Korban Tewas Kebakaran Maui Meningkat Jadi 67 Orang, Bencana Alam Terparah dalam Sejarah Hawaii

Kebakaran hutan Hawaii telah mencapai tonggak sejarah yang suram ketika jumlah korban tewas meningkat menjadi 67 orang setelah pejabat Kabupaten Maui mengkonfirmasi 12 kematian tambahan di Lahaina.

oleh Hariz Barak diperbarui 12 Agu 2023, 10:00 WIB
Dari semua situs di Lahaina, hanya sedikit yang seterkenal pohon beringin setinggi 60 kaki (18 meter) dengan 46 batang, yang meliputi area seluas 1,94 acre (0,78 hektare) yang kira-kira seukuran blok kota. (Patrick T. Fallon / AFP)

Liputan6.com, Lahaina - Kebakaran hutan Hawaii telah mencapai tonggak sejarah yang suram ketika jumlah korban tewas meningkat menjadi 67 orang setelah pejabat Kabupaten Maui mengkonfirmasi 12 kematian tambahan di Lahaina.

Kebakaran hutan di pulau Maui Hawaii dan Big Island dimulai pada Selasa 8 Agustus 2023 malam. Penyebabnya masih belum diketahui tetapi begitu api menyala, angin topan dan cuaca kering membantu menyulut api.

Itu menjadi bencana alam paling mematikan dalam sejarah negara bagian Hawaii, Amerika Serikat, demikian seperti dikutip dari BBC, Sabtu (12/8/2023).

Ratusan lainnya dilaporkan hilang dan jumlah korban akan terus meningkat.

Kawasan Lahaina, Maui, merupakan area yang paling terdampak dengan korban dan kerusakan tinggi dilaporkan di sana. Kebakaran disebut meratakan sebagian besar kota.

Kini beberapa penduduk Lahaina diizinkan untuk kembali ke rumah sebentar pada Jumat 11 Agustus waktu setempat untuk mengais sisa-sisa barang yang bisa dikumpulkan dan masih bisa digunakan.

Para warga diperingatkan bahwa setibanya di Lahaina, mereka akan disambut oleh "kehancuran seperti yang belum pernah mereka lihat dalam hidup mereka" kata Gubernur Hawaii Josh Green.

Jam malam akan beroperasi setiap hari mulai pukul 22:00 hingga 06:00 waktu setempat, dan beberapa bagian kota yang paling parah terkena dampak tetap dibatasi. Area tersebut hanya bisa diakses oleh personel pencarian dan penyelamatan.

Maui Barat, tempat Lahaina berada, masih tanpa listrik dan air. Kru pencarian masih berada di daerah itu untuk mencari korban kebakaran.

Warga setempat mengatakan, jumlah korban tewas yang dikonfirmasi, meskipun sudah tinggi, akan meningkat lebih lanjut mengingat jumlah populasi di sana.

Gubernur Green mengatakan akan memakan waktu bertahun-tahun untuk memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran hutan di pulau Maui. Lebih dari 1.000 bangunan telah hancur di Lahaina, sebuah kota pesisir dengan sejarah yang kaya yang menarik sekitar dua juta wisatawan per tahun.

 


Bencana Paling Mematikan di Hawaii

Dalam sebuah gambar satelit dari Maxar Technologies, pohon tersebut terlihat masih berdiri namun terbakar parah. (Patrick T. Fallon / AFP)

Angka korban terbaru menjadikannya bencana alam paling mematikan di Hawaii, melampaui jumlah korban tsunami pada tahun 1960 yang menewaskan 61 orang.

Meskipun beberapa warga diizinkan untuk kembali ke Lahaina pada hari Jumat, banyak pengungsi di tempat penampungan War Memorial Stadium, sekitar 20 mil (32km) dari kota bersejarah, mengatakan mereka tidak terburu-buru untuk kembali.

Sebagian besar dari mereka menyaksikan rumah mereka mulai terbakar karena mereka nyaris tidak melarikan diri dan yakin bahwa tidak ada yang tersisa untuk kembali.

Banyak yang mengatakan kepada bahwa mereka hanya bersyukur masih bisa hidup.

Pembangunan kembali diperkirakan membutuhkan miliaran dolar. Ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Ada enam tempat penampungan yang beroperasi di Maui bagi mereka yang mengungsi, dan para pejabat mengatakan mereka sedang menyusun rencana untuk menampung mereka di hotel dan properti sewaan turis.

Dalam beberapa hari terakhir, sumbangan telah mengalir ke organisasi bantuan dan bantuan di Maui.

Pulau ini adalah rumah bagi banyak orang kaya, termasuk pendiri Amazon Jeff Bezos. Dia dan rekannya Lauren Sanchez telah menjanjikan $ 100 juta (£ 79 juta) untuk membantu para korban kebakaran.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya