Deretan Fakta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Jarang Diketahui

Ada beberapa fakta di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang belum banyak diketahui publik.

oleh Yulia Lisnawati diperbarui 14 Agu 2023, 17:05 WIB
4 Fakta Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang Jarang Diketahui.

Liputan6.com, Jakarta - Proklamasi Kemerdekaan menjadi momen yang sakral dan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Momen tersebut dianggap krusial karena merupakan titik puncak Indonesia untuk mendeklarasikan kemerdekaan setelah 3,5 abad lamanya dijajah.

Tanggal 17 Agustus 1945, Presiden RI pertama, Soekarno, memproklamasikan Kemerdekaan bangsa Indonesia tepat pada pukul 10.00 WIB, dan bendera Merah Putih pun dikibarkan.

Teks Proklamasi dirumuskan di rumah Laksamana Muda Maeda yang terletak di jalan Imam Bonjol. Tempat tersebut dirasa aman karena merupakan tempat tinggal seorang Laksamana Jepang, yang mana seorang anggota kempeitai atau polisi Jepang tidak berani datang ke rumah tersebut.

Awalnya, teks Proklamasi ditulis oleh Soekarno yang didikte oleh Hatta dengan dua coretan dan dua koreksi, yang dilengkapi dengan tanggal dan tulisan ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’.

Kemudian teks tersebut diketik secara resmi oleh Sayuti Melik dengan adanya perubahan pada tulisan ‘wakil-wakil bangsa Indonesia’ menjadi ‘atas nama bangsa Indonesia, Soekarno/Hatta’ yang dilengkapi dengan tanda tangan soekarno dan Hatta.

Ternyata, ada beberapa fakta di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang belum banyak diketahui publik. Berikut ulasannya:

1. Upacara Proklamasi dibuat sangat sederhana

Tiang bendera dibuat dari batang bambu secara kasar serta ditanam beberapa menit sebelum upacara dimulai. Konon katanya, katrol tiang bendera dibuat dari gelas bekas sahur Moh Hatta.

2. Soekarno sakit malaria saat membacakan naskah Proklamasi

Di balik foto saat Soekarno membacakan naskah Proklamasi Kemerdekaan, ternyata dirinya sedang mengalami malaria.

Tepatnya dua jam sebelum pembacaan naskah Proklamasi, pukul 08:00 WIB, Soekarno mengalami gejala malaria tertian. Suhu badannya tinggi akibat begadang untuk menyusun konsep naskah Proklamasi bersama sahabat-sahabatnya di rumah Laksamana Maeda.

Saat itu dokter pribadi Soekarno datang ke kediamannya di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini, Jakarta Pusat, untuk memeriksa kondisi Soekarno.

Lalu ia disuntik dan diminta minum obat untuk kemudian tidur. Setelah itu, Soekarno bangun pukul 09.00 WIB dan melakukan upacara Proklamasi pada pukul 10.00 WIB. 


3. Naskah asli Proklamasi ditemukan di tempat sampah

Dalam buku Samudera Merah Putih 19 September 1945, Jilid 1 (1984) karya Lasmidjah Hardi, alasan Presiden Sukarno memilih tanggal 17 Agustus sebagai waktu proklamasi kemerdekaan adalah karena Bung Karno mempercayai mistik. (Dok.Arsip Nasional RI)

 

Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tidak pernah disimpan oleh pemerintah. Naskah tersebut justru disimpan baik oleh wartawan BM Diah.

Diah menemukan naskah Proklamasi tersebut berada di tempat sampah rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945, dini hari.

4. Bendera pusaka dijahit dari kain sprei

Pada 16 Agustus 1945, istri Soekarno, Bu Fatmawati sudah menyiapkan kain yang bagus untuk bendera merah putih. Namun, kain tersebut sangat kecil dengan panjang hanya 50 sentimeter.

Karena waktu yang mempet, Fatmawati memutuskan untuk mencari kain di lemari. Tak lama kemudian, akhirnya ia menemukan kain putih dari kain sprei. Sementara kain merah ia dapat dari seorang pemuda bernama Lukas Kastaryo yang dibeli dari penjual soto.


Link Download Logo HUT RI ke-78 serta Aturan Penggunaannya

Logo HUT RI ke-78 (Sekretariat Kabinet RI)

Dirilis pada Senin (12/6/2023) oleh Kementerian Sekretarian Negara (Kemensetneg) secara daring, kini slogan dan logo Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Kemerdekaan Indonesia telah disosialisasikan oleh pemerintah.

Logo HUT RI ke-78 memadukan angka tujuh dalam siluet solid dan delapan dalam siluet lima garis berwarna merah dengan slogan "Terus Melaju untuk Indonesia Maju."

Logo tersebut merupakan hasil proses penyaringan yang dilakukan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI).

Tim Kemenparekraf bersama ADGI menyaring 10 logo kandidat rancangan para desainer anggota ADGI sebelum memilih lima kandidat akhir untuk dipilih Jokowi.

Logo gubahan perancang bernama Katarina Monika akhirnya terpilih oleh Presiden Jokowi untuk digunakan sebagai logo HUT ke-78 RI.

"Ini adalah logo (HUT ke-78 RI) yang sudah dipilih oleh Presiden Jokowi," kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dikutip dari Antara, Jumat (21/7/2023).

Heru menganjurkan kepada seluruh kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian serta pemerintah daerah untuk mulai menggencarkan dengan memajang berbagai pernak pernik HUT ke-78 Kemerdekaan RI dengan logo tersebut.

Berikut ini link download logo HUT RI ke-78:

Logo HUT RI ke-78 Format JPEG: Klik di sini

Logo HUT RI ke-78 Format PNG: Klik di sini

Logo HUT RI ke-78 Format PDF: Klik di sini

Logo HUT RI ke-78 Format Vektor: Klik di sini

Selengkapnya...

Infografis Proklamasi Kemerdekaan Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya