Asrufiyaty Iid Vitary Berbagi Kisah Inspiratif, dari Bidan Menjadi Bisnis Skincare

Asrufiyaty Iid Vitary merupakan seorang selebgram yang juga berbisnis skincare.

oleh Aditia Saputra diperbarui 13 Agu 2023, 22:38 WIB
Asrufiyaty Iid Vitary (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Asrufiyaty Iid Vitary, sosok selebgram yang dikenal akan kecantikannya, berbagi perjalanan inspiratif yang telah dicapainya.

Dengan kerja keras, dia berhasil mengubah kehidupannya dari seorang bidan dengan pendapatan ratusan ribu per bulan menjadi salah satu dari 10 besar penjual terkemuka di Indonesia dalam industri produk kosmetik terkenal.

"Awalnya saya bekerja sebagai bidan dengan gaji Rp 600.000 per bulan dari tahun 2013 hingga 2016. Namun, berkat perjalanan dalam dunia perdagangan skincare, saya berhasil meraih kesuksesan," ujar Asrufiyaty Iid Vitary kepada wartawan, baru-baru ini.

 


Larangan Suami

Asrufiyaty Iid Vitary (Istimewa)

Perubahan hidupnya dimulai dari bisnis yang dia mulai, memungkinkannya untuk memiliki gudang, ruko, rumah, mobil, dan membangun berbagai usaha lainnya. Semua ini dimulai dengan modal awal sebesar Rp 1 juta dari tabungannya. Namun, usaha ini tidaklah mudah karena mendapat larangan dari suaminya dan keluarganya. Mengingat pendidikan untuk menjadi seorang bidan tidaklah murah dan mudah.

Namun, melalui ketekunan dan kesungguhannya, dia terus berupaya.

"Pada awal-awal menjalankan bisnis, saya harus aktif di pasar-pasar untuk memberikan pemahaman kepada para ibu mengenai bahaya merkuri dan secara perlahan memperkenalkan produk saya. Meskipun banyak penolakan di awal karena hasil dari krim tidak instan," ungkap pemilik akun Instagram @iid_minarta ini.

 


Inovasi

Asrufiyaty Iid Vitary (Istimewa)

Ia mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya adalah inovasi terus-menerus dalam metode penjualan dan konsistensi.

Dilahirkan pada 18 Februari 1993, Asrufiyaty Iid Vitary telah memberikan edukasi mengenai keamanan skincare dengan cara menciptakan, mencetak, dan mendistribusikan brosur yang menjelaskan tentang risiko penggunaan skincare berkualitas rendah, sambil mempromosikan keunggulan produk yang ia jual. Brosur-brosur ini dibagikan di berbagai tempat ramai seperti pasar tradisional, acara Car Free Day, kampus-kampus, dan tempat lainnya.

 


Belum Memahami

Baginya, masih banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami cara yang benar dalam menggunakan produk skincare yang aman dan bermanfaat bagi kulit.

"Banyak orang lebih memilih produk instan yang sebenarnya adalah skincare berkualitas rendah," pungkasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya