Liputan6.com, Jakarta - Bagi seorang wanita, kelahiran bayi bisa memicu berbagai emosi yang kuat, mulai dari kegembiraan hingga ketakutan dan kecemasan. Tapi itu juga bisa mengakibatkan sesuatu yang mungkin tidak Anda duga seperti depresi.
Sebagian besar ibu baru yang mengalami "baby blues" setelah melahirkan, yang umumnya meliputi perubahan suasana hati, menangis, cemas dan sulit tidur.
Advertisement
Baby blues biasanya dimulai dalam 2 hingga 3 hari pertama setelah melahirkan dan bisa berlangsung hingga dua minggu.
Penyebab baby blues
Baby blues disebabkan oleh perubahan hormon dan masuknya seorang ke dunia orangtua, yang membuat stres tersendiri. Perubahan fisik dan dampak emosionalnya sangat ekstrem, dan dapat menyebabkan sedikit kegelisahan dan kesusahan saat mencari tahu cara menavigasi dunia baru.
"Pemulihan fisik dari persalinan, fluktuasi hormon yang dramatis, dan tidur yang terganggu adalah pemicu stres yang signifikan," kata Rachel J. Dalthorp, MD, seorang psikiater di LifeStance Health, melansir Verry Well Mind, Jumat (11/8/2023).
Dia menambahkan, "Para ibu mungkin gugup tentang merawat bayi baru mereka atau khawatir tentang bagaimana kehidupan mereka telah berubah sejak bayi lahir."
Pikiran-pikiran ini dapat menyebabkan ibu dan ayah baru merasa sedih atau tertekan. Dukungan yang tidak memadai, masalah hubungan, dan stresor tambahan dapat menyebabkan atau meningkatkan baby blues.
Sebagai informasi baby blues tidak hanya dialami oleh wanita, pria juga dapat mengalami baby blues. Sekitar 10% ayah mengalami baby blues karena pergeseran mendadak menjadi orangtua. Sementara ibu lebih mungkin mengalami baby blues karena perubahan hormon yang tiba-tiba dan pergolakan fisik saat melahirkan dan menyusui.
Lantas, ketahui beberapa gejala baby blues setelah melahirkan berikut ini:
Gejala baby blues
Gejala baby blues
Melansir dari Mayo Clinic, gejala baby blues yang berlangsung hanya beberapa hai hingga satu atau dua minggu setelah bayi Anda lahir, termasuk:
- Perubahan suasana hati
- Kecemasan
- Sedih
- Marah
- Merasa kewalahan
- Menangis
- Berkurangnya konsentrasi
- Masalah nafsu makan
- Sulit tidur
Advertisement
Cara Mengatasi Baby Blues
1. Menerima & Bersikap Lembut Terhadap Diri Sendiri
Jika Anda mengalami baby blues, ketahuilah bahwa Anda tidak sendirian dan perasaan Anda sepenuhnya normal dan valid. Hal ini tidak menunjukkan bahwa Anda adalah orang tua yang buruk, bahwa Anda kurang mencintai anak Anda, atau bahwa Anda tidak akan dapat menemukan kegembiraan yang luar biasa di masa depan. Ingatlah bahwa baby blues bersifat sementara.
2. Bersandar pada Dukungan
Orang tua baru yang kurang dukungan lebih rentan terhadap baby blues. "Saat ini, para orang tua perlu menemukan solusi baru untuk membantu mereka mendapatkan tidur yang mereka butuhkan agar tetap sehat," kata Dr. Karp.
"Satu hal yang dapat Anda lakukan untuk merasa lebih baik adalah meminta dukungan dari teman dan keluarga untuk membantu dengan makanan, membersihkan rumah, menghibur anak-anak yang lebih besar, menggendong bayi sehingga Anda bisa tidur siang, dll." tambahnya.
Anda juga dapat mengalihdayakan dukungan melalui layanan pengiriman makanan, pengasuh anak, dan pembantu rumah tangga.
3. Jaga Diri
Menjadi orangtua baru sangat menantang, terutama dengan begitu banyak waktu yang terfokus pada bayi baru Anda, tetapi cobalah untuk mengukir waktu untuk perawatan diri yang sederhana.
Mandi, berpakaian, membuat makanan yang Anda sukai, berjalan-jalan dengan anak Anda, berolahraga jika Anda bisa, membaca ketika Anda mampu, dan dekompresi dengan cara apa pun yang membuat Anda senang. Bersandar pada orang lain akan sangat membantu Anda untuk dapat melakukan hal ini.