Liputan6.com, Jakarta Makanan instan telah menjadi pilihan banyak orang untuk bekal selama perjalanan mendaki gunung maupun camping. Meski kurang bergizi, makanan instan menjadi opsi yang praktis dan murah sebagai suplai energi selama berada di gunung atau hutan. Namun berbeda dengan seorang pendaki pemilik akun Instagram @fidz92.
Baca Juga
Advertisement
Ia dan teman-temannya memilih untuk memasak makanan cukup rumit seperti tumpeng lengkap saat mendaki. Laki-laki yang diketahui memiliki nama Hafidz ini memilih untuk memasak makanan-makanan yang tergolong “mewah” di pendakian. Tidak hanya proses pembuatannya rumit, makanan yang ia buat juga membutuhkan bahan-bahan dan peralatan cukup banyak.
Tentu saja bahan dan peralatan tersebut harus dibawa dari basecamp yang akan membuat tas mereka menjadi semakin berat. Berikut berbagai makanan “mewah” yang dimasak Hafidz saat mendaki, dirangkum Liputan6.com dari akun Instagram dan TikTok Hafidz M, Senin (14/8/2023).
Masak Tumpeng Lengkap di Gunung
Saat ini memang sudah dapat ditemui berbagai peralatan masak khusus untuk pendakian atau camping yang dibuat ringkas dan ringan. Sehingga pendaki dapat memasak makanan untuk mengisi kembali energi yang telah dipakai untuk treking. Namun dengan skala masakan yang dibuat oleh Hafidz, ia membutuhkan lebih dari peralatan masak camping.
Hafidz tidak sekedar membuat nasi kuning yang dicetak dalam bentuk kerucut. Ia juga membuat ayam goreng, tumis cumi asin, sambal, tahu goreng sebagai lauk pendampingnya. Tidak lupa ia menghias tumpeng dengan irisan timun dan daun selada. Puding coklat dan es avocado coco pun hadir sebagai menu pencuci mulut.
Dalam video yang diunggah di akun Instagramnya menunjukan Hafidz menggunakan cetakan tumpeng, wajan ukuran sedang, capitan, peniris minyak, hingga toples plastik ukuran sedang. Melihat perlengkapan masak yang digunakan, warganet memberikan jempol atas upaya yang telah dikeluarkan untuk menyajikan makanan “mewah” saat mendaki.
Advertisement
Makanan “Mewah” Lain
Selain tumpeng, dalam unggahan yang berbeda, Hafidz membagikan menu-menu mewah lain yang ia buat ketika mendaki. Ada opor ayam, bakso, batagor, dan puding buah.
Tidak hanya menunjukan makanan “mewah” apa saja yang dibuat, Hafidz juga membagikan resep masakannya kepada para pengikutnya. Apa yang dilakukan oleh Hafidz dan teman-temannya membuktikan bahwa menyajikan makanan yang proses pembuatannya rumit ternyata bisa dilakukan di gunung. Tentu saja dengan mengeluarkan dana dan usaha yang lebih.
