Liputan6.com, Gorontalo - Setiap daerah memiliki adab dan adat istiadat yang berbeda, terlebih di Provinsi Gorontalo. Daerah yang dikenal dengan serambi madinah tersebut, masih memegang teguh adat yang menjadi kepercayaan mereka sejak dulu.
Apalagi, Gorontalo dikenal dengan penganut falsafah segala pekerjaan hendaklah selalu mengingat aturan adat dan agama. Tentu falsafah ini tidak lari dari perkataan dan perbuatan yang mereka lakukan.
Baca Juga
Advertisement
Seperti halnya dengan adab saat tidur. Sebagai warga Gorontalo, tidur juga memiliki adab yang tidak bisa dilanggar. Jika dilanggar maka akan fatal akibatnya.
Posisi Terlentang
Jika dihubungkan dengan kepercayaan warga Gorontalo, tidur dengan posisi terlentang tidak disarankan. Sebab, tidur terlentang disukai oleh iblis yang dengan sengaja mengganggu orang yang tidur dengan posisi seperti itu.
Biasanya, orang yang tidur terlentang akan mendapatkan mimpi buruk yang dibawa oleh makhluk halus. Dari mimpi itulah, orang yang tidur terlentang akan mengigau hingga tak sadarkan diri.
Selain itu, kepercayaan lain warga Gorontalo, yakni tidur dengan posisi terlentang bisa dilangkahi iblis. Iblis akan melangkahi orang yang tidur sehingga menyebabkan orang tersebut akan merasakan sakit ketika bangun.
Posisi Tengkurap
Tidur dengan posisi tengkurap juga sangat tidak disarankan di Gorontalo. Menurut kepercayaan Gorontalo, tidur dengan posisi ini, dipercaya memperpendek umur orangtua.
Bagi laki-laki atau perempuan di Gorontalo yang sudah akil baligh, tidak disarankan tidur dengan posisi tengkurap. Mereka percaya, bahwa tidur tengkurap sama saja dengan mendoakan orangtua cepat meninggal.
Tidak hanya tidur, anak yang sudah mulai beranjak dewasa, tidak disarankan untuk melakukan tengkurap. Kecuali aktivitas yang disengaja yang memaksa kita untuk tengkurap.
Kepercayaan itu disebut Molamao atau motadia yang artinya meminta orangtua cepat mati. Meski begitu, belum ada penjelasan pasti mengapa tidur posisi tengkurap bisa memperpendek umur orangtua.
"Kami juga kurang tau apa penjelasannya, yang jelas dari dulu posisi tidur tengkurap dilarang," kata Arfan Mooduto, tokoh masyarakat di Gorontalo.
Tidur Jelang Magrib
Tidur di waktu sore juga tidak disarankan dan menjadi adab tidur di Gorontalo. Sebab, tidur di sore hari sangat disukai oleh iblis dan jin.
Bagi warga Gorontalo yang berani tidur di waktu sore atau menjelang magrib, akan didatangi makhluk gaib. Biasanya, mahluk gaib itu ialah siluman kuyang atau warga Gorontalo menyebutnya ponggo.
Menurut cerita, jika berani tidur sore dan tidak sempat berdoa, maka orang itu akan dirasuki siluman ponggo. Siluman itu akan datang melalui mimpi dan akan mengajak orang-orang itu untuk terbang.
Dalam mimpi itu, orang yang terbang bersama siluman kuyang akan berubah, mulai dari perilaku yang tidak suka dengan keramaian, suka duduk di tempat gelap, hingga memperlihatkan tingkah yang aneh.
"Biasanya orang yang sudah dirasuki siluman kuyang akan terlihat dari kebiasaannya sebelumnya. Jika ia sering diam dan tidak suka berbaur, maka bisa dipastikan yang bersangkutan tidur sore dan dirasuki siluman ponggo," ia menandaskan.
Meski begitu, ketiga adab tidur ini, banyak yang tidak mempercayai lagi. Apalagi bagi warga yang tinggal di perkotaan. Kepercayaan ini masih kental dirasakan di desa-desa terpencil Gorontalo.