Pupuk Indonesia dan PTPN Berhasil Tingkatkan Produksi Tebu Mojokerto

PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) Holding berhasil meningkatkan produktivitas tebu di Mojokerto,

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Agu 2023, 13:45 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) Holding berhasil meningkatkan produktivitas tebu di Mojokerto,

Liputan6.com, Jakarta PT Pupuk Indonesia (Persero) berkolaborasi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) III (Persero) Holding berhasil meningkatkan produktivitas tebu di Mojokerto, melalui Program Makmur.

Realisasi dari program ini merupakan komitmen Pupuk Indonesia untuk mendukung percepatan Swasembada Gula Nasional sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 40 Tahun 2023.

Project Manager Agrosolution PT Pupuk Indonesia, M. Burmansyah, pada Kamis (10/8) menyampaikan bahwa, Program Makmur pada komoditas tebu di Desa Jrambe, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur mampu meningkatkan produktivitas hingga 40 ton per Hektare (Ha), dari sebelumnya hanya 120 ton/Ha menjadi 160 ton/Ha. Rendemen tebu yang dipanen juga semakin baik dari 7,35 persen menjadi 8,5 persen.

"Dengan meningkatnya hasil panen dan rendemen tebu ini, maka akan mendukung upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas gula nasional," ujar Burmansyah, Sabtu (12/8/2023).

Data Direktorat Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian menyebut, saat ini masih terdapat gap kebutuhan gula sekitar 850 ribu ton untuk gula konsumsi dan 3,27 juta ton untuk gula rafinasi.

Oleh karena itu, perlu adanya kolaborasi dan strategi dalam mencukupi kebutuhan tersebut, melalui ketersediaan bahan baku, dalam hal ini tebu.

"Tebu menjadi komoditas yang mendapatkan perhatian lebih dari Program Makmur yang dijalankan Pupuk Indonesia melalui sejumlah anak perusahaannya. Kami berharap keberhasilan budidaya melalui Program Makmur ini dapat diduplikasi oleh petani tebu di berbagai daerah, sehingga ketersediaan tebu berkualitas semakin melimpah," jelasnya.

 


Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Seorang petani membawa tebu untuk dijual di pabrik gula di Modinagar di Ghaziabad, New Delhi, (31/1). Pemerintah India akan fokus pada sektor pertanian dalam anggaran tahunannya yang dirilis pada 1 Februari. (AFP Photo/Prakash Singh)

Lebih lanjut, Burmansyah menambahkan bahwa peningkatan hasil panen tebu di Mojokerto ini juga akan mendorong kesejahteraan petani tebu. Terdapat tambahan pendapatan petani sebesar Rp34 juta untuk setiap Hektarnya, dari sebelumnya hanya memperoleh Rp81 juta/Ha menjadi Rp115 juta/Ha.

Sementara itu, Program Makmur di Mojokerto dijalankan oleh PT Petrokimia Gresik yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia bersama PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) atau sub holding dari PTPN III Holding.

Pada kesempatan ini, dilakukan juga penanaman tebu menggunakan produk terbaru Petrokimia Gresik yaitu ZA Plus dan NPK Tebu Kebomas Petro Cane. Pupuk komersial ini merupakan alternatif solusi atas pupuk bersubsidi yang alokasinya terbatas.

“Semoga kedepan melalui Program Makmur, area tanam tebu akan semakin luas dan petani mendapatkan peningkatan pendapatan, sehingga tingkat kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi sesuai target pemerintah bisa tercapai,” ujar Burman.

 


Program Makmur

Aktivitas petani tebu di Desa Betet, Pesantren, Kediri, Jatim pada akhir September lalu. Bulog hanya membeli sekitar 100 ribu ton, sehingga sebagian petani terpaksa menjual gula dengan harga di bawah Rp 9.000 per Kg. (Merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Di tempat yang sama, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa tanam bersama komoditas tebu ini juga merupakan kelanjutan dari Program Makmur bersama SGN, dalam rangka meningkatkan produktivitas tebu nasional.

Petrokimia Gresik mendapatkan penugasan merealisasikan Program Makmur dari Pupuk Indonesia seluas 99.000 Ha, dimana hingga bulan Juli telah realisasi 98.136 Ha atau 99%. Khususnya untuk komoditas tebu, telah mencapai 34.883 Ha atau 36% dari total capaian hingga bulan Juli. Realisasi tersebut salah satunya berhasil dicapai melalui kerjasama dengan SGN, seperti di Mojokerto ini.

"Dalam program ini Petrokimia Gresik menjamin pasokan pupuk komersil kepada petani tebu binaan SGN. Tidak hanya itu, Petrokimia Gresik juga mulai melakukan pendampingan budidaya mulai dari uji tanah melalui layanan Mobil Uji Tanah, pendampingan agronomis melalui Tenaga Agroman dan Taruna Makmur, hingga penyediaan pestisida melalui anak perusahaan Petrokimia Gresik untuk pengendalian hama dan penyakit tanaman sehingga hasil panen tebu semakin optimal," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya