Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan proyek Bandara Rokot Mentawai bisa beroperasi tahun ini. Bahkan, rencananya Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan meninjau langsung Bandara Rokot Mentawai pada September 2023 mendatang.
Hal ini terungkap setelah Menhub Budi meninjau langsung bandara yang ada di Pulau Mentawai, Sumatera Barat sebagai salah satu pulau di daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan (3TP). Bandara Rokot Mentawai akan menggantikan bandara lama yaitu Bandara Rokot Sipora yang sudah tidak memungkinkan dikembangkan lagi, karena dibatasi laut lepas.
Advertisement
“Saya menjalankan arahan Bapak Presiden Joko Widodo untuk mengawal kegiatan konektivitas khususnya di daerah 3TP seperti Mentawai terjaga dengan baik. Tidak hanya selesai membangun infrastrukturnya, tetapi memastikannya dapat dimanfaatkan dengan baik. Saya sudah 3 kali datang ke sini dari sebelum dibangun, sedang dibangun, dan sekarang ini, untuk mengawal ini dengan maksimal,” ujar Menhub Budi, ditulis Senin (14/8/2023).
Menhub mengungkapkan, Bandara Baru Rokot Mentawai baru saja diselesaikan dan sedang menunggu proses penerbitan Sertifikat Bandar Udara. Bandara baru ini siap dioperasikan tahun ini.
“Kemungkinan bulan depan bapak Presiden akan datang ke sini," ucap Menhub.
Informasi, Bandara Rokot Mentawai yang baru memiliki panjang runway 1.500 x 30 meter, sehingga dapat dilandasi pesawat yang lebih besar yaitu ATR 72-600 berkapasitas maksimal 78 penumpang. Sebelumnya, bandara yang lama hanya bisa dilandasi pesawat Cessna Grand Caravan berkapasitas 12 orang dengan panjang runway 850 x 23 meter.
Kapasitas Pesawat
Dengan kapasitas pesawat yang meningkat dari 12 menjadi 78 orang per sekali penerbangan, Menhub berharap kehadiran bandara baru dapat meningkatkan jumlah pengunjung, khususnya wisatawan untuk datang ke Mentawai.
"Selain daerah terluar, Mentawai juga merupakan daerah tujuan wisata dan terkenal dengan ombak yang diburu para penggemar olahraga surfing (selancar). Jadi permintaan penerbangan pun cukup tinggi,” kata dia.
Lebih lanjut Menhub berharap agar pemerintah daerah setempat dapat membantu memastikan tingkat keterisian pesawat, misalnya yaitu dengan menyelenggarakan berbagai event dan melakukan block seat. “Jika minimal ada 56 orang tiap penerbangan dengan ATR, maskapai akan mau terbang,” sambung Menhub.
Dongkrak Kunjungan
Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Bupati Kepulauan Mentawai Fernando Jongguran Simanjuntak merasa senang dengan kunjungan dari Menhub untuk bersama-sama mengecek pembangunan bandara baru di Mentawai.
“Kami yakin kehadiran bandara ini bisa mendongkrak tingkat kunjungan ke kepulauan Mentawai, khususnya kedatangan domestik. Harapannya juga bukan saja sektor pariwisata, tapi sektor-sektor lain seperti UMKM, nanti juga akan ikut bertumbuh di kepulauan Mentawai," tutur Fernando.
Sepanjang 2022, total penumpang dari dan menuju Mentawai melalui jalur udara tercatat sebanyak 1.354 penumpang dengan 219 pergerakan pesawat.
Rute perintis ini dilayani oleh operator Susi Air dengan frekuensi penerbangan dua kali dalam seminggu. Pembangunan bandara baru di Mentawai ini juga dilakukan dalam rangka mitigasi bencana alam yang sering terjadi di wilayah ini.
Dengan dapat didarati pesawat yang lebih besar, diharapkan akan semakin mempercepat pemberian bantuan dan evakuasi. Dalam kunjungan kerjanya hari ini, Menhub juga meninjau sejumlah bandara di pelosok daerah, salah satunya Bandara Raja Haji Abdullah di Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau. Turut hadir dalam peninjauan, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi Endah dan Direktur Bandar Udara Syamsu Rizal.
Advertisement
Bandara Banyuwangi Bidik Potensi
Sebelumnya, Bandara Banyuwangi menjajaki penambahan rute penerbangan baru. PT Angkas Pura II, selaku pengelola, tengah menjajaki empat rute baru, salah satunya rute Banyuwang- Arab Saudi.
Manager of Operasional Service and Maintenance PT Angkasa Pura II di Banyuwangi Pranata Sembiring mengatakan, slot penerbangan yang sedang dijajaki adalah dua rute penerbangan dalam negeri dan dua rute penerbangan luar negeri.
"Keempat rute itu, yaitu rute Banyuwangi- Surabaya, Banyuwangi- Denpasar, Banyuwangi -- Kualalupur Malaysia dan Banyuwangi- Jeddah, Arab Saudi," ujar Pranata Sembiring, Jumat (11/8/2023).
Banyuwangi-Arab
Kata dia, untuk rute penerbangan Banyuwangi- Arab Saudi, khusus untuk umrah dan rencana akan menggunakan maskapai Lion Air. Sedangkan dua rute penerbangan dalam negeri itu sebelumnya sudah pernah ada, namun karena pandemi Covid-19, kedua slot rute penerbangan tersebut vakum.
"Lagi di progres kita berkoordinasi dengan Dishub, dari awal tahun sampai sekarang itu sudah digalakkan untuk umrah dari Banyuwangi ke Mekah. Ini sudah tahap sampai pembahasan ke Kementerian perhubungan," paparnya.
Dia berharap bisa disetujui. Kalau disetujui Bandara Internasional kita bisa aktif kembali. Untuk yang tambahan lainya ke Kualalumpur dan ini pun sedang kami koordinasikan," kata Pranata.
PT Angkasa Pura II sendiri terus mendorong untuk memaksimalkan slot penerbangan menuju pemulihan seperti sebelum pandemi Covid-19. Menurut Prananta, penjajagan rute tersebut merupakan bentuk komitmen PT Angkasa Pura II terhadap pemilihan ekonomi strategis nasional khususnya di Timur Jawa.
Advertisement