Jakarta akan Tetap Jadi Kota Bisnis Saat Ibu Kota Negara Pindah ke Kalimantan

Pemprov dan pemerintah pusat terus melakukan pembahasan agar Jakarta tetap bisa menjaga kestabilan ekonominya ke depan meski bukan lagi sebagai ibu kota negara.

oleh Nurmayanti diperbarui 14 Agu 2023, 19:22 WIB
Pengunjung melintas di area mal central park, Jakarta Barat.Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meyakinkan Jakarta akan tetap menjadi kota bisnis meski ibu kota negara meski nantinya ibu kota negara akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2024. (Liputan6.comAngga Yuniar)
Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta meyakinkan Jakarta akan tetap menjadi kota bisnis meski ibu kota negara meski nantinya ibu kota negara akan pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada 2024.
 
Kepastian soal Ibu Kota Negara Jakarta ini disampaikan Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah DKI Jakarta Sri Haryati di hadapan para pengusaha ritel dalam Indonesia Retail Summit (IRS) 2023 di Jakarta, Senin (14/8/2023).
 
"Bapak-Ibu sekalian mengetahui bahwa Insya Allah 2024 nanti IKN akan berpindah ke Kalimantan. Tetapi sesuai dengan arahan Bapak Presiden bahwa Jakarta tetap akan menjadi kota bisnis, kota ekonomi berskala global," kata dia melansir Antara. 
 
Menurut Sri, pihaknya dengan pemerintah pusat terus melakukan pembahasan agar Jakarta tetap bisa menjaga kestabilan ekonominya ke depan meski bukan lagi sebagai ibu kota negara.
 
Hal itu lantaran Jakarta menyumbang 16-17 persen terhadap perekonomian nasional sehingga kestabilan ekonominya akan sangat mempengaruhi ekonomi Indonesia.
 
Sri menambahkan, pihaknya tidak bisa sendirian menjaga ekonomi Jakarta. Oleh karena itu, ia meminta pelaku usaha, termasuk para pengusaha ritel untuk saling bahu membahu menjaga agar sektor tersebut bisa terus berkembang dan mendukung ekonomi Jakarta.
 
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga membuka diri jika ada regulasi atau masukan yang perlu didukung. Pemprov DKI Jakarta siap duduk bersama untuk membahas masukan pengusaha.
 
"Intinya segala upaya tentu kita lakukan agar pergerakan ekonomi Jakarta terus meningkat karena saya tahu persis kontribusi dari industri ritel ini terhadap lapangan pekerjaan dan lain-lain itu juga sangat-sangat tinggi sehingga itu perlu kita sama-sama support agar ini dapat berjalan dengan baik," tutur Sri.
 
 

Pusat Perbelanjaan di Jakarta

Pengunjung berbelanja dalam Mall Lotte Shopping Avenue, Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Berdasarkan data Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI), jumlah pusat perbelanjaan yang ada di Jakarta mencapai 96 unit per 16 Januari 2023. Jumlah tersebut terdiri atas 76 mal dan 20 pusat perdagangan (trade center).
 
Adapun Kemenko Perekonomian mencatat pada tahun 2023 ini, secara nasional terdapat peningkatan jumlah pengunjung di pusat-pusat perbelanjaan. Sejumlah pusat perbelanjaan menjadi tempat favorit masyarakat khususnya di saat libur lebaran yang lalu.
 
Jumlah pengunjung dilaporkan sudah mencapai 100 persen, meningkat dibandingkan 2022 yang berkisar di angka 90 persen.
 
Peningkatan pengunjung disinyalir terjadi menyusul pencabutan status PPKM. Di sisi lain, peningkatan pengunjung itu juga sejalan dengan peningkatan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang pada Juni 2023 berada pada level 127,1 atau meningkat 6 persen dari posisi akhir tahun lalu dan termasuk pada kategori zona optimis.

Kepala Otorita IKN: Dana dan Infrastruktur Saja Tak Cukup untuk Bangun Kota

Kepala Badan Otorita IKN Bambang Susantono di acara Kongres Diaspora Indonesia 2023 di Jakarta, Sabtu (12/8/2023). Dok: YouTube Diaspora Indonesia

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Bambang Susantono, membahas mengenai jiwa dari sebuah kota saat membahas Nusantara di hadapan para diaspora Indonesia. Bambang berkata infrastruktur dan pendanaan saja tidak cukup untuk sebuah kota. 

Ia berkata sebuah kota juga butuh jiwa serta kerekatan sosial. Hal itu diperlukan agar IKN Nusantara menjadi kota yang benar-benar hidup dan dicintai. 

"Buat kota untuk layak huni mungkin gampang. Pompa sebanyak-banyaknya dana, bangun infrastruktur, bangun fasilitas, OK, tapi bahasa gaulnya nanti kalau kotanya udah jadi, jadi garing. Enggak ada rohnya. City mush have a soul," ujar Kepala Badan Otoritas IKN Nusantara Bambang Susantono di acara Kongres Diaspora Indonesia ke-7 di Senayan City, Jakarta, Sabtu (12/8/2023). 

Bambang ingin agar IKN Nusantara nantinya terasa dinamis, vibrant, serta ada rasa kehangatan. Ia tidak ingin IKN bakal sepi seperti para ibu kota baru di luar negeri.

Salah satu contohnya adalah Putrajaya yang notabene sepi, meski pusat pemerintahan. Kuala Lumpur lebih ramai ketimbang Putrajaya. Beruntung bagi pekerja di Putrajaya, jarak ke Kuala Lumpur bisa ditempuh dengan mobil. 

Bambang pun berharap Nusantara terasa hidup. 

"Kalau ke Putrajaya mungkin enggak ngerasain itu. Temen-teman yang di Canberra juga mungkin kalau udah sore jadi sepi, apalagi kalau ke Naypyidaw ibu kota Myanmar, sepi. Kita enggak pengen punya ibu kota seperti itu," ujarnya.


Kepala Otorita: Luas Area IKN Lebih Besar dari Jakarta dan Singapura

Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Kepala Otoria Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono mengatakan, luas area IKN lebih besar dibanding dengan Jakarta bahkan Singapura. Namun, hanya 25 persen saja yang akan dibangun.

"Memang kalau kita lihat luas areanya IKN sebesar 256 ribu hektare, maka itu 4 kali lipat dari Jakarta dan 3,5 kali lipat dari Singapura. Tetapi, yang unik dari Nusantara sebagai kota hutan yang berkelanjutan adalah, hanya 25 persen dari luas area itu yang akan dibangun. Dan itu pun harus jadi satu kota yang green dan smart," kata Bambang usai menghadiri acara Kongres Diaspora, di The Hall, Senayan City, Jakarta, Sabtu, (12/8/2023).

Kemudian, 65 persennya akan dikembalikan fungsinya menjadi hutan rimba tropis Kalimantan. Kemudian, untuk 10 persen lainnya akan menjadi area hijau termasuk area agriculture.

Hal inilah yang menjadi keunikan dari Nusantara ke depan dan ini juga disebutnya menjadi satu tagline Indonesia bahwa Nusantara itu sustainable city.

Untuk itu, ia ingin agar para diaspora membantunya meluruskan kesimpangsiuran informasi terkait pembangunan IKN.

"Kami mengharapkan temen-temen Diaspora bisa meluruskan beberapa hal yang mungkin selama ini masih kurang jelas audiensi dari global. Misalnya ada satu pendapat menyatakan bahwa Nusantara ini dibangun malah merusak hutan," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya