Liputan6.com, Jakarta Pekan ini, Jakarta diberitakan sebagai kota paling beracun sejagat. Level polusi udara Ibu Kota Indonesia ini paling tinggi jika dibandingkan dengan berbagai kota besar negara lain di belahan bumi ini.
Shandy Purnamasari salah satu yang menyoroti masalah ini karena dampak polusi udara yang kelewat tinggi sangat kompleks dari gangguan saluran napas hingga kesehatan kulit masyarakat luas.
Advertisement
Pengusaha sekaligus selebgram dengan 2,8 jutaan pengikut ini menyebut tingginya level polusi udara dan cuaca yang belakangan tak menentu sedikit banyak berdampak pada kesehatan kulit masyarakat.
Jakarta berada dalam kondisi buruk dengan level 170 berdasar data IQAir. “Polusi dan sinar UV bisa jadi penyebab kerusakan maupun dehidrasi kulit. Kita mesti paham bahaya dan dampak buruk kondisi ini terhadap kulit,” kata istri selebgram Juragan 99.
Problem Kulit
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (11/8/2023), Shandy Purnamasari mengajak publik makin melek polusi dan cuaca ekstrem. Ramah lingkungan sejatinya bisa dimulai dari diri sendiri. Selain itu, pria dan wanita mesti berikhtiar menjaga kesehatan diri.
“Kita semua tahu banyak sekali problem kulit yang terjadi karena skin barrier kita rusak, ditambah lagi polusi dan perubahan cuaca di Indonesia yang tak menentu,” beri tahu Shandy Purnamasari.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Banyak Polutan di Sekitar Kita
“Dengan begitu banyak polutan di sekitar kita dan kebiasaan yang merusak skin barrier, dibutuhkan pelembap yang aman untuk segala usia, ibu hamil dan menyusui. Yang paling penting tentu saja lolos BPOM,” ia menambahkan.
Senada dengan Shandy Purnamasari, ahli kesehatan kulit, dr. Elang Muhammad Firdaus, menggarisbawahi polusi udara mengandung banyak zat aktif berbahaya bagi kulit. Partikel halus dari zat berbahaya ini bisa menembus kulit, memantik stres, dan peradangan.
Menghancurkan Sistem Pertahanan Kulit
“Selain itu bisa juga menghancurkan sistem pertahanan kulit (skin barrier). Skin barrier berfungsi melindungi kulit dari kerusakan akibat polusi, sinar ultraviolet, zat kimia, kuman, bakteri, dan menjaga kelembapan,” Elang Muhammad Firdaus memaparkan.
Skin barrier yang rusak mengakibatkan kulit kering, mudah terjadi iritasi, dan infeksi. Shandy Purnamasari sebagai Founder MS Glow memperkenalkan Biome and Barrier Cream yang diformulasikan khusus untuk pemilik kulit sensitif. Fungsinya menenangkan kulit sekaligus menjaga hidrasi.
“Kami selalu berkomitmen melakukan inovasi dan memberi solusi atas kebutuhan perawatan juga perlindungan kulit masyarakat. MS Glow Biome and Barrier Cream bisa menjadi pertolongan pertama bagi kulit yang lelah, stres, kemerahan dan iritasi,” urai Shandy Purnamasari.
Advertisement