Liputan6.com, Mojokerto - Pemerintah Kota Mojokerto, Jawa Timur, memfasilitasi generasi muda di daerah itu untuk berkreasi dan melakukan berbagai aktivitas lainnya di masjid demi meningkatkan pendidikan karakter kepada pemuda.
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari mengatakan saat ini Pemkot Mojokerto menyalurkan bantuan dana hibah senilai Rp47,5 miliar kepada 268 lembaga, termasuk masjid, musala, TPQ dan madrasah diniyah yang tersebar di Kota Mojokerto sejak tahun 2019-2022.
Advertisement
"Ini bentuk komitmen kami untuk menguatkan pendidikan karakter bagi generasi penerus bangsa. Agar tidak hanya cerdas secara intelektual tapi juga cerdas emosional dan ber-'akhlakulkarimah'," katanya saat membuka Pembinaan Takmir Masjid NU se-Kota Mojokerto di Sabha Mandala Madya, Kota Mojokerto, dilansir dari Antara, Sabtu (12/8/2023).
Ia berpesan, kepada para pengurus takmir agar senantiasa turut mengikuti perkembangan zaman dalam mengelola masjid terutama dengan melibatkan pemuda di berbagai kegiatan yang diselenggarakan masjid.
"Saya ingin pemuda-pemuda, anak-anak kita, generasi penerus kita kelak ini, Kita dorong, kita edukasi untuk ikut meramaikan masjid," kata perempuan yang akrab disapa Ning Ita tersebut.
Ia berharap jika setiap masjid harus memiliki remaja masjid (remas) dapat menjadi wadah untuk berbagai kegiatan kreatif yang bisa menarik generasi muda.
"Generasi senior berikan ruang yang lebih luas, tidak membatasi, karena eranya sudah beda, sekarang sudah waktunya untuk melibatkan generasi Z atau generasi yang lahir pada tahun 1997-2012," ujarnya.
Pendidikan Agama Non-Formal
Ia mengkhawatirkan para pemuda akan menjadi jauh dari masjid, jika tidak mendapat ruang yang sesuai dengan perkembangan zaman mereka.
Sehingga, justru terjerumus di tempat-tempat yang tidak memberikan manfaat dari perkembangan karakter mereka. Pemerintah Kota Mojokerto sejauh ini menunjukkan perhatian besar terhadap upaya melibatkan tempat ibadah serta lembaga pendidikan agama non-formal dalam mempersiapkan generasi mendatang.
Advertisement