Ngeri! Tenggorokan Pria Ini Pecah Usai Menahan Bersin Demi Bersikap Sopan

Udara bersin dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam)

oleh Ibrahim Hasan diperbarui 14 Agu 2023, 19:30 WIB
Tenggorokan Pria Ini Pecah Usai Menahan Bersin Demi Bersikap Sopan (Sumber: Leicester Hospital, Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Bersin menjadi cara tubuh untuk melawan iritasi hidung dan tenggorokan. Sebagaimana yang biasa dilakukan, saat bersin orang akan mengeluarkan udara yang sangat kencang. Bahkan udara bersin dapat mencapai kecepatan 70 m/detik (250 km/jam). Kesalahan menghalanginya bisa berujung fatal. 

Mirip dengan kejadian seorang pria asal Inggris yang menahan bersin. Sampai akhirnya pria yang tak disebutkan namanya itu mengalami insiden pecah tenggorokan yang mengerikan. Mengejutkannya lagi, pria 34 tahun itu menahan bersin hanya karena demi bersikap sopan. Pasalnya, pria menahan bersin ini tengah berada di tempat umum.

Meski sepele, tak sedikit orang yang pernah menahan bersin. Namun tanpa berpikir panjang, menahan bersin bisa menimbulkan komplikasi kesehatan yang fatal. Seperti gendang telinga pecah, kerusakan pembuluh darah di mata, hidung, dan gendang telinga, hingga cedera diafragma.

Dilansir Liputan6.com dari Lad Bible, Senin (14/8/2023), Pria Inggris itu mengalami kerusakan di tenggorokan. Pengalaman mengerikan ini diabadikan di laporan para dokter setempat.


Suara Berubah hingga Tenggorokan Pecah

Tenggorokan Pria Ini Pecah Usai Menahan Bersin Demi Bersikap Sopan (Sumber: Leicester Hospital)

Dalam laporan tersebut, dokter-dokter melaporkan kejadian di mana seorang pria berusia 34 tahun yang sebelumnya dalam kondisi sehat datang ke layanan darurat dengan keluhan perubahan suara setelah mengalami bersin yang kuat.

"Dalam pengakuannya, dia merasakan sensasi meletup di daerah leher dan mengalami pembengkakan pada kedua sisi leher setelah mencoba menahan bersin dengan cara mencubit hidung dan menutup mulut," demikian laporan tersebut melanjutkan.

Pria tersebut kemudian mulai mengalami gejala-gejala aneh, termasuk rasa sakit saat menelan, perubahan suara, sensasi meletup, dan pembengkakan di lehernya, yang mendorongnya untuk mencari bantuan medis.

Kasus ini menjadi semakin mengherankan karena pria tersebut mengaku tidak pernah menelan benda tajam, juga tidak mengalami demam atau masalah pernapasan.

Setelah dilakukan pemeriksaan fisik, tim medis menemukan adanya 'pembengkakan dan rasa nyeri' di daerah leher. Hasil sinar-X kemudian mengungkapkan bahwa 'garis udara' telah terperangkap di dalam jaringan tenggorokan pria tersebut.

Kantung udara yang terperangkap ini secara efektif berarti pria itu telah merobek tenggorokannya sendiri.


Menahan Bersin Agar Bersikap Sopan

Ilustrasi bersin. (iStock)

Pria berusia 34 tahun ini mengatakan dia selalu berusaha menahan bersinnya. Menurutnya, sangat tidak sopan untuk bersin ke udara atau ke lingkungan saat ada orang lain. 

"Itu berarti dia menahan bersin selama 30 tahun terakhir atau lebih, tapi kali ini berbeda. Untungnya, itu adalah perforasi yang sangat kecil. Dia tidak memerlukan operasi apa pun." kata tim dokter.

Untungnya, pasien pulih setelah menggunakan selang makanan dan diberi antibiotik. Pada tindak lanjut dua bulan, pria itu tidak menunjukkan kekambuhan atau komplikasi lebih lanjut'.

“Menghentikan bersin dengan menutup lubang hidung dan mulut adalah manuver yang berbahaya dan harus dihindari." menurut para dokter di departemen THT di Leicester Royal Infirmary.


Etika Bersin yang Direkomendasikan

Ilustrasi Bersin Credit: pexels.com/Edward

Ketika merasakan keinginan untuk bersin atau batuk, segera ambil selembar tisu untuk menutupi hidung dan mulut Anda, lalu buang tisu tersebut dengan benar.

Bagi mereka yang tidak memiliki tisu, hindari menutup hidung dan mulut dengan tangan. Sebaliknya, gunakan bagian atas lengan Anda. Selalu rajin mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Jika tidak ada akses ke hand sanitizer yang mengandung alkohol, sebaiknya dicari.

Langkah-langkah etika ini diterapkan untuk mencegah penyebaran virus. Meskipun tidak semua bersin dan batuk membawa kuman berbahaya, namun patogen dan virus dapat tersebar dari mulut saat bersin dan batuk.

Hal ini penting karena patogen dan virus mungkin menempel pada permukaan tangan. Dari sana, mereka bisa ditularkan kepada orang lain melalui kontak fisik, seperti berjabat tangan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya