Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir angkat bicara soal proses divestasi saham Vale Canada Limited di PT Vale Indonesia Tbk kepada Holding Pertambangan BUMN, MIND ID.
Ia mengatakan, ia telah bersepakat dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bahwa pencaplokan saham Vale Indonesia oleh MIND ID baik untuk semua kalangan. Dalam hal ini, ia mencontohkan akuisisi 51 persen saham PT Freeport Indonesia.
Advertisement
"Kita punya kesepakatan hari ini bahwa kita mendorong Kementerian ESDM untuk membuat policy yang baik untuk semua. Salah satunya ketika saya bicara dengan beliau (Menteri ESDM), kalau Freeport yang kerjasama internasional dan BUMN harus relinquish (pelepasan saham)," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin (14/8/2023).
"Lalu juga dari private sector banyak pemilik tambang juga relinquish. Mohon maaf bukan saya anti investasi asing. Ini kan policy, harus relinquish. Kita harus ada transparansi kebijakan," tegas Erick Thohir.
Erick pun bersyukur langkah nasionalisasi tersebut didukung Menteri ESDM, Arifin Tasrif. Namun, ia menyerahkan sepenuhnya kebijakan soal divestasi saham Vale Indonesia ke MIND ID kepada Arifin.
"Kita tunggu saja. Tidak ada kaitannya dengan pembelian saham daripada MIND ID ke Vale. Itu proses B2B yang kita harapkan bisa rampung sesegera mungkin.Angkanya berapa ya kita ikut saja. Jadi ini ada dua konteks yang berbeda di bawah satu payung yang sama," ungkapnya.
Sudah Sepakat
Sebelumnya, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengabarkan, PT Vale Indonesia Tbk sudah sepakat menyerahkan divestasi saham 14 persen ke MIND ID.
Arifin mengutarakan, divestasi saham Vale ke MIND ID sudah memasuki tahap akhir. Tinggal proses konsolidasi keuangan secara business to business (B2B). Baru kemudian memutuskan soal kesepakatan operasional, yang dijajaki untuk bisa beralih ke MIND UD.
Penjelasan Lanjutan
Namun, pelepasan 14 persen saham ini tidak serta merta murni berasal dari Vale Canada Limited, yang menguasai 43,79 persen saham Vale Indonesia. Turut serta di dalamnya saham milik Sumitomo Metal Mining Co Ltd yang total berjumlah 15,03 persen.
"Jadi sekarang tinggal B2B aja mengenai divestasi, kemudian operasional. (Divestasi 14 persen saham Vale Indonesia) gabungan dua, dari Sumitomo dan Vale Kanada," jelas Arifin beberapa waktu lalu.
Adapun porsi pemilikan saham Vale Indonesia sebelum proses divestasi ini mayoritas dipegang Vale Canada Limited sebesar 43,79 persen. Diikuti masyarakat/publik sebesar 21,18 persen, MIND ID 20 persen, dan Sumitomo 15,03 persen.
Menurut perhitungan Arifin, Vale Canada sudah melepas lebih dari 50 persen porsi sahamnya di Vale Indonesia. Namun, ia belum merinci bagaimana komposisi pemegang saham Vale Indonesia pasca divestasi.
"Sehingga total share yang sudah dilepas kalau sudah jadi (divestasi saham 14 persen) itu 54 persen. Dulu kan sudah di-divest 40 persen, sekarang 14 persen lagi, jadi udah 54 persen," terang dia.
Advertisement
Rencana Selanjutnya
Terkait langkah lanjutan usai akuisisi, Arifin meminta publik bersabar menunggu.
"Kemudian juga mengenai joint management study-nya, yang tadi dibilang, itu tunggu saja. Ini ya harus mempertimbangkan mengenai kepentingan ke depan, kemudian kompetensi," tuturnya