Liputan6.com, Jakarta - Bergabungnya Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN) ke Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) semakin memperkuat mesin pemenangan Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto. Dukungan yang diberikan Golkar dan PAN dianggap mampu membawa Menteri Pertahanan RI tersebut semakin dekat dengan kemenangan di Pilpres 2024.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin melihat keempat partai yang tergabung dalam KKIR merupakan partai yang sangat kuat. Sangat pantas jika disebut sebagai koalisi terkuat saat ini.
Advertisement
Ujang menilai, elektabilitas Prabowo yang sudah tinggi juga semakin mampu memudahkan jalan di kontestasi demokrasi mendatang.
"Ada beberapa yang membuat Prabowo bisa unggul, pertama elektabilitas dan kedua faktor koalisi parpol, keempatnya partai besar," kata Ujang.
Sehingga, menurut Ujang dengan kekuatan Prabowo saat ini dianggap sangat mampu menandingi kekuatan PDI Perjuangan yang sudah dua periode menjadi partai penguasa. Bahkan, menurutnya bergabungnya Golkar dan PAN memang bertujuan untuk menumbangkan partai berlambang banteng tersebut.
"Saya melihatnya koalisi besar yang dibangun empat partai besar bisa jadi bagian daripada untuk melawan kehebatan PDIP yg selama ini dua kali menang dan punya tiket sendiri," ujar Ujang.
Koalisi dengan Kursi Parlemen Terbanyak
PDIP yang merupakan partai terkuat di Indonesia saat ini hanya mampu dihadapi oleh Prabowo dengan mesin partainya yang kuat. Bergabungnya Golkar dan PAN menjadikan KKIR sebagai koalisi dengan jumlah kursi terbanyak di Parlemen dengan mencapai 265 kursi.
Kemudian Koalisi Perubahan milik Anies Baswedan menempati posisi kedua terbanyak dengan 163 kursi di Parlemen. Sedangkan, koalisi PDIP hanya mendapat sekitar 147 kursi di parlemen.
"Makanya harus ada koalisi yang tangguh seperti KKIR untuk meredam kekuatan PDIP," pungkasnya.
Advertisement