Liputan6.com, Jakarta - Media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan. Setiap hari, kita bisa melihat berbagai macam konten dibagikan oleh orang-orang dari seluruh dunia.
Ada yang menghibur, menginspirasi, menginformasikan, hingga mengedukasi. Namun, ada juga konten negatif, seperti hoaks, ujaran kebencian, atau pornografi.
Advertisement
Nah, bagaimana cara kita untuk membuat konten positif yang bisa viral di media sosial? Apa saja tips dan triknya?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi mengadakan Workshop Literasi Digital pada tanggal 7 Agustus 2023 di Jawa Barat.
Dalam workshop bertema “Menjadi Viral di Dunia Digital dengan Membuat Konten Positif”, pererta mendapatkan berbagai masukan dari tiga narasumber ahli di bidangnya.
Adapun ketiga narasumber itu, yaitu Defira Novianti Crisandy (Program Manager ICT Watch dan Relawan TIK), Dirgantara Wicaksono (Co-Founder Ikatan Pengusaha Milenial Indonesia), dan Yunus Susilo (Dosen Teknik Geomatika Fakultas Teknik Unitomo Surabaya).
Para peserta mendapatkan wawasan tentang literasi digital, yaitu kemampuan untuk menggunakan teknologi digital secara cerdas, etis, budaya, dan aman.
Menurut hasil Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia tahun 2021 dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center, Indonesia masih berada di kategori “sedang” dengan skor 3,49 dari skala 5.
Oleh karena itu, workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam berinteraksi di dunia digital.
Salah satu hal dibahas dalam workshop ini adalah tentang bagaimana membuat konten positif bisa viral di media sosial. Defira Novianti Crisandy menjelaskan, "konten viral adalah konten menarik perhatian banyak orang dan menimbulkan reaksi atau interaksi tinggi."
Beberapa tips tersebut, adalah dengan membuat konten tutorial, pengalaman pribadi, karya foto atau video, me-review sebuah produk, membuat artikel ilmiah, atau mengupas soal kuliner.
"Namun, semua ragam konten tersebut harus selaras sesuai target audiens," katanya.
“Kunci lainnya adalah bangkitkan emosi positif, seperti kegembiraan, inspirasi, atau rasa syukur. Menggunakan visual unik dan menarik juga tak bisa diabaikan. Lalu, jangan lupa sertakan humor atau candaan dan membuat headline konten lebih menarik,” ujar Defira.
Penting untuk Pilih Konten Positif di Internet
Sementara itu, Yunus Susilo mengingatkan, penting untuk memiliki kemampuan memilih konten positif di internet.
Sebagai pengguna, audiens harus mengedepankan konten positif agar algoritmanya mengikuti dan meminimalisir konten negatif tersebut. Apalagi konten negatif di ruang digital adalah sebuah tindakan yang melawan hukum.
“Lalu, apa saja konten negatif itu? Contohnya adalah konten melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan pengancaman, penyebaran berita bohong atau hoaks, serta ujaran kebencian,” tuturnya.
Audiens harus bisa memilih dan memilah informasi apa saja yang layak untuk disimak dan informasi apa yang tidak layak untuk diserap, lanjut Yunus.
“Namun, ada tips untuk membedakan mana informasi valid dan mana palsu. Pertama, periksa judulnya. Lalu, cermati nama dan situsnya. Periksa fakta keaslian informasi tersebut dengan ragam aplikasi yang ada,” katanya.
Dirgantara Wicaksono menambahkan, dalam membuat konten digital harus dibarengi dengan kemampuan tentang keamanan digital.
Pasalnya, akhir-akhir ini banyak sekali ditemukan gangguan keamanan di ruang digital berupa serangan malware. Jenis malware itu, antara lain virus, worm, trojan house, ransomware, dan spyware.
“Agar aman dari serangan digital, perlu dipastikan keamanan dari gawai yang digunakan serta media digital yang dipakai, termasuk jenis media sosialnya. Lalu, aktifkan pengamanan dua langkah atau two factor authentication,” kata Dirgantara.
Ia juga mengingatkan mengenai pentingnya menjaga jejak digital. Jejak digital adalah suatu bayangan digital atau jejak elektronik yang ditinggalkan seseorang saat berselancar di internet.
"Jejak penggunaan digital ini mencakup kunjungan ke situs website atau informasi yang dikirimkan secara online. Jejak digital dapat digunakan untuk melacak aktivitas dan perangkat online seseorang," ujarnya.
Advertisement
Tips Agar Konten Bisa Viral di Internet:
Topik: Konten viral biasanya membahas topik sedang populer atau menjadi trending topic di media sosial. Topik ini bisa berupa isu sosial, politik, ekonomi, budaya, hiburan, olahraga, atau lainnya.
Namun, topik viral tidak selalu harus sesuai dengan keadaan saat ini. Bisa juga topik baru atau belum diketahui banyak orang.
Algoritma: Konten viral juga dipengaruhi oleh algoritma media sosial digunakan, di mana akan menentukan konten apa saja ditampilkan kepada pengguna berdasarkan preferensi, aktivitas, atau relevansi mereka.
Algoritma ini bisa berubah-ubah sesuai dengan perkembangan media sosial itu sendiri.
Promosi: Konten viral juga bisa didorong oleh promosi atau advertorial dari pihak tertentu. Promosi ini bisa berupa iklan berbayar, endorsement dari selebriti atau influencer, atau kerjasama dengan media partner.
Cara Membuat Konten Positif Viral
Tutorial: Konten tutorial adalah konten memberikan panduan atau langkah-langkah untuk melakukan sesuatu. Konten ini sangat bermanfaat bagi orang-orang yang ingin belajar atau mencoba hal baru.
Contohnya adalah tutorial memasak, bermain gitar, menjahit baju, atau membuat kerajinan tangan.
Pengalaman pribadi: Konten pengalaman pribadi adalah konten menceritakan kisah atau peristiwa dialami oleh kreator konten itu sendiri.
Konten ini bisa menimbulkan rasa penasaran, empati, atau inspirasi bagi para penonton. Contohnya adalah pengalaman traveling, berbagi cerita sukses, mengatasi masalah, atau berbagi tips dan trik.
Karya foto atau video: Konten karya foto atau video adalah konten yang menampilkan hasil kreativitas atau bakat dari kreator konten.
Review produk: Konten review produk adalah konten memberikan ulasan atau pendapat tentang sebuah produk atau layanan. Konten ini bisa membantu orang-orang yang ingin membeli atau mencoba produk tersebut.
Artikel ilmiah: Konten artikel ilmiah adalah konten memberikan informasi atau pengetahuan tentang sebuah topik tertentu dengan menggunakan data, fakta, atau sumber yang valid.
Konten ini bisa meningkatkan wawasan dan pemahaman orang-orang tentang topik tersebut.
Kuliner: Konten kuliner adalah konten yang membahas tentang makanan atau minuman yang ada di suatu tempat. Konten ini bisa membuat orang-orang tertarik untuk mencicipi atau mengunjungi tempat tersebut.
(Ysl/Isk)
Advertisement