Ada Fashion Show sampai Peluncuran Makanan Kucing Rasa Pempek di Acara Hari Kucing Sedunia

Dalam rangka peringatan World Cat Day, Me-O Indonesia mengadakan perayaan dengan lomba makan dan fashion show.

oleh Farel Gerald diperbarui 14 Agu 2023, 15:08 WIB
Dalam rangka merayakan World Cat Day yang berlangsung pada tanggal 8 Agustus, Me-O Indonesia mengadakan sebuah acara besar pada tanggal 12 Agustus 2023 di Avenue Of Star Lippo Mall Kemang. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangka peringatan World Cat Day atau Hari Kucing Sedunia yang jatuh pada tanggal 8 Agustus, sebuah hari khusus yang ditujukan untuk merayakan dan mengapresiasi kucing di seluruh dunia, Me-O Indonesia, salah satu brand makanan kucing ternama, mengambil inisiatif untuk mengadakan perayaan skala besar.

Acara berlangsung di Avenue of the Star Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 12 Agustus 2023.  Pada hari-H, ratusan kucing peliharaan tampak hadir, menghiasi lokasi dengan berbagai jenis, warna, dan ukuran. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai tamu, tetapi juga sebagai partisipan dalam serangkaian aktivitas yang telah disiapkan.

Salah satu kegiatan yang paling dinanti-nanti dan menjadi highlight acara adalah fashion show kucing bertema Nusantara. Namun, sebelum acara fashion show dimulai, Me-O mengadakan lomba makan khusus untuk para kucing. Mereka harus menikmati Me-O dengan rasa khas Indonesia, yaitu pempek.

Setelah itu, kucing-kucing lucu dan para ownernya dengan berbagai pakaian adat dari seluruh Indonesia melakukan catwalk, menampilkan kostum yang mencerminkan kekayaan budaya dan tradisi Nusantara.

Seiring dengan dentuman musik tradisional yang mengalun, lampu sorot memfokuskan pandangannya ke panggung utama, di mana para pemilik berjalan dengan anggun bersama kucingnya, memamerkan kostum-kostum daerah yang penuh warna. Berikut daftar kucing dan pemiliknya yang mengikuti fashion show:

1. Shinta Elvira dan Mobi, Palembang

Membuka acara fashion show, Shinta Elvira berjalan anggun dengan kucingnya Mobi yang mengenakan baju khas Palembang. Lapisan songket berwarna emas menghiasi tubuh keduanya, mencerminkan kemewahan dan keanggunan khas budaya Palembang.


2. Obe dan Abu, Madura

Shinta Elvira berjalan anggun dengan kucingnya Mobi yang mengenakan baju khas Palembang. Lapisan songket berwarna emas menghiasi tubuh keduanya, mencerminkan kemewahan dan keanggunan khas budaya Palembang. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Kucing Obe dan Abu kemudian menyusul dengan memperlihatkan kekhasan Madura. Abu tampak gagah dengan setelan batik Madura, sementara Obe mengenakan kebaya dengan aksen bordir khas daerah tersebut.

3. Anisa dan Angelina, Palembang

Kembali ke Palembang, Anisa dan kucingnya Angelina menampilkan varian lain dari busana khas daerah tersebut. Angelina dengan manis mengenakan miniatur aksesoris tari Gending Sriwijaya yang anggun.

4. Siska dan Jungkook, Bali

Kemudian, ada Siska dan kucingnya yang bernama Jungkook yang memperlihatkan kostum Bali. Jungkook mengenakan selendang khas Bali dengan mahkota kecil.

5. Muti dan Mochi, Badarawuhi dan Prabusiliwangi

Dengan kombinasi busana yang mengambil inspirasi dari legenda-legenda Jawa, Muti dan kucingnya Mochi memamerkan aksen tradisional yang mewah dengan unsur mistik khas cerita rakyat.

6. Mita dan Chimori, Papua

Memasuki wilayah timur Indonesia, Mita dan kucingnya Chimori tampil memukau dengan kostum Papua. Chimori tampak anggun dengan mahkota bulu-bulu eksotis berwarna hitam.

