Liputan6.com, Jakarta - PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) membukukan kinerja keuangan beragam sepanjang semester I 2023. Kalbe Farma mencatat kenaikan penjualan tetapi laba susut hingga Juni 2023.
Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (13/8/2023), PT Kalbe Farma Tbk mencatat penjualan Rp 15,17 triliun pada semester I 2023. Penjualan Kalbe Farma naik 9,4 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 13,87 triliun.
Advertisement
Beban pokok penjualan tercatat naik 11,47 persen menjadi Rp 9 triliun hingga semester I 2023. Dengan demikian, laba bruto perseroan naik 6,5 persen dari Rp 5,79 triliun menjadi Rp 6,17 triliun pada semester I 2023.
Kalbe Farma membukukan beban penjualan naik 8,02 persen dari Rp 2,93 triliun pada semester I 2022 menjadi Rp 3,16 triliun pada semester I 2023. Demikian juga beban umum dan administrasi bertambah 12,2 persen menjadi Rp 771,56 miliar pada semester I 2023.
Perseroan mencatat kenaikan beban penelitian dan pengembangan sebesar 35 persen dari Rp 153,04 miliar pada semester I 2022 menjadi Rp 207,07 miliar.
Melihat kondisi tersebut, PT Kalbe Farma Tbk membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,52 triliun pada semester I 2023. Laba tersebut susut 6,5 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,63 triliun.
Dengan demikian, laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 32,87 pada semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 35,11.
PT Kalbe Farma Tbk mencatat total ekuitas turun menjadi Rp 21,77 triliun pada semester I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 22,09 triliun. Total liabilitas perseroan naik menjadi Rp 5,64 triliun pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 5,14 triliun.
Aset perseroan naik menjadi Rp 27,41 triliun pada semester I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 27,24 triliun. Kalbe Farma kantongi kas dan setara kas sebesar Rp 2,74 triliun pada semester I 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 3,94 triliun.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) bakal membagikan dividen tunai untuk periode tahun buku 2022 Rp 1,75 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 38 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia, ditulis Senin (8/5/2023), pembagian dividen tersebut sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 3 Mei 2023.
Sementara itu, hingga 31 Desember 2022, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 3,38 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 20,18 triliun serta total ekuitas Kalbe Farma senilai Rp 22,09 triliun.
Jadwal
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 11 Mei 2023
Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 12 Mei 2023
Cum dividen di pasar tunai: 15 Mei 2023
Ex dividen di pasar tunai: 16 Mei 2023
Recording date: 15 Mei 2023
Pembayaran dividen: 31 Mei 2023
Advertisement
Kinerja Kuartal I 2023
Sebelumnya, emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) telah mengumumkan kinerja perseroan hingga kuartal I 2023. Pada periode tersebut, perseroan mencatatkan peningkatan dari sisi penjualan dan laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu, 30 April 2023 penjualan neto pada kuartal I 2023 meningkat 12,12 persen menjadi Rp 7,86 triliun dari Rp 7,01 triliun pada kuartal I 2022.
Sementara, beban pokok penjualan pada periode yang sama naik 13,72 persen menjadi Rp 4,64 triliun dari periode yang sama sebelumnya Rp 4,08 triliun. Dengan demikian, laba bruto meningkat 9,93 persen menjadi Rp 3,21 triliun hingga akhir Maret 2023 dibanding periode yang sama 2022 sebesar Rp 2,92 triliun.
Sepanjang kuartal I 2023, Kalbe Farma membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 853,87 miliar naik 0,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 852,66 miliar. Laba bersih pada kuartal I 2023 naik 2,49 persen sebesar Rp 855,71 miliar dari Rp 834,88 miliar pada periode yang sama 2022.
Aset perseroan sampai dengan Maret 2023 naik menjadi Rp 28,23 triliun dari Rp 27,24 triliun pada Desember 2022. Liabilitas naik menjadi Rp 5,31 triliun pada kuartal I 2023 dari tahun sebelumnya Rp 5,14 triliun.
Sementara ekuitas hingga Maret 2023 naik menjadi Rp 22,92 triliun dibandingkan posisi Desember 2022 sebesar Rp 22,09 triliun.
Belanja Modal Kalbe Farma
Sebelumnya, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) Rp 1 triliun pada 2023. Dana tersebut akan dialokasikan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan jaringan distribusi perseroan.
"Kami sudah siapkan capex paling tidak Rp 1 triliun yang kami siapkan sifatnya memang untuk meningkatkan kapasitas produksi, memperluas jaringan distribusi sambil meningkatkan R&D pengembangan ini kita lakukan," kata Presiden Direktur Kalbe Farma Vidjongtius dalam paparan publik, Rabu (3/5/2023).
Selain itu, anggaran belanja juga akan digunakan untuk pemeliharaan dan penyelesaian proyek yang sedang berjalan.
"Dengan mempertimbangkan arus kas dan kebutuhan dana operasional maupun investasi, perseroan akan mempertahankan kebijakan untuk membagikan dividen sekitar 45-55 persen dari laba bersih," kata dia.
Tak hanya itu, Vidjongtius menyebut, perseroan tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan pendanaan selain dari kas. Menurut ia, perseroan juga bisa mendapatkan pendanaan dari obligasi maupun pinjaman dari bank.
"Kalau pendanaan untuk Rp 1-2 triliun pendanaan dalam kas perusahan masih bisa tapi tidak tertutup kemungkinan obligasi, pinjaman bank, kami membina hubungan dengan bank untuk dapat fasilitas mulai dari modal kerja termasuk investasi," kata dia.
Sementara itu, Direktur Kalbe Farma, Bernadus Karmin Winata menjelaskan, pihaknya tetap optimistis akan potensi pertumbuhan dan memproyeksikan pertumbuhan penjualan maupun laba bersih sebesar 13-15 persen pada 2023.
"Secara total Kalbe menargetkan pertumbuhan 13-15 persen. Kuartal I 2023, 12 persen growth-nya ini sudah menunjukkan satu optimis dan keyakinan kita bisa mencapai target kita full year," kata Karmin.
Advertisement