Liputan6.com, Jakarta - Sebagai teknologi yang masih baru di Indonesia, dan belum sepenuhnya masyarakat percaya terhadap sepeda motor listrik, seharunya sejumlah pabrikan lebih dulu menstimulus pasar dengan harga produk yang terjangkau. Bahkan, dengan subsidi yang diberikan pemerintah saja, tidak membuat konsumen berniat untuk beralih dari roda dua konvensional ke tenaga baterai.
Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai penguasa pasar roda dua di Indonesia, yang baru saja meluncurkan produk listrik terbarunya, EM1 e: di GIIAS 2023. Banderol untuk motor listrik dari pabrikan berlambang sayap mengepak ini, bisa dibilang tidak murah dengan harga antara Rp 40 hingga Rp 45 juta.
Advertisement
Dengan harga Honda EM1 e: nyaris Rp 50 juta ini konsumen bisa membeli model lain dengan spesifikasi yang lebih baik, seperti Alva One atau Cevro. Sedangkan untuk pilihan motor konvensional dengan harga yang setara EM1 e: atau jauh di bawahnya, adalah Honda ADV 160 ataupun Yamaha NMax yang memang terbukti kualitasnya.
Executive Vice President Director AHM, Thomas Wijaya, menjelaskan, segmen motor listrik Honda EM1 e: ini dipastikan berbeda. Tidak hanya dari harga, secara performa penggunaan juga berbeda segmennya.
"Motor listrik ini ada baterai, butuh infrastruktur charging. Beda dengan motor konvensonal tinggal jalan," jelas Thomas di sela-sela peluncuran Honda EM1 e: di ICE BSD, Tangerang, Jumat (11/8/2023).
Harga Sesuai Kualitas, Keamanan dan Kenyamanan
Sementara itu, terkait positioning harga, PT AHM sudah mengatur dengan melihat berbagai sisi, baik dari segi produksi maupun kualitas kemanan.
"Itu pilihan, jika memang ada pecinta motor listrik yang dia mau penggunaan jarak dekat, silakan welcome. Penggunanya berbeda segmennya berbeda," tambah Thomas.
"Saat ini kita produksi dengan kualitas dan keamanan serta kenyamanan, kita bisa set segitu (harga)," Thomas memungkasi.
Advertisement