Liputan6.com, Jakarta Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri menangkap seorang terduga teroris berinisial DE di kediamannya di Jalan Raya Bulak Sentul Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Ketua RT setempat, Ichwanul Muslimin menyebutkan polisi sudah melakukan pengintaian sejak kemarin. Terduga baru diamankan hari ini sekitar pukul 13.00 WIB.
Advertisement
"(Yang diamankan) terduga, satu orang," katanya kepada awak media, Bekasi, Senin (14/8/2023).
Ichwanul menyebutkan, DE sudah sekitar enam bulan tinggal di wilayah tersebut, bersama istri yang sedang hamil dan dua anaknya yang masing-masing berumur 6 dan 4 tahun.
"Kalau lapor (saat baru pindah), iya, pas melakukan administrasi. (Sebelumnya) sempat tinggal di mana, saya tidak tahu," ujar dia soal pria yang ditangkap Densus 88 itu.
Tak Mencurigakan
Menurut Ichwanul, keseharian karyawan BUMN itu sama seperti warga lainnya, dan tak ada yang mencurigakan.
"Kesehariannya kalau untuk terduga, seperti warga biasalah, ramah, menyapa lah walau pun tidak sesering mungkin kalau ada rapat-rapat ikut," ungkapnya.
Meski begitu, Ichwanul tak menampik jika terduga dan keluarganya agak tertutup dari warga sekitar. Selama ini ia juga tak pernah melihat ada tamu yang berkunjung ke rumah pria 27 tahun itu.
"Tidak ada (tamu yang pernah berkunjung). Saya referensi ketemu dia itu jarang, kecuali kalau dia mau berangkat kerja, say hello aja," akunya.
Warga Kaget
Ichwanul bersama warga sekitar kaget saat mendengar kabar DE ditangkap terkait terorisme. Mereka sama sekali tak menyangka terduga berafiliasi dengan ISIS.
"Kalau dilihat dari barang bukti, benderanya yang sering dipakai ISIS," ucapnya.
Sementara dari pantauan, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto bersama Direktur Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi, nampak menyambangi lokasi penggerebekan terduga teroris. Sejumlah awak media dan warga sekitar juga terlihat masih berkerumun.
DE diamankan Tim Densus 88 karena diduga terlibat terorisme. Ia diduga melakukan tindak pidana terorisme dalam kelompok media sosial di wilayah DKI Jakarta. Terduga turut menyebarkan propaganda kelompok teroris ISIS di media sosial.
"Salah satu pendukung ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial dengan cara memberikan motivasi untuk berjihad dan menyerukan agar bersatu dalam tujuan berjihad melalui Facebook," kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan.
Selain berbaiat kepada ISIS, DE diduga turut memiliki memiliki senjata api rakitan dan terlibat dalam penggalangan dana. Hal ini berdasarkan interogasi dan penggeledahan di lokasi tersangka.
Advertisement