Liputan6.com, Jakarta Artis Raslinna Rasidin turut serta dalam aksi unjuk rasa bersama ribuan buruh baru-baru ini. Selain berlangsung secara damai, aksi tersebut juga diwarnai oleh barisan wanita cantik yang melaksanakan flashmob dengan berbagai gerakan kreatif.
Advertisement
Aksi unjuk rasa ini diadakan oleh Aliansi Aksi Sejuta Buruh (AASB) dan diikuti oleh pekerja dari berbagai daerah. Meskipun konsentrasi mereka berada di depan Istana Merdeka, namun aparat membatasi lokasi mereka hanya sampai di Patung Kuda. Mereka menuntut Presiden Jokowi untuk mencabut UU Cipta Kerja dan Perppu Cipta Kerja serta UU Kesehatan.
Serikat pekerja yang berpartisipasi dalam aksi ini mencakup berbagai profesi, termasuk mereka yang bekerja di industri kreatif. Oleh karena itu, aksi unjuk rasa ini diisi dengan berbagai aksi kreatif yang menarik perhatian publik dan mengkomunikasikan pesan-pesan penting.
Meramaikan
Barisan wanita muda yang cantik ikut meramaikan aksi unjuk rasa ini dengan menolak UU Cipta Kerja. Mereka dipimpin oleh Raslinna Rasidin, yang dikenal sebagai seorang seniman dan aktivis. Kelompok ini juga datang bersama rombongan adik-adik mahasiswi dengan membawa tagline "Buruh Cantik".
"'Buruh' memiliki arti Bersatu, Usung, Rakyat, Untuk, Harapan, sementara 'Cantik' merupakan singkatan dari Cerdas, Amanah, Nasionalis, Terpelajar, Kompak)," jelas Raslinna Rasidin, yang kini menjadi calon legislatif (caleg) PAN dapil 3 Banten.
Advertisement
Unsur Seni Budaya
Sebagai anggota dan keluarga serikat pekerja, mereka menggabungkan unsur seni dan budaya dalam aksi unjuk rasa mereka. Kekuatan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) yang dipimpin oleh Jumhur Hidayat turut mendukung aksi ini, dan banyak pekerja remaja yang ingin bergabung.
Selain menuntut pembatalan UU Cipta Kerja, Buruh Cantik juga mengangkat isu perlindungan terhadap pekerja perempuan. Raslinna Rasidin, yang juga menjabat sebagai ketua bidang pemberdayaan dan perlindungan perempuan dan anak KSPSI, mengungkapkan bahwa perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai masalah, termasuk diskriminasi, kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, perdagangan orang, hak-hak pekerjaan, dan hak hidup lainnya yang sering terabaikan.
Kasus
Dia juga menyebutkan masalah kasus pelecehan sosial yang muncul dalam acara Miss Universe Indonesia baru-baru ini.
Menurutnya, FSP Parekraf KSPSI akan bekerja sama dengan Kementerian PPPA dan Komnas Perempuan untuk membangun layanan komunitas perempuan dan anak dengan platform yang efektif. Semua masalah ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap perempuan tetap menjadi tantangan besar bagi Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah terus berupaya agar hak-hak perempuan terlindungi dengan baik.
Sebagai pengurus FSP Parekraf, Raslinna memahami peran penting wanita dalam ekonomi kreatif. Terutama dalam industri kreatif yang menekankan konsep 3B, yaitu Brain (kecerdasan), Beauty (kecantikan), dan Behavior (kepribadian). Ada tugas besar di bidang ekonomi untuk mendorong partisipasi wanita dalam ekonomi kreatif tanpa adanya pelecehan atau ancaman terhadap kaum perempuan.
Advertisement