar, biasanya memberi dampak kemacetan bagi beberapa ruas jalan di lokasi sekitar.

“Kita lihat kemarin polisi juga sangat sigap dalam mempersiapkan rekayasa lalu lintas. Imbas kemacetan itu tentu pasti tetap ada, tidak mungkin tidak. Terlebih itu kan bertepatan pada jam-jam masyarakat pulang kantor dan berkegiatan. Tapi yang terpenting, kemacetan tersebut dapat ditangani dengan cukup baik,” pungkas Sahroni.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya