Liputan6.com, Jakarta - Partai Golkar dan PAN telah resmi mendeklarasikan dukungan kepada bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto pada Minggu 13 Agustus 2023 bergabung dengan Partai Gerindra serta PKB.
Namun muncul kabar jika dukungan Golkar dan PAN terhadap dirinya atas arahan Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Hal itu pun ditanggapi Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi.
Advertisement
"Ketika PAN dan Golkar menyatakan mendukung Prabowo, muncul tuduhan bahwa ada kekuatan besar yang mendikte dua partai ini, tentu saja arahnya ke Jokowi, seolah-olah Jokowi yang mendikte. Kalau begitu, PPP dan PDIP mendukung Ganjar, apakah itu didikte Jokowi juga? Apakah Partai yang mendukung Anies Baswedan karena didikte Jokowi juga?," ujar Teddy melalui keterangan tertulis, Senin (14/8/2023).
"Akan tetapi ketika dikatakan bahwa Jokowi sama sekali tidak terlibat dalam urusan capres, tentu sangat naif karena Jokowi adalah politisi sekaligus negarawan. Tentu Jokowi punya penilaian dan pilihan sendiri, mana calon-calon yang bisa meneruskan dan menyempurnakan kerjanya untuk kemaslahatan bangsa," sambung dia.
Teddy menilai, sudah pasti Jokowi akan berupaya agar calon-calon yang dirasa bisa membawa bangsa ini lebih baik kedepan, dipilih oleh partai politik.
Caranya, kata dia, adalah dengan mengendorse calon-calon dari partai politik (parpol) yang diharapkan Jokowi bisa meneruskan kerjanya.
"Apalagi memang sudah waktunya partai-partai menentukan capres, karena sesuai aturan main, mereka wajib mengusung salah satu calon Presiden, jika tidak, maka partai politik tersebut mendapatkan sanksi tidak bisa ikut pada Pemilu selanjutnya. Jadi mau tidak mau sudah harus menentukan pilihan, dan inilah pilihan para partai," terang dia.
"Jika para calon yang diendorse Jokowi akhirnya bisa diusung oleh partai politik, itulah seni dalam berpolitik dan itu bukan hal yang tabu apalagi dilarang, karena ini bagian dari strategi keberlanjutan kerja untuk bangsa ini," jelas Teddy.
Prabowo Terharu Dapat Dukungan dari PAN dan Partai Golkar
Bakal calon presiden (capres) Prabowo Subianto mengaku terharu dengan mandat yang telah diberikan oleh PAN, Golkar, dan PKB sebagai calon presiden (Capres) 2024. Menurut Prabowo, mandat tersebut adalah sebuah kehormatan. Dia berjanji tidak akan mengecewakannya.
"Saya merasa sangat terharu, sangat dibesarkan hati saya dengan kepercayaan yang begitu besar dari partai besar dan partai bersejarah ini," kata Prabowo di Museum Naskah Proklamasi di Jakarta, Minggu 13 Agustus 2023.
Prabowo menjelaskan, sejarah diukur oleh masing-masing partai berbeda satu dan yang lainnya. Mulai dari Golkaryang terus mengawal pemerintahan hingga PAN yang menjadi simbol partai perubahan era dari Orde Baru menjadi Reformasi.
"Begitu juga PKB yang menjadi perpanjangan bidang politik di NU, selalu membuktikan berperan besar dalam menyelamatkan bangsa dan negara di saat kritis," ujar Prabowo.
Prabowo meyakini, terkumpulnya ke empat partai ini menjadi pembuktian rekam jejak Indonesia di masa depan dalam menyambut Indonesia emas.
"Kita ingin memperbaiki kehidupan rakyat kita, kita tidak mau menyerahkan nasib bangsa kepada pihak yang kita tidak yakin cintanya terhadap bangsa ini," kata Prabowo Subianto memungkasi.
Advertisement
PAN Tegaskan Tak Ada Arahan Jokowi
Ketua Umum (Ketum) PAN, Zulkifli Hasan alias Zulhas juga menegaskan, keputusannya mendukung Prabowo Subianto sebagai Capres 2024 bukan atas arahan dari Presiden Jokowi.
"Saya satu saja, kok putuskan ke Pak Prabowo, apa ada persetujuan Pak Jokowi. Presiden nggak ada arahan. Nggak ada arahan dari Pak Jokowi," tutur Zulhas di Gedung Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu 13 Agustus 2023.
Ketum Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, keputusan bergabungnya Golkar dan PAN ke koalisi Gerindra-PKB sudah dibicarakan dengan matang.
"Golkar kita sudah konsolidasi, semua beri mandat ke Ketum. Keputusan gabung sudah dibicarakan. Hal lain dibicarakan sama berempat. Karena naskah proklamasi sederhana, dan naskah kita berempat simpel tapi dalam," ujar Airlangga.
Prabowo Tegaskan Tak Ada Arahan Jokowi PAN dan Golkar Dukung Dirinya
Partai Golkar dan PAN resmi mendeklarasikan dukungannya terhadap Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) 2024. Terkait hal ini, Prabowo menepis anggapan bahwa dukungan Golkar dan PAN terhadap dirinya atas arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Prabowo menyatakan, bahwa Presiden Jokowi adalah orang yang demokratis dan menghormati independensi setiap partai politik (parpol).
"Jadi begini, Pak Jokowi orang yang sangat demokratis jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik saya kira itu yang harus saya tegaskan, jadi apapun keputusan partai manapun beliau pasti merestui," kata Prabowo saat jumpa pers di museum perumusan naskah proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu 13 Agustus 2023.
Menteri Pertahanan (Menhan) ini menegaskan bahwa Jokowi tidak akan mendikte Golkar dan PAN. Menurutnya, Jokowi tidak melarang setiap parpol mengambil keputusan.
"Apapun keputusan partai, partai apapun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte, itu yang kenyataannya demikian," ucapnya.
Prabowo mengambil contoh Partai Perindo yang awalnya mendukung dirinya di Pilpres 2024, namun akhirnya parpol pimpinan Hary Tanoesoedibjo itu berubah haluan politik.
"Buktinya sudah banyak, suatu saat Perindo datang ke kamu mengatakan mendukung saya kemudian Perindo berubah haluan dan keluar," ujarnya.
"Dan Presiden Jokowi tidak campur tangan sama sekali. Saya kira yang saya tegaskan dan saya kira semua ketua umum partai setuju," ucap Prabowo Subianto menandaskan.
Advertisement