7. Nita dan Oren, Batik

Menutup acara, Nita dan kucingnya Oren memamerkan keindahan batik. Oren dengan anggun mengenakan selendang batik klasik yang dipadukan dengan bandana batik, memadukan tradisi dengan nuansa kontemporer.


Kemeriahan Acara Hari Kucing Internasional

Dalam acara tersebut, Me-O Indonesia sekaligus meluncuran produk Me-O Rasa Khas Nusantara yaitu Me-O Pouch rasa Pempek with white fish and egg dan Me-O Pouch rasa Pempek with white fish and shrimp. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Tidak berhenti di situ, penonton dipersembahkan dengan tarian tradisional Nusantara. Setelah tarian, sebuah demo masak disajikan oleh seorang chef handal. Chef tersebut memperagakan cara memasak pempek yang otentik. Ia tak lupa menyelipkan sedikit tips untuk memasak pempek. "Masukkan (adonan) pempek saat minyaknya sudah panas," ujar chef itu.

Penonton diajak untuk turut serta dalam proses memasak dan tentu saja, mencicipi hasilnya. Sebagai penutup, acara diakhiri dengan lomba makan pempek, kali ini bukan untuk kucing tapi untuk para pengunjung.

Sementara itu, PT Perfect Companion Indonesia terus menunjukkan pertumbuhan signifikan di industri makanan hewan peliharaan. Brand Me-O menjadi salah satu favorit di kalangan pecinta kucing. Bersamaan dengan World Cat Day atau Hari Kucing Internasional pada 8 Agustus, Me-O Indonesia menggelar event di Lippo Mall Kemang. Di acara tersebut, Me-O Indonesia memperkenalkan produk terbarunya, yaitu pempek with white fish and egg dan pempek with white fish and shrimp.

“Me-O Indonesia hadirkan produk-produk sebagai representasi rasa kasih sayang pemilik terhadap hewan kesayangannya. Me-O rasa pempek diluncurkan dengan harapan agar anabul kesayangan dapat menikmati makanan yang sangat istimewa bersama dengan pemilik nya. Me-O akan selalu menghadirkan inovasi rasa yang pastinya Indonesia banget," terang salah satu tim Marketing PT Perfect Companion Indonesia.


Tidak Bisa Rasakan Makanan Manis

Ilustrasi Kucing (pixabay.com)

Mengutip kanal Hot Liputan6.com, selain cakar yang tajam, bulu halus, dan buntut yang suka meliuk-liuk, salah satu yang menarik dari kucing adalah lidahnya.  Lidah kucing memiliki permukaan yang kasar dan mirip duri kecil melengkung ke belakang. Nah duri kecil yang melengkung ke belakang inilah yang disebut papilla.

Fungsi papilla untuk menahan air ketika minum, menyikat kulit, menyisir bulu, dan mencengkram makanan. Bicara tentang makanan, ternyata lidah kucing tidak bisa merasakan makanan manis. 

Dikutip dari laman NPR.org, beberapa ilmuwan berhasil membuktikan bahwa kucing adalah salah satu hewan karnivora yang tak memiliki indera perasa manis.   Richard Knox dari NPR yang juga penulis jurnal Public Library of Science Genetics menjelaskan bahwa kucing berevolusi. Buktinya, satu dari dua gen yang diperlukan untuk membuat reseptor rasa manis 'dimatikan' permanen sejak jutaan tahun lalu. 

Hal tersebut disepakati oleh Direktur Monell Chemical Senses Center, Gary Beauchamp. Ia menjelaskan bahwa rasa manis dianggap telah berevolusi sebagai cara untuk mendeteksi tanaman yang tinggi kalori dan vitamin. 

Oleh karena itu sebenarnya sebagian besar spesies di bumi ini menyukai manis sebagai penanda atau sinyal apakah rasa tersebut berguna untuk tubuh. Dengan adanya fakta ini, lanjut Knox, dapat menjadi pengetahuan baru bagi para pemilik kucing terkait makanan yang dapat dikonsumsi hewan peliharaan berbulu ini.

 

Infografis Ragam Tanggapan Pengendalian PMK dan Vaksinasi Hewan Ternak. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya