Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Retno Marsudi berpesan kepada perwakilan diaspora Indonesia agar mereka terus menjadi jembatan antara pemerintah, khususnya Kementerian Luar Negeri, dengan Warga Negara Indonesia (WNI) di luar negeri.
"Kami berharap agar diaspora Indonesia dapat terus menjadi penghubung Kemenlu melalui KBRI atau KJRI di tempat tinggal masing-masing. Termasuk berperan aktif juga dalam perlindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI)," ujar Menlu Retno Marsudi dalam pertemuan dengan perwakilan diaspora Indonesia di kantornya, Senin (14/8/2023).
Advertisement
Selain hal itu, Retno juga berpesan agar para diaspora tidak terlihat memihak dan terafiliasi dengan pihak politik manapun untuk menghindari perpecahan yang mungkin terjadi. Ini mengingat bahwa Indonesia saat ini telah memasuki tahun politik yang makin panas.
Presiden Indonesian Diaspora Network (IDN) Global periode 2023-2025 Iwan Wibisono pun menyambut pesan Retno dan mengatakan pihaknya senantiasa terus terlibat dalam kemajuan Indonesia. Ini termasuk peningkatan kualitas PMI di luar negeri melalui sejumlah pelatihan, seperti bahasa asing dan ketrampilan bagi para care giver.
Proses audiensi ini dihadiri oleh sejumlah anggota dan Executive Board IDN Global di antaranya KartiniSarsilaningsih (Qatar), Lusie Susantono (Filipina), Kartika Dewi (Taiwan), Renu Lubis (Belanda), DeviRizal (Finlandia), Stephanus Widjaja (Singapura), Thoriq Rahmat (Kuwait), Sam Pormes (Diaspora Etnis Maluku), Devi Novianti (Hong Kong), Hani White (Amerika Serikat), Sarini Octasali dan Joko Supriyanto (Amerika Serikat).
Pertemuan tersebut merupakan bagian dari rangkaian acara Congress of Indonesian Diaspora 7 (CID-7) yang diadakan Sabtu (12/8).
Kongres Diaspora Indonesia Ke-7 Dibuka dengan Deklarasi 7 Bahasa
7th Congress of Indonesian Diaspora (CID-7) digelar di Jakarta, Sabtu (12/8/2023). Kongres ini mengundang para diaspora Indonesia di seluruh negara, secara langsung dan virtual.
Pada pembukaan Kongres Diaspora ketujuh ini, ada tujuh diaspora Indonesia membacakan deklarasi Diaspora Indonesia menggunakan tujuh bahasa.
Chairman Board of Trustee IDN Global Dino Patti Djalal menjelaskan bahwa konsep diaspora sangat luas dan mencakup orang-orang Indonesia yang memberikan kontribusi di dalam maupun luar negeri.
"Diaspora itu adalah semua orang yang berdarah dan berbudaya dan berkarya untuk Indonesia yang berada di luar negeri tapi juga termasuk yang tadinya di luar negeri masuk kembali ke Indonesia, kecuali tentara atau diplomat," jelas Dino Patti Djalal pada kongres yang digelar di Senayan City tersebut.
Hal tersebut juga disampaikan oleh President IDN Global Kartini Sarsilaningsih, yang menyebut diaspora Indonesia harus menjadi bagian dari kemajuan Indonesia, terutama dalam konteks Indonesia 2045.
Wanita yang akrab disapa "Bu Nining" itu bahkan berkata diaspora bisa berada di garis depan dalam mempromosikan kemajuan Indonesia, sebab para diaspora berinteraksi langsung dengan orang-orang di luar negeri.
Advertisement
Kongres ke-7 Diaspora Indonesia Siapkan Dukungan Proyek IKN Nusantara
Dalam acara tersebut, IDN Global juga turut mendukung proyek besar pemerintah saat ini yakni pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Presiden IDN Global Kartini Sarsilaningsih menjelaskan, dukungan diaspora kepada IKN merupakan salah satu pembahasan dalam agenda kongres ke-7 yang berlangsung di Senayan City, Jakarta.
"Pembangunan IKN itu dalam pandangan kami adalah sebuah proyek nasional yang akan mengangkat nation branding Indonesia," kata Kartini saat jumpa pers di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (10/9).
Dukungan IKN nanti akan dilakukan lewat kerja kolektif para diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh dunia. Dengan posisi mereka yang strategis untuk berinteraksi dengan komunitas internasional.
"Sehingga kami sangat bersemangat dan ingin ikut serta dalam barisan pembangunannya," ujarnya.
Selain itu, Kartini selaku diaspora yang tinggal di Qatar, juga menjelaskan peranan penting diaspora Indonesia dalam mensosialisasikan program pemerintah yang berkaitan dengan nation branding.
"Karena kami tinggal dan menetap di luar negeri jadi kami adalah wajah-wajah Indonesia di luar negeri. Karenanya kami berinisiatif untuk juga mengangkat tema ini dan elemen bangsa dan pemerintah untuk sama-sama memikirkan betapa pentingnya nation branding," jelasnya